mengenai kaligrafi Khat Kufi pada ornamen ukir kaligrafi Al-Fatihah pada mihrab, perhatikan gambar penggalan ayat ke lima dari surat Al-Fatihah pada
bagian tepi atas dibawah ini.
Gambar XIV . Penggalan Kaligrafi Khat Kufi Surat Al-Fatihah Ayat Kelima
Pada Gambar
XIV
diatas penggalan ayat ke lima dari surat Al-Fatihah dengan Khat Kufi yang berbunyi :
Yang dibaca : Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin
Yang berarti: “Hanya kepada Engkaulah kami mengabdi, dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan”.
Surat Al-Fatihah memiliki makna sebagai simbol pembuka karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al-Quran. Dinamakan Ummul Quran induk
Al-Quran atau Ummul Kitaab karena dia merupakan induk dari semua isi Al- Quran, oleh sebab itu diwajibkan membacanya pada tiap salat.
d. Makna Simbolik Ornamen Ukir Kaligrafi La Ilaaha Illallaah,
Muhammadar Rasuulullah
Pada wawancara dengan Lutfhi Effendi 8 Januari 2016 menjelaskan bahwa, kalimat La Ilaaha Illallaah, Muhammadar Rasuulullah merupakan
kalimat syahadat sekaligus kalimat dzikir yang paling baik, secara filosofi kalimat syahadat merupakan kalimat kesaksian pertama bagi orang Islam yang bersaksi
bahwa “Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah”. Potongan kalimat La Ilaaha memiliki makna meniadakan tuhan
apa saja yang dianggap berhak disembah. Dan potongan kalimat Illallaah berarti menetapkan hak menerima penyembahan hanya untuk Allah. Kemudian untuk
kalimat Muhammadar Rasuulullah memiliki arti bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, serta mengamalkan apa yang diperintahkannya
menjauhi semua larangannya, mempercayai kabar yang bersumber dari beliau dan tidak beribadah kecuali sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah SAW. Pada
ornament ukir kaligrafi La Ilaaha Illallaah, Muhammadar Rasuulullah yang terdapat pada mihrab Masjid Raya Al-Muttaqun Prambanan Klaten sebagai
simbol peneguh iman bagi umat Islam. Berikut gambar kaligrafi kalimat La Ilaaha Illallaah, Muhammadar Rasuulullah pada bagian dalam mihrab.
Gambar XV. Kaligrafi La Ilaaha Illallaah, Muhammadar Rasuulullah
Pada kaligrafi kalimat La Ilaaha Illallaah, Muhammadar Rasuulullah yang terdapat pada bagian tengah mihrab bila ditarik garis lurus memiliki kaitan
dengan lampu utama pada ruang salat utama di Masjid Raya Al-Muttaqun yang memiliki makna simbolik Rahmatan Fil Alamin yang berarti rahmat bagi seluruh
alam sesuai dengan ajaran agama Islam yang memberikan rahmat bagi seluruh alam, hal ini sesuai dengan visi Masjid Raya Al-Muttaqun yang ingin masjid
tersebut dapat menjadi rahmat bagi seluruh alam. Untuk lebih jelas perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar XVI. Posisi Kaligrafi Kalimat La Ilaaha Illallaah,
Muhammadar Rasuulullah Bila Ditarik Garis Lurus Ke Atas Terhubung Dengan Lampu Pada Ruang Utama Salat Yang Terdapat Kaligrafi Kalimat
Rahmatan Fil Alamin
e. Makna Simbolik Ornamen Ukir Kaligrafi Allah dan Muhammad
Pada kaligrafi Allah dan Muhammad menurut hasil wawancara dengan Lutfhi Effendi 8 Januari 2016 dijelaskan bahwa kaligrafi ornamen ukir
bertuliskan Allah dan Muhammad sebagai dasar umat muslim saat hendak beribadah dimana ibadah tersebut dilakukan hanya untuk menyembah Allah SWT
dan dikerjakan mengikuti ajaran Nabi kita Muhammad SAW. Berikut gambar ornamen ukir kaligrafi menggunakan Khat Tsulust yang bertuliskan Allah dan
Muhammad.
Gambar XVII. Ornamen Ukir Kaligrafi Allah dan Muhammad dengan Khat Tsulust
Pada ornamen kaligrafi Khat Tsulust yang bertuliskan Allah dan Muhammad diukir pada bagian ornamen ukir arabesque atau tumbuhan rambat
dan diletakkan secara berdampingan di sisi atas sejajar dengan ujung ornamen ukir gunungan wayang purwa. Hal ini menjadi simbol pengingat akhir kehidupan
umat Islam. Hal ini bermaksud bahwa, manusia khususnya umat Islam harus mengingat pucak dari kehidupan yaitu kematian atau menuju akhirat, agar kita
selamat saat berada di alam akhirat maka kita harus selalu mengingat untuk terus