Penelitian Relevan LANDASAN TEORI

B. Penelitian Relevan

Penelitian ini mempunyai beberapa kesamaan dengan penelitian lainnya, hanya berbeda dalam hal waktu penelitian, tempat, jenis penelitian, metode dan responden. Berikut beberapa judul penelitian yang hampir sama dengan judul penelitian ini antara lain : 1. Perignon, et al 2014, melakukan penelitian yang berjudul “ Stunting, Poor Iron Status and Parasite Infection Are Significant Risk Factors for Lower Cognitive Performance in Cambodian School-Aged Children ”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai status antropometri dan gizi mikro pada anak anak sekolah di Kamboja dan hubungannya dengan tingkat kognitif anak . Desain penelitian menggunakan randomized controlled trial, stratificaty sampling , sampel adalah anak sekolah umur 6-16 tahun berjumlah 2443. Hasil penelitian ini adalah tingkat kognitif anak anak sekolah di Kamboja sangat multifaktorial, berhubungan signifikan dengan status gizi dan infeksi parasit. 2. Hastuti , dkk 2010, melakukan penelitian dengan judul “Nilai Anak, Stimulasi Psikososial, dan Perkembangan Kognitif Anak Usia 2-5 Tahun pada Keluarga Rawan Pangan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan nilai anak dengan stimulasi psikososial pada keluarga rawan pangan, menganalisis hubungan stimulasi psikososial dengan perkembangan kognitif anak pada keluarga rawan pangan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak pada keluarga rawan pangan. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif , pemilihan sampel dengan purposive sampling . Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang nyata dan positif antara nilai anak dengan stimulasi psikososial anak. Selain itu terdapat hubungan nyata dan positif antara stimulasi psikososial dan perkembangan kognitif anak. Terdapat pengaruh yang signifikan antara lama pendidikan ibu, lama pendidikan prasekolah anak, pengeluaran per kapita per bulan dan stimulasi anak. 3. Rahayu, dkk 2003, melakukan penelitian yang berjudul “Pola Pengasuhan, Status Gizi dan Kemampuan Kognitif Anak Usia Sekolah di Lingkungan Pesantren dan Keluarga Serta Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pengasuhan anak di lingkungan commit to user pesantran dan keluarga, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengasuhan anak di lingkungan pesantren dan keluarga, mengetahui faktor- faktor yang berpengaruh terhadap status gizi dan kemampuan kognitif anak usia sekolah di lingkungan pesantren dan keluarga. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan analitik observasional, pemilihan sampel dengan cara purposive sampling sejumlah 62 anak berumur 10-11 tahun. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pola pengasuhan keluarga lebih baik daripada pola pengasuhan di pesantren, faktor yang berpengaruh terhadap status gizi adalah lingkungan pengasuhan, faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemampuan kognitif adalah interaksi pengasuh anak. 4. Park, et al 2011, melakukan penelitian yang berjudul “The Impact of Nutritional Status and Longitudinal Recovery of Motor and Cognitive Mi lestones in Internationally Adopted Children” . Penelitian ini menunjukkan bahwa baik malnutrisi akut maupun kronis secara signifikan mempengaruhi status perkembangan serta tingkat perbaikan skor perkembangan kognitif dan psikomotor. 5. Khomsan, et al 2013, melakukan penelitian yang berjudul “Growth, Cognitive Development and Psychosocial Stimulation of Preschool Children in Poor Farmer and Non- Farmer Households” . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak pra sekolah. Desain penelitian ini adalah cross sectional . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam keluarga petani, 28,6 anak gizi kurang, 12,1 anak kurus, dan 30,7 anak pendek, sedangkan pada keluarga non petani 31,3 anak gizi kurang, 15,3 anak kurus dan 35,5 anak pendek. Prosentase anak yang mencapai perkembangan kognitif pada kategori tinggi pada keluarga petani sebesar 8 dan pada keluarga non petani sebesar 17,4. Meskipun demikian, lebih dari setengah anak di kedua kelompok mempunyai skor perkembangan kognitif yang rendan 60. Tes korelasi menunjukkan bahwa lamanya pendidikan ibu, stimulasi psikososial, partisipasi dalam pendidikan usia dini dan status gizi mempunyai hubungan yang signifikan dan positif terhadap perkembangan kognitif anak. Ini menunjukkan bahwa pendidikan ibu, stimulasi perpustakaan.uns.ac.id commit to user psikososial dan partisipasi dalam pendidikan usia dini serta status gizi yang lebih baik akan meningkatkan perkembangan kognitif anak. 6. Marques L, et al 2008, melakukan penelitian yang berjudul “ Determinant of Early Cognitive Development : Hierarchical Analysis of A Longitudinal Study. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara status antropometri, kondisi sosial ekonomi, dan kualitas lingkungan rumah terhadap perkembangan kognitif anak usia 20 sampai 42 bulan. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perkembangan kognitif awal ditentukan banyak faktor dan dipengaruhi oleh lingkungan sosial anak, baik faktor terdekat maupun terjauh. Diantara aspek dalam faktor terdekat adalah keberadaan materi permainan disesuaikan umur anak dan adanya pendidikan usia dini adalah prediktor paling penting dalam perkembangan kognitif anak. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lain terletak pada variable bebas yaitu status gizi dengan indikator yang digunakan adalah BBU pada kategori gizi baik dan gizi buruk, serta adanya penambahan variabel interaksi sosial dan pola asuh ibu. Penelitian ini menggunakan sampel yang berbeda dari penelitian lain yaitu anak usia pra sekolah 60-72 bulan. perpustakaan.uns.ac.id commit to user

C. Kerangka Berpikir