e. Makna Simbolik Ornamen Ukir Kaligrafi Allah dan Muhammad
Pada kaligrafi Allah dan Muhammad menurut hasil wawancara dengan Lutfhi Effendi 8 Januari 2016 dijelaskan bahwa kaligrafi ornamen ukir
bertuliskan Allah dan Muhammad sebagai dasar umat muslim saat hendak beribadah dimana ibadah tersebut dilakukan hanya untuk menyembah Allah SWT
dan dikerjakan mengikuti ajaran Nabi kita Muhammad SAW. Berikut gambar ornamen ukir kaligrafi menggunakan Khat Tsulust yang bertuliskan Allah dan
Muhammad.
Gambar XVII. Ornamen Ukir Kaligrafi Allah dan Muhammad dengan Khat Tsulust
Pada ornamen kaligrafi Khat Tsulust yang bertuliskan Allah dan Muhammad diukir pada bagian ornamen ukir arabesque atau tumbuhan rambat
dan diletakkan secara berdampingan di sisi atas sejajar dengan ujung ornamen ukir gunungan wayang purwa. Hal ini menjadi simbol pengingat akhir kehidupan
umat Islam. Hal ini bermaksud bahwa, manusia khususnya umat Islam harus mengingat pucak dari kehidupan yaitu kematian atau menuju akhirat, agar kita
selamat saat berada di alam akhirat maka kita harus selalu mengingat untuk terus
beribadah kepada Allah SWT dan menjalankan ibadah yang sudah dianjarkan sesuai dengan ajaran Rasuulullah yaitu Nabi Muhammad SAW.
f. Makna Simbolik Ornamen Bunga Teratai
Dari hasil wawancara dengan Lutfhi Effendi 8 Januari 2016 menjelaskan bahwa, pada mihrab masjid Raya Al-Muttaqun Prambanan Klaten pada bagian
atas di sebelah sisi kanan dan kiri ornamen ukir kaligrafi Al-Fatihah ayat ke lima yang berbunyi
Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin terdapat ornamen ukir berupa bunga, untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut.
Gambar XVIII. Ornamen Ukir Bunga Pada Sisi Tepi Kanan Dan Kiri Ornamen Ukir Kaligrafi Ayat Ke Lima Surat Al-Fatihah Yang Berbunyi
Iyyaaka Na’budu Wa Iyyaaka Nasta’iin.
Pada gambar XVIII merupakan ornamen ukir kaligrafi al-fatihah ayat kelima, yang pada bagian sisi kanan dan kirinya terdapat ornamen ukir bunga teratai. Untuk
lebih memperjelas gambar ornamen ukir bunga teratai perhatikan gambar XIX dibawah ini.
Gambar XIX. Ornamen Ukir Bunga Pada Mihrab Masjid Raya Al-Muttaqun Prambanan Klaten
Ornamen ukir bunga teratai yang terdapat pada sisi tepi ayat kelima dari ornamen ukir Al-Fatihah sebagai simbol kesucian dan kesempurnaan. Simbol
kesucian dalam hal ini terkait dengan tata cara ibadah umat Islam ketika akan menunaikan ibadah salat terlebih dahulu diwajibkan mensucikan diri dengan cara
berwudhu sesuai tata cara yang benar. Untuk simbol kesempurnaan terkait dengan sikap saat akan melaksanakan ibadah salat harus dengan sikap yang sempurna
sesuai dengan ajaran umat Islam. Secara keseluruhan ornamen bunga teratai yang terdapat pada mihrab
masjid berkaitan dengan ornamen ukir gunungan wayang purwa hal ini menyimbolkan saat kita hendak salat kita melihat kearah mihrab sebagai acuan
arah kiblat dan acuan untuk menirukan gerakan saat Imam memimpin salat, gunungan menyimbolkan kehidupan manusia, pada bagian atas gunungan terdapat
bentuk meruncing seperti ujung pada segitiga hal tersebut menyimbolkan alam akhirat. Hal ini bermaksud mengingatkan para jama’ah yang melakukan ibadah
salat didalam masjid agar senantiasa mengingat bekal untuk di akhirat, dengan selalu berbuat amalan-amalan baik.