Uji Coba Instrumen METODE PENELITIAN

Tabel 4. Kisi-kisi Skala Burnout Belajar Variabel Aspek Indikator Jumlah Pernyataan No Item Kejenuhan Kelelahan Merasa gagal dalam belajar 5 1 – 5 Belajar Emosi Merasa bersalah dan menyalahkan Siswa Merasa dikejar-kejar waktu 5 6 – 10 Mudah marah dan benci Mudah cemas 5 11 – 15 Mudah kehilangan kendali diri dalam belajar 5 16 – 20 Mengalami ketakutan berlebih 5 21 – 25 5 26 – 30 5 31 – 35 Kelelahan Merasa lelah dan letih setiap hari. 4 36 – 39 Fisik Mudah sakit Sulit tidur 1 40 Mengalami gangguan makan Menggunakan obat-obatan 2 41, 42 Jantung sering berdebar-debar dengan keras 2 43, 44 2 45,46 Kelelahan Kognitif Enggan membantu dalam kegiatan belajar 3 47 – 49 Kehilangan makna dan harapan dalam belajar Kehilangan gairah dan kekuatan untuk belajar. 3 50 – 52 Merasa terjebak dalam belajar Kesulitan berkonsentrasi dan mudah lupa dalam belajar 3 53 – 55 Terbebani dengan banyak tugas belajar Merasa rendah diri 4 56 – 59 3 60 – 62 4 5 3 3 63 – 65 66 – 68 Kehilangan Kehilangan idealisme dalam belajar 3 69 – 71 Motivasi Kehilangan semangat belajar Mudah menyerah 4 72 – 75 Mengalami ketidakpuasan dalam belajar 3 76 – 78 Kehilangan minat belajar 3 79 -81 5 82 – 86 Jumlah 86 2. Uji Reliabilitas Instrumen Instrumen dalam penelitian ini harus lulus uji reliabilitas supaya data yang dihasilkan dapat dipercaya. Saifudin Azwar 2013 menyatakan bahwa sebuah instrumen yang berkualitas baik adalah instrumen yang reliabel yakni mampu menghasilkan skor yang cermat dengan tingkat kesalahan yang sedikit. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2013: 221 menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakansebagai alat pengumpul data karen ainstrumen tersebut sudah dianggap baik. Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas instrumen menggunakan formula koefisiensi Alpha Cronbach dari program SPSS for Windows 22.0 Version, sebab menurut Saifuddin Azwar 2013:115 data untuk menghitung 4 6 koefisien reliabilitas Alpha diperoleh dengan sekali penyajian skala pada sekelompok responden. 3. Hasil Uji Coba Instrumen Sebelum instrumen digunakan dalam pengumpulan data penelitian, akan dilakukan uji coba untuk memastikan reliabilitasnya. Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan pada 30 responden di luar subyek penelitian. Dalam penelitian ini subyek yang dipilih adalah siswa kelas XI SMA N 4 Yogyakarta sebanyak 146 siswa, sedangkan uji coba instrumen dilakukan pada siswa kelas XI SMA Piri Yogyakarta yang terdiri dari kelas XI dan IPS yang dianggap memiliki karakteristik yang sama antara lain a sama sama kelas XI dan telah menempuh waktu belajar yang cukup lama, b sama sama terdiri dari dua komponen kelas, yakni kelas IPA dan IPS, c mata pelajaran yang didapatkan relatif sama. Berdasarkan hasil uji coba reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach telah didapatkan hasil bahwa skala dukungan sosial memiliki koefisien reliabilitas =0,946. Sementara itu, instrumen kejenuhan burnout belajar milik Mubiar Agustin memiliki koefisien reliabilitas = 0,862 yang sebelumnya sudah diketahui hasilnya. Berikut merupakan hasil reliabilitas skala dukungan sosial yang dihasilkan menurut perhitungan SPSS for Windows 22.0 Version. 4 7 Tabel 5. Hasil uji reliabilitas skala dukungan sosial Statistik Reliabilitas Alpha Cronbach Banyaknya item ,946 42 Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas dengan SPSS for Windows 22.0 Version, dapat disimpulkan bahwa skala dukungan sosial memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi sehingga layak digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.

