Sistem Pencernaan Cacing tanah Eudrilus eugeniae

11 dalam tubuh. Nephredia ini mengeluarkan zat-zat sisa yang telah berkumpul di dalam rongga tubuh rongga selomik berupa cairan. Fungsi pori-pori adalah untuk menjaga kelembaban kulit cacing tanah agar selalu basah karena cacing bernapas melalui kulit basah tersebut. Kulit luar kutikula selalu dibasahi oleh kelenjar-kelenjar lendir kelenjar mukus. Lendir ini terus-menerus diproduksi cacing tanah untuk membasahi tubuhnya agar dapat bergerak dan melicinkan tubuhnya Rukmana, 2008: 16-18. Dari segi ukuran, cacing Eudrilus eugeniae lebih besar dibandingkan dengan jenis cacing tanah yang lain, atau sekitar dua kali dari besar cacing merah. Panjang tubuh cacing Eudrilus eugeniae 90-185 mm atau bisa mencapai 250-400 mm dalam kondisi budidaya yang optimal. Lebar cacing sekitar 4-8 mm. Bobot per cacing dewasa 1,0 g atau maksimal 5,0-6,0 g Parthasarathi, 2007: 347-350. Kokon cacing Eudrilus eugeniae juga lebih berisi daripada kokon cacing yang lain sehingga populasinya cepat bertambah. Cacing ini mempunyai gerakan yang lamban.

3. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan cacing Eudrilus eugeniae sama dengan cacing tanah lainnya yaitu terdiri dari mulut, faring, esofagus kerongkongan, tembolok, lambung, usus, dan anus. Mulut terdapat di ujung anterior yang tertutupi oleh suatu tonjolan daging yang disebut prostomium. Prostomium ini merupakan organ syaraf perasa sehingga cacing tanah menjadi peka 12 terhadap benda-benda di sekelilingnya dan dapat menemukan bahan-bahan organik sebagai bahan makanannya. Gambar 3. Struktur Sistem Pencernaan Cacing Tanah. Rukmana, 2008: 19 Makanan masuk ke mulut dan faring melalui prostomium yang kemudian dihisap dan masuk ke esofagus. Di dalam esofagus makanan tercampur dengan cairan hasil sekresi kelenjar kapur yang terdapat pada dinding esofagus. Dari esofagus makanan terus masuk ke dalam tembolok untuk disimpan sementara waktu, selanjutnya makanan masuk ke dalam lambung. Di dalam lambung makanan dihancurkan oleh gerakan lambung otot, untuk dicerna menjadi partikel-partikel yang lebih kecil dan dapat diabsorpsi. Kemudian makanan yang telah halus masuk ke usus halus. Di dalam usus halus makanan dipecah dari bentuk kompleks menjadi bentuk sederhana, aktivitas ini dilakukan oleh enzim-enzim tertentu, serta aktivitas bakteri dan protozoa yang masuk bersama makanan. Dinding usus mengandung kelenjar-kelenjar yang menghasilkan enzim-enzim 13 untuk mencernakan partikel-partikel makanan menjadi karbohidrat, lemak, dan protein. Kelenjar kalsiferus yang dihasilkan oleh organ pencernaan berfungsi untuk menyerap kalsium dari bahan yang dicerna. Kalsium berguna untuk menetralisir media jika kondisinya asam. Tiflosol merupakan bagian usus yang berlipat-lipat, berguna untuk memperluas permukaan usus. Lambung dan usus mensekret enzim-enzim seperti protease, lipase, amilase, sellulase, dan kitinase. Selain itu fungi, algae, aktinomisetes dan mikroba hidup pada usus cacing tanah. Lambung dan usus bekerja sebagai bioreactor dan hanya 5-10 komponen organik dicerna dan diserap oleh tubuh selanjutnya dikeluarkan berupa butiran yang dilapisi mucus disebut kascing Hand, 1988. Sisa-sisa makanan akan dikeluarkan melalui anus dan diletakkan di atas permukaan tanah di dekat lubang dari liang tempat cacing itu berada Rukmana, 2008: 18 .

4. Sistem Peredaran Darah

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24