7. Anak Usia Prasekolah
Anak usia prasekolah mempunyai rentang umur 60 - 72 bulan. Pada masa prasekolah, terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan
meningkatnya ketrampilan dan proses berpikir Depkes, 2005. Masa prasekolah merupakan periode penting ketika kognitif anak mulai terlihat adanya
perkembangan dan waktu yang tepat untuk anak mempersiapkan diri memasuki sekolah Hidayat, 2005. Dalam fase ini anak mulai memiliki kesadaran
mengenai jenis kelamin, belajar buang air, dan mengenal beberapa hal yang dianggap berbahaya Yusuf, 2014.
Anak usia pra sekolah lebih dikenal dengan anak usia dini. Dalam perkembangan anak usia dini berhubungan dengan perubahan psikis dan bersifat
kualitatif. Lima aspek perkembangan anak usia dini antara lain kognitif, emosi, sosial, bahasa, moral dan agama Wiyani, 2014.
Anak mulai dikenalkan lingkungan diluar rumah dan mulai menghabiskan waktu diluar rumah bersama temannya. Selain itu pada masa ini, anak
dipersiapkan untuk sekolah. Panca indera dan sistem reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar
dengan baik. Orangtua dan keluarga diharapkan dapat memantau pertumbuhan dan
perkembangan anaknya, agar dapat dilakukan intervensi dini bila anak mengalami kelainan atau gangguan Depkes, 2005.
8. Hubungan Antar Variabel
Perkembangan anak bisa dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang diperoleh anak. Masalah kurang gizi berhubungan dengan perubahan struktur dan fungsi
otak yang kemudian dapat menyebabkan gangguan pada fungsi kognitif Levitsky Strupp, 1995. Kurang gizi di masyarakat tidak hanya
mempengaruhi perkembangan anak secara normal tetapi juga akan berdampak terhadap kesehatan ibu. Kondisi gizi yang buruk dapat mempengaruhi
perkembangan otak anak sebelum dan sesudah kelahiran Chowdhury Gosh, 2009. Dalam penelitian yang dilakukan Tarleton tahun 2006 di Bangladesh
menyatakan bahwa stunting dan gizi kurang secara signifikan berhubungan dengan skor RCPM serta perkembangan kognitif pada anak.
commit to user
Peran interaksi sosial dalam perkembangan anak telah memberikan catatan penting dalam perkembangan psikologi sebagai proses sosial Psaltis Duvven,
2006. Perkembangan kemampuan sosial anak dimulai sejak periode usia pra sekolah hingga akhir sekolah yang ditandai dengan meluasnya pergaulan dan
lingkungan sosial anak yang mulai melepaskan diri dengan keluarga Monks dkk, 2003.
Ibu merupakan orang terdekat bagi anak-anaknya. Peran ibu dalam memberikan pengaruh terhadap tumbuh kembang anak sangatlah besar. Ibu
bertanggung jawab penuh untuk mengasuh anak, pengaruh hubungan antara ibu dan anak perlu mendapatkan perhatian dalam pengawasan terhadap
perkembangan anak Tirtarahardja Sula, 2000. Pola asuh mempunyai kontribusi terhadap perkembangan anak. Perbedaan pola asuh juga mempunyai
hasil perkembangan yang berbeda pada tiap-tiap anak. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dwi Anita tahun 2009, adanya perbedaan perkembangan
pada anak usia 48-60 bulan antara kelompok yang diasuh dengan pola asuh otoriter, demokrasi dan liberal. Pola asuh yang dinilai baik adalah pola asuh
demokrasi. Gaya pengasuhan anak perlu diterapkan secara fleksibel disesuaikan dengan tahap perkembangan anak, karakter anak dan situasi yang sedang
dihadapi Lestari, 2012. Pendidikan ibu sangat berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh ibu
Khomsan, 2002. Ibu yang berpendidikan lebih tinggi berupaya untuk mencari informasi guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki,
terutama dalam pengasuhan anak Hastuti, dkk, 2010. Orangtua dengan pendidikan tinggi cenderung mudah untuk menangkap informasi serta
mengaplikasikannya ke dalam perubahan perilaku. Tingkat pendidikan orangtua yang rendah merupakan faktor resiko terjadinya keterlambatan perkembangan
pada anak. Pendidikan yang rendah diduga berhubungan linier dengan kurangnya pengetahuan dan ketrampilan ibu dalam memberikan stimulasi
kepada anak Ariani dan Yosoprawoto, 2012. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
B. Penelitian Relevan