I. Teknik Analisis Data 1. Uji Persyaratan Analisis

Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 278 setelah data terkumpul maka perlu segera dilakukan analisis data, dalam teknik analisis data ini terdapat tiga langkah yakni, a persiapan yang terdiri dari pengecekan identitas responden, kelengkapan data, serta macam isian data yang dibutuhkan, b Tabulasi yakni memberikan scoring terhadap item-item yang perlu diberikan skoring, memberikan kode pada item yang tidak diberi skor, mengubah jenis data yang disesuaikan dengan analisis data yang dipakai dalam penelitian, memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan menggunakan komputer, c penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian, dalam artian bahwa pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau atau aturan yang ada sesuai dengan pendekatan yang dipilih. 4 8 Teknik analisis data yang dipilih dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif karena data yang diperoleh berwujud angka. Analisis data yang diperoleh akan diolah menggunakan SPSS for Windows 22.0 Version. Analisis data dalam penelitian ini akan mencakup seluruh kegiatan mendeskripsikan, menganalisis hasil kuantitatif, serta menarik kesimpulan seluruh data yang terkumpul. Berdasarkan pendapat Saifuddin Azwar 2013: 147-150 kategorisasi yang dipilih dalam variabel dukungan sosial ditempuh dalam beberapa langkah, yakni: a. Menentukan skor tinggi dan rendah Skor tertinggi = 4 x jumlah item Skor terrendah = 1 x jumlah item b. Menghitung mean ideal M M =12 skor tertinggi - skor terendah c. Menghitung standar deviasi SD SD = 16 skor tertinggi - skor terendah Sementara itu, untuk menentukan kategorisasi dalam skala burnout belajar dengan menghitung jumlah jawaban “Ya” yang dipilih responden. Hal tersebut dikarenakan skala yang digunakan hanya memiliki dua jawaban yaitu “Ya” yang memiliki skor 1 dan jawaban “Tidak” yang memiliki skor 0. Hasil perhitungan digunakan untuk menentukan kategorisasi pada variabel dukungan sosial dengan ketentuan sebagai berikut: Sangat Tinggi µ ≤ - 1,5 σ 4 9 Tinggi - 1,5 a µ ≤ - 0,5 a Sedang - 1,5 a µ+ 0,5 a Rendah + 0,5 a µ ≤ + 0,5 a Sangat Rendah + 0,5 a µ Sesuai dengan hipotesis dalam penelitian ini, data yang terkumpul akan dianalisis dan diketahui hubungannya. Untuk mencari hubungan antar variabel, perlu dilakukan uji persyaratan analisis dan uji hipotesis dalam penelitian ini. 1 Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk menbgetahui distribusi normal dari data yang telah terkumpul sehingga dapat dipakai dalam statistik parametik. Uji normalitas data menurut Sugiyono 2013: 389 merupakan uji normalitas yang menggunakan Kolmogrov-Smirnov. Normal atau tidaknya data yang terkumpul dilihat dari nilai signifikansi. Apabila signifikansi nilai lebih besar dari 0,05 p0,05, maka data tersebut normal. Sebaliknya, apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 p0,05, maka data yang terkumpul dianggap tidak normal. 2 Uji Linearsitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Dalam penelitian ini uji linearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kejenuhan burnout belajar. 5 0 Kedua variabel dikatakan memiliki linearitas apabila harga p lebih besar dari 0,05. Sebaliknya, apabila harga p lebih kecil dari 0,05 maka hubungan antara kedua variabel dinyatakan tidak linier. 3 Uji Hipotesis Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yakni variabel bebas dukungan sosial dan variabel terikat kejenuhan burnout belajar. Dapat disimpulkan bahwa uji hipotesis dalam penelitian ini merupakan uji hipotesis sederhana. Analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis dengan perhitungan product moment dari pearson dalam komputer program SPSS for windows seri 22.0 yang digunakan untuk mencari korelasi sederhana antara variabel dukungan sosial dengan variabel kejenuhan burnout belajar. Adapun rumus yang digunakan dalam analisis data ini yakni Product Moment dari Pearson sebagai berikut: Keterangan: = Koefisien Korelasi variabel X dan Y E = Jumlah hasil perkalian skor X dan Y E = Jumlah nilai tiap butir 5 1 E - E E ~ E - E Z E - E Z Z = Jumlah nilai konstan yang diperoleh individu = Jumlah subyek penelitian Dalam perhitungan peneliti menggunakan SPSS for window seri 22.00. hasil penelitian akan diinterpretasikan dengan menggunakan tabel koefisien korelasi nilai r product moment pada taraf signifikansi 5. Jika hasil perhitungannya lebih besar dari nilai r pada tabel maka korelasi dianggap signifikan atau Ha diterima dan Ho nol ditolak. Apabila hasil perhitungan lebih kecil dari r maka korelasi dianggap tidak signifikan atau Ha ditolak dan Ho nol diterima. 5 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Penelitian

