Pendidikan Perkembangan Kajian Teori

Tabel 2.1 Matriks Kombinasi Dua Dimensi dalam Pengasuhan Penerimaan Ketanggapan Tinggi Rendah KontrolTuntutan Tinggi Otoritatif Tuntutan yang masuk akal, penguatan yang konsisten, disertai kepekaan dan penerimaan pada anak. Otoriter Banyak aturan dan tuntutan, sedikit penjelasan, dan kurang peka terhadap kebutuhan dan pemahaman anak Rendah Permisif Sedikit aturan dan tuntutan, anak terlalu dibiarkan bebas menuruti kemauannya. Tak Peduli Sedikit aturan dan tuntutan, orangtua tidak peduli dan peka pada kebutuhan anak. Sumber : Shaffter, 2002

4. Pendidikan

Pengertian pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2004, jenjang pendidikan formal dibagi menjadi 3, yaitu : pendidikan dasar yang terdiri atas SDMI dan SMPMTs, pendidikan menengah yang terdiri atas SMAMA dan SMKMAK, serta pendidikan tinggi yang terdiri atas akademi, institut, sekolah tinggi dan universitas Hasbullah, 2006. perpustakaan.uns.ac.id commit to user

5. Perkembangan

Dalam perkembangan manusia terdapat tugas tugas perkembangan sesuai dengan fase perkembangannya. Menurut Buhler tahun 1930, fase perkembangan antara lain : a. Fase pertama 0-1 tahun Fase dimana difokuskan pada melatih fungsi motorik dan mengamati berbagai objek di luar dirinya. b. Fase kedua 2-4 tahun Pada fase ini, anak mulai mengenal benda-benda di luar dirinya disertai dengan pemahaman subyektif yang seolah-olah benda tersebut bisa merasakan keadaan si anak. Sebagai contoh, anak suka melakukan perbincangan dengan boneka atau hewan. c. Fase ketiga 5-8 tahun Anak mulai mengenal lingkungan luar dan bersosialisasi dengan masyarakat karena anak mulai memasuki dunia sekolah. Dalam proses sosialisasi ini, sangat dibutuhkan adanya interaksi sosial. d. Fase keempat 9-11 tahun Masa dimana adanya sudut pandang obyektivitas tertinggi. Anak mulai bisa mengeksplor dan lebih memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga anak cenderung untuk menemukan pribadinya sendiri. e. Fase kelima 14-19 tahun Akhir dari perkembangan anak, lebih bisa bersikap secara subyektif atas kesadaran dan mampu mengarahkan pada permasalahan yang lebih konkret Sobur, 2003.

6. Perkembangan Kognitif