Skala kejenuhan pada penelitian ini menggunakan instrumen yang disusun oleh Mubiar Agustin yang telah diizinkan untuk digunakan.
Adapun kisi-kisi dari skala tersebut dapat dilihat pada tabel 4 halaman 45.
H. Uji Coba Instrumen
Sebelum instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk pengumpulan data, maka sebaiknya instrumen yang akan digunakan diuji cobakan terlebih dahulu. Uji
coba instrumen dilakukan pada siswa kelas XI SMA Piri Yogyakarta yang bukan merupakan subyek dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan subyek uji coba
sebanyak 30 siswa atau sama dengan jumlah siswa 1 kelas. Uji coba instrumen dilakukan untuk keandalan instrumen. Keandalan instrumen akan menghasilkan data
yang benar serta hasil penelitian yang berkualitas. Menurut Sugiyono 2007: 173 instrumen dalam ilmu sosial akan menjadi baku
apabila telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Instrumen yang tidak teruji validitas dan reliabilitasnya akan menghasilkan data yang sulit diperacya kebenarannya.
1. Uji Validitas Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus diuji validitasnya
terlebih dahulu supaya hasilnya valid. Menurut Sugiyono 2007 ada beberapa cara untuk menguji validitas sebuah instrumen antara lain, validitas konstrak
construct validity, validitas isi content validity, serta validitas eksternal. Untuk menguji validitas konstrak dapat digunakan pendapat dari para ahli
judgment experts. Senada dengan itu, Suharsimi Arikunto 2013: 211 juga berpendapat bahwa validitas merupakan suatu ukuran ynag menunjukan
4 2
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, instrumen yang vallid menunjukan validitas ynag tinggi, sebaliknya apabila sebuah instrumen
tidak valid maka validitasnya rendah. Setelah instrumen disusun sesuai dengan kisi-kisi, instrumen diuji
validitasnya oleh expert judgement. Ahli yang dipilih oleh peneliti untuk menguji validitas instrumen adalah dosen pembimbing. Dosen pembimbing
memutuskan bahwa instrumen dapat digunakan dengan dilakukan perbaikan. Dalam penelitian ini instrumen yang diuji validitasnya adalah instrumen
dukungan sosial, sebab instrumen burnout belajar sudah teruji valid dan reliabel.
Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh ahli, dari 42 item skala dukungan sosial yang diajukan, valid sebanyak 42, sehingga dapat dikatakan
bahwa tidak ada item yang gugur. Pernyataan yang valid dianggap telah mewakili keseluruhan aspek, sehingga instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengambil data penelitian. Selanjutnya, setelah instrumen tersebut dinyatakan valid oleh ahli, dengan hasil 42 item pada skala dukungan sosial
yang kemudian instrumen diujicobakan pada 30 siswa untuk mengetahui reliabilitasnya, sementara itu validitas instrumen pada burnout belajar milik
Mubiar Agustin sudah diketahui. Dimana validitasnya berada pada P0,01.
4 3
Berikut adalah kisi-kisi skala dukungan sosial dan burnout belajar dapat dilihat pada tabel 3:
Tabel 3. Kisi-Kisi Skala Dukungan Sosial
Aspek Indikator
Item soal Total
Favourable unfavourable
1 . Dukungan
Emosional Siswa mendapatkan semangat
dari keluarga 1
2 2
Siswa mendapatkan semangat dari guru dan teman-teman
3,5 4,6
4 Memiliki hubungan yang dekat
dengan keluarga, teman, serta guru
7,9,11 8,10,12
6 Mendapatkan perhatian yang
cukup dari keluarga, teman, serta guru
13,15,17 14,16,18
6 Memiliki kedekatan yang erat
dengan orang tua, teman, serta guru
19,21 20,22
4 2 .
Dukungan Penghargaan
Merasa dihargai dalam lingkungan keluarganya
23 24
2 Merasa dihargai oleh
lingkungan sosialnya, seperti teman dan guru
25,27 26,28
4 Memiliki rasa percaya
diri yang tinggi 29
30 2
3 . Dukungan
Instrumental Memeroleh fasilitas lengkap
dalam mendukung kegiatan belajar mengajar
31,33,35 32,34,36
6 4 .
Dukungan Informasi
Mudah mendapatkan informasi yang berkaitan dengan belajar
37 38
2 Memiliki keluarga, teman,
serta lingkungan yang peduli terhadap kesulitan
yang dihadapi 39,41
40,42 4
TOTAL 42
4 4
Tabel 4. Kisi-kisi Skala Burnout Belajar
Variabel Aspek
Indikator
Jumlah Pernyataan
No Item
Kejenuhan Kelelahan
Merasa gagal dalam belajar 5
1 – 5 Belajar
Emosi Merasa bersalah dan menyalahkan
Siswa Merasa dikejar-kejar waktu
5 6 – 10
Mudah marah dan benci Mudah cemas
5 11 – 15
Mudah kehilangan kendali diri dalam belajar
5 16 – 20
Mengalami ketakutan berlebih 5
21 – 25 5
26 – 30
5 31 – 35
Kelelahan Merasa lelah dan letih setiap hari.
4 36 – 39
Fisik Mudah sakit
Sulit tidur 1
40 Mengalami gangguan makan
Menggunakan obat-obatan 2
41, 42 Jantung sering berdebar-debar dengan
keras 2
43, 44
2 45,46
Kelelahan Kognitif
Enggan membantu dalam kegiatan
belajar 3
47 – 49 Kehilangan makna dan harapan dalam
belajar Kehilangan gairah dan kekuatan untuk
belajar. 3
50 – 52 Merasa terjebak dalam belajar
Kesulitan berkonsentrasi dan mudah lupa dalam belajar
3 53 – 55
Terbebani dengan banyak tugas belajar Merasa rendah diri
4 56 – 59
3 60 – 62
4 5