Hasil analisis statistik antara variabel dukungan sosial dan kejenuhan burnout belajar sebagaimana dijelaskan pada tabel 6. di bawah ini sebagai berikut: Tabel 6. Deskripsi Statstik Data Dukungan Sosial dan Kejenuhan Burnout Belajar Data Statistik Dukungan Sosial Burnout Belajar Mean 129,44 20,77 Min 99 Max 153 72 St. Deviasi 10,322 12,251 Berikut merupakan penjelasan deskripsi data statistik secara rinci dari masing- masing variabel: 1. Deskripsi Data Dukungan Sosial Skala yang digunakan untuk mengukur dukungan sosial dalam penelitian ini adalah skala dukungan sosial. Berdasarkan tabel di atas deskripsi dat adukungan sosial dipaparkan dalam nilai minimal, maksimal, mean, dan standar deviasi. Berdasarkan deskripsi statistik di atas dapat di lihat bahwa dukungan sosial memiliki nilai minimum empirik 99, nilai maksimal empirik 153, mean 129,44, serta sebesar standar deviasi 10,322. Skala dukungan sosial terdiei dari 42 item dengan skor jawaban 1-4, maka dapat diketahui hipotetik sdari skala dukungan sosial memiliki skor minimum 1x42= 42 dan skor maksimum 4x42= 168. Mean hipotetik 5 3 diperoleh dari penjumlahan skor maksimal dengan skor minimal kemudian dibagi 2, sehingga hasilnya 105. Sedangkan standar deviasi hipotetik diperoleh dari penjumlahan skor maksimal di kurangi skor minimal kemudian di bagi 6 sehingga hasilnnya menjadi 21. Menurut hasil perolehan data, data akan digunakan sebagai dasar penyususnan kategorisasi, data dikelompokan berdasarkan lima kategorisasi antara lain, sangat tinggi, tinggi, sedangng, rendah, dan sangat rendah. Berikut distribusi frekuensi akan dijelaskan pada tabel 9 dan gambar sebagai berikut: Tabel 7. Distribusi Kategorisasi Dukungan Sosial pada Siswa Kelas XI SMAN 4 Yogyakarta No Kriteria Frekuensi Persentase Kategori 1. 74 Sangat Rendah 2. 75-95 Rendah 3. 96-116 13 8,9 Sedang 4. 117-137 104 71,2 Tinggi 5. 137 29 19,9 Sangat Tinggi Total 146 100 Berdasarkan hasil perolehan data dukungan soial yang didapat melalui skala dukungan sosial, dapat di lihat bahwa tidak ada siswa yang dikategorikan mendapatkan dukungan sosial yang rendah dan sangat rendah, 13 siswa dengan persentase 8,9 memeroleh dukungan sosial dalam kategori sedang, 104 siswa dengan persentase 71,2 memperoleh dokungan sosial dengan kategori tinggi, serta 29 siswa dengan persentase 19,9 memeroleh dukungan sosial dalam kategori sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya, distribusi kategorisasi dukungan sosial dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini: 5 4 Gambar 1. Distribusi Kategorisasi Dukungan Sosial pada Siswa kelas XI SMAN 4 Yogyakarta 2. Deskripsi Data Burnout Belajar Skala yang digunakan untuk mengukur burnout belajar dalam penelitian ini adalah skala kejenuhan belajar. Menurut hasil perhitungan yang dihasilkan pada tabel 8 halaman 47 telah diketahui berapa besar range, nilai minimum, nilai maksimum, mean, standar deviasi, serta varian. Berdasarkan statistik deskriptif pada halaman 47 telah di ketahui bahwa kejenuhan belajar memiliki nilai minimal empirik 0, nilai maksimal empirik 72, mean 20,77, serta standar deviasi 12,251. Skala kejenuhan belajar terdiri dari 86 item, dengan skor jawaban 0-1, maka dapat disimpulkan hipotetik dari skala kejenuhan belajar memiliki skor minimum 0x86= 0, dan skor maksimal 1x86= 86. Mean hipotetik diperoleh dari penjumlahan skor minimal dengan skor maksimal kemudian dibagi 2, maka hasilnya menjadi 43. Sedangkan standar deviasi hipotetik diperoleh dari penjumlahan skor maksimal dikurangi skor minimal kemudian di bagi 6, maka hasilnya menjadi 14,33 jika dibulatkan menjadi 14. 1 2 0 1 0 0 8 0 6 0 4 0 2 0 s a n g a t t i n g g i s e d a n g r e n d a h s a n g a t tinggi rendah 5 5 Tabel 8. kategorisasi Kejenuhan Belajar Siswa Kelas XI SMAN 4 Yogyakarta. No Kriteria Frekuensi Persentase Kategori 1. 22 89 61 Sangat Rendah 2. 21-36 40 27,4 Rendah 3. 37-50 15 10,3 Sedang 4. 51-64 1 0,7 Tinggi 5. 64 1 0,7 Sangat Tinggi Total 146 100 Menurut tabel di atas dapat dilihat bahwa 89 siswa dengan persentase 61 mengalami burnout belajar dengan kategori sangat rendah, sebanyak 40 siswa dengan persentase 27,4 mengalami burnout yang dikategorikan rendah, 15 siswa dengan persentase 10,3 mengalami burnout belajar sedang, serta kategori burnout belajar tinggi dan sangat tinggi dialami oleh masing-masing satu siswa dengan persentase 0,7. Supaya lebih rinci, distribusi frekuensi kejenuhan burnout belajar dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini: Gambar 2. grafik persentase kategorisasi burnout belajar siswa kelas XI SMAN 4 Yogyakarta 5 6 1 0 0 . 0 8 0 . 0 6 0 . 0 4 0 . 0 2 0 . 0 0 . 0 s a n g a t r e n d a h s e d a n g t i n g g i s a n g a t t rendah tinggi