Pola Asuh Kajian Teori

b. Identifikasi dengan menirukan menjadi sama dengan orang yang disukai. Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain Soekanto, 2000. c. Sugesti merupakan proses interaksi yang memberikan pengaruh kepada orang lain agar mengikuti tanpa berpikir panjang Sunaryo, 2004. d. Simpati merupakan adanya perasaan tertarik kepada orang lain secara sadar karena keseluruhan cara berperilaku dari orang tersebut Gerungan, 2004. Faktor pendorong terjadinya interaksi sosial antara lain adanya kontak sosial yang bisa terjadi antar perorangan, antar kelompok atau antar perorangan dan kelompok Sudarma, 2008. Kontak sosial berlangsung dalam tiga bentuk yaitu antarindividu, antarindividu dengan kelompok, dan antarkelompok dengan kelompok lainnya. Kontak sosial bisa terjadi dalam bentuk positif yang mengarah kerjasama sedangkan bentuk negatif mengarah pada konflik Tim Mitra Guru, 2007. Faktor yang kedua adalah komunikasi sosial, dimana dimaksudkan berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Tidak selamanya kontak sosial akan menghasilkan interaksi sosial yang baik apabila proses komunikasinya tidak berlangsung secara komunikatif Fitriyah, 2014. Komunikasi merupakan tafsiran yang diberikan seseorang terhadap perilaku orang lain serta perasaan yang ingin disampaikan kepada orang tersebut Soekanto, 2000. Bentuk interaksi sosial ada tiga, antara lain : kerjasama, akomodasi dan asimilasi. Kerjasama adalah bentuk usaha antar orang perorangan terhadap kelompoknya untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama dapat berkembang apabila orang orang didalamnya dapat digerakkan untuk mencapai tujuan bersama atas kesadaran dan iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerjanya Soekanto, 2000. Bentuk kedua yaitu akomodasi, merupakan usaha usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan dalam rangka mencapai kestabilan. Asimilasi adalah usaha saling menghargai untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada Soekanto, 2000.

3. Pola Asuh

Pola asuh merupakan interaksi antara orangtua dengan anak yang meliputi ekspresi sikap, nilai, perhatian dalam membimbing, mengurus dan melatih anak. commit to user Pola asuh juga bisa diartikan dengan semua aktivitas orang tua yang berkaitan dengan pertumbuhan fisik dan otak Musaheri, 2007. Praktik pengasuhan mempunyai pengaruh penting teradap kesejahteraan anak, harga diri yang positif, kesehatan mental, kepuasan hidup, kebahagiaan dan perkembangan moral Lestari, 2012. Praktik pengasuhan mempunyai beberapa aspek antara lain : Kontrol dan pemantauan; kontrol merupakan penekanan terhadap batasan-batasan yang diberikan orangtua kepada anaknya, dengan adanya batasan anak perlu mendapat pemantauan sebagai pengembangan kontrol terhadap anak. Dukungan dan keterlibatan; mencerminkan adanya ketanggapan orangtua atas kebutuhan anak, keterlibatan orangtua sangat diperlukan ketika orangtua berpartisipasi aktif dalam pengasuhan anak dengan bermain, mengisi waktu luang bahkan kontribusi substantif dalam perawatan dan supervisi Williams dan Kelly, 2005. Komunikasi; komunikasi yang baik antara orangtua dan anak dapat mempengaruhi psikososial positif anak. Kedekatan; cenderung adanya kehangatan dalam pengasuhan. Kedisiplinan; upaya orangtua untuk melakukan kontrol terhadap anaknya. Gaya pengasuhan menurut Baumrind dalam Santrock, 2011 dibagi menjadi empat, antara lain : a. Pola asuh otoriter authoritarian parenting Gaya asuh yang bersifat membatasi dan menghukum. Orangtua dengan pola asuh otoriter memerintahkan anaknya untuk mengikuti petunjuk mereka dan menghormati mereka dengan membatasi anak serta tidak mengijinkan anak untuk banyak bicara. b. Pola asuh otoritatif authoritative parenting Gaya asuh yang mendorong anaknya untuk menjadi independen tetapi masih membatasi dan mengontrol tindakan anaknya. Adanya tukar pendapat antara orangtua dan anak dengan sikap orangtua yang membimbing dan mendukung anaknya. c. Pola asuh yang mengabaikan neglectful parenting Gaya pengasuhan dimana orang tua tidak terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka. Anak-anak dari orangtua yang mengabaikan, mengembangkan perasaan bahwa aspek-aspek lain dari kehidupan orang tua mereka adalah perpustakaan.uns.ac.id commit to user lebih penting daripada diri mereka. Anak-anak dari orang tua yang mengabaikan memiliki pengendalian yang buruk, tidak memiliki kemandirian yang baik, dan tidak termotivasi untuk berprestasi. d. Pola asuh yang memanjakan indulgent parenting Gaya asuh dimana orangtua sangat terlibat dalam kehidupan anaknya tapi tidak banyak memberi batasan pada perilaku anaknya. Orangtua percaya bahwa kombinasi dukungan pengasuhan dan sedikit pembatasan akan menciptakan anak yang kreatif dan percaya diri. Hasilnya adalah anak-anak ini biasanya tidak belajar untuk mengendalikan perilaku mereka sendiri. Orang tua dengan pola asuh yang memanjakan tidak mempertimbangkan perkembangan diri anak secara menyeluruh Santrock, 2011. Pendapat lain mengatakan, ada tiga pembagian pola asuh yaitu pola asuh otoriter, permisif dan otoritatif demokratis Djiwandono, 2006. a. Otoriter Adalah suatu gaya pengasuhan yang membatasi dan menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua. Orangtua seperti ini mempunyai sikap penerimaan rendah namun kontrolnya yang tinggi Yusuf, 2010. b. Permisif Orangtua memberikan kebebasan sebanyak mungkin kepada anak mereka dan menempatkan harapan-harapan kepada anak mereka. Orangtua mempunyai sikap penerimaan yang tinggi namun kontrolnya rendah, serta memberi kebebasan kepada anak untuk menyatakan keinginannya Yusuf, 2010. c. Otoritatif demokratis Pengasuhan yang memperlihatkan pengawasan ekstra ketat terhadap tingkah laku anak-anaknya tetapi bersikap responsif. Pengasuhan otoritatif diasosiasikan dengan rasa harga diri yang tinggi, bermoral standar, kematangan pikososial, kemandirian, sukses dalam belajar dan bertanggung jawab secara sosial. perpustakaan.uns.ac.id commit to user Tabel 2.1 Matriks Kombinasi Dua Dimensi dalam Pengasuhan Penerimaan Ketanggapan Tinggi Rendah KontrolTuntutan Tinggi Otoritatif Tuntutan yang masuk akal, penguatan yang konsisten, disertai kepekaan dan penerimaan pada anak. Otoriter Banyak aturan dan tuntutan, sedikit penjelasan, dan kurang peka terhadap kebutuhan dan pemahaman anak Rendah Permisif Sedikit aturan dan tuntutan, anak terlalu dibiarkan bebas menuruti kemauannya. Tak Peduli Sedikit aturan dan tuntutan, orangtua tidak peduli dan peka pada kebutuhan anak. Sumber : Shaffter, 2002

4. Pendidikan