h. Perubahan perilaku yang tampak, Obvious behavioral changes. Siswa menjadi penakut, pemalu dan apatis, dan mereka merasa
dirinya tidak berharga i. Depersonalisasi, Depersonalization. Siswa kehilangan dirinya
sendiri dan tidak dapat nilai-nilai dari lingkungannya lagi, serta pandangan mereka terbatas hanya pada masa kini.
j. kekosongan dalam diri, Inneremptiness. Kekosongan dalam diri siswa berkembang semakin buruk. Siswa semakin menjadi putus
asa. Reaksi yang berlebihan seperti membesar-besarkan
seksualitas, terlalu banyak makan serta memakai alkohol dan obat- obatan terlarang
k. Depresi, Depression. Pada fase ini siswa menjadi ascuh tak acuh, lelah, putus asa, dan merasa bahwa masa depan tidak ada artinya.
l. Sindrom burnout , Burnout syndrome. Siswa korban burnout memiliki kecenderungan untuk mengakhiri sekolahnya untuk
keluar dari situasi kejenuhannya bahkan sampai putus sekolah.
5. Upaya Mengatasi Kejenuhan Belajar
Menurut Ibid Puspitasari.2014: 15 berikut merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi burnout belajar:
a. Memberikan hadiah bagi siswa yang berprestasi sebagai penguatan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Baik
siswa yang berprestasi atau siswa lain supaya bersemangat mendapatkan hadiah.
3 0
b. Memberi dukungan dengan memberikan perhatian maksimal pada siswa.
c. Memberikan ice breaking di tengah atau di awal pembelajaran supaya siswa tidak mudah bosan.
d. Melakukan istirahat untuk beberapa saat e. Jika muncul kejenuhan yang disebabkan oleh metode
pembelajaran guru yang kurang menarik, maka guru dapat memperbaiki cara belajarnya supaya siswa tidak lagi merasa
bosan.
C. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Burnout Belajar
Siswa selalu membutuhkan berbagai fasilitas yang mempermudah mereka dalam mengerjakan aktivitas mereka. Hal ini dapat berupa
kendaraan untuk sekolah, alat komunikasi yang canggih gadget, buku pelajaran yang lengkap seperti LKS, alat tulis yang lengkap buku, pensil,
penghapus, pulpen, kalkulator, serta alat konkrit lain yang membantu mereka dalam mengerjakan segala aktifitas belajar. Apabila kebutuhan
siswa terfasilitasi dengan kelengkapan alat yang mereka miliki, maka siswa akan cenderung mudah dalam mengerjakan tugas sekolah maupun
belajar sendiri. Siswa yang terfasilitasi secara lengkap tentu akan memiliki tingkat kejenuhan belajar yang cenderung rendah karena mereka tidak
akan kesulitan dalam mengerjakan aktivitas belajarnya. Kedekatan emosi siswa dengan lingkungan sekitarnya akan
mendorong siswa untuk termotivasi dan bersemangat dalam aktivitas
3 1