BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Tentang Dukungan Sosial 1. Pengertian Dukungan sosial
Definisi dari Hyman et al May. 2009: 3 “Social support as the perception that one is loved, value, and has people he or she can turst and
turn to for assistance when he or she needs help”. Dukungan sosial merupakan suatu pemahaman bahwa seseorang dicintai, dihargai, dan
memiliki orang-orang yang dapat dia percaya serta mudah meminta bantuan ketika dia membutuhkan pertolongan. Sejalan dengan itu Smet
1994 berpendapat bahwa dukungan sosial berkaitan dengan ikatan sosial, jaringan sosial, sistem dukungan, serta jaringan alami yang membantu.
Rodin Salovey juga menyatakan bahwa perkawinan merupakan salah satu sumber dukungan sosial Smet. 1994:133.
Merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Puspitasari, dkk menunjukan bahwa dukungan sosial berpengaruh terhadap kecemasan
siswa dalam menghadapi UN. Hubungan keduanya bersifat negatif. Ini berarti bahwa semakin tinggi dukungan sosial, maka semakin rendah
tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi UN. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial yang didapat siswa, maka semakin tinggi
kecemasan siswa dalam menghadapi UN. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Unchino dkk dalam jurnal yang berjudul social support,
physiological processes, dan health menunjukan bahwa dukungan sosial berpengaruh terhadap moralitas melalui perubahan cardiovascular yang
1 4
berarti bagian jantung dan pembuluh darah, endocrine atau kelenjar endoktrin, dan sistim imun dalam tubuh. Jadi selain memengaruhi
individu secara psikologis, dukungan sosial juga memengaruhi kondisi fisik individu.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hashima dan Amato 2015, dkk dalam jurnal yang berjudul poverty, social support, and parentical
behavior menunjukan bahwa beberapa bentuk dari dukungan sosial menurunkan tingkat prilaku bermasalah diantara semua orang tua,
sedangkan bentuk lain dari dukungan sosial secara khusus memberikan manfaat bagi orang tua yang hidup dalam kemiskinan. Ini artinya bahwa
secara umum dukungan sosial dapat menurunkan tingkah laku bermasalah pada orang tua, khususnya pada orang tua yang mengalami kemiskinan.
Dengan demikian, meskipun dalam kondisi kemiskinan orang tua dapat memiliki perlakuan atau tingkah laku yang baik selama memiliki dukungan
sosial yang baik pula. Di sisi lain, Coyne Downey berpendapat hubungan yang bermutu
kurang baik akan memengaruhi berkurangnya dukungan yang yang di rasakan individu, sedangkan menurut Hobfoll satu atau dua hubungan yang
akrab merupakan komponen penting dalam dukungan sosial, bahkan Gottlieb juga berpendapat bahwa jaringan sosial yang bersifat mendukung
memberikan pengaruh positif bagi individu dan baik bagi kesehatan individu Smet. 1994:133.
15