Pengaruh Media terhadap Pertambahan biomassa Cacing Tanah

42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengaruh Media terhadap Pertambahan biomassa Cacing Tanah

Eudrilus eugeniae. Pengambilan data pertambahan biomassa cacing tanah dilakukan setiap akhir bulan selama penelitian yaitu akhir bulan Agustus Bulan 1 dan akhir bulan September Bulan 2. Hasil penelitian pengaruh kombinasi media serbuk gergaji batang pohon kelapa dan rumput manila terhadap pertambahan biomassa cacing tanah Eudrilus eugeniae tertera pada Gambar 9. Gambar 9. Histogram Rata-Rata Pertambahan biomassa Cacing Tanah Eudrilus eugeniae Selama Penelitian Data pertambahan biomassa cacing tanah Eudrilus eugeniae menunjukkan hasil tertinggi pada media E pada bulan pertama, dan media A kontrol pada bulan ke dua. Menurut Sugiantoro 2012: 58 media pemeliharaan cacing tanah juga merupakan sumber makanan cacing tanah. 44.56 5.44 24.94 43.34 45.6 12.18 4.36 10.46 10.3 10.2 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 A 100 kelapa B 100 rumput C 25 kelapa + 75 rumput D 50 kelapa + 50 rumput E 75 kelapa + 25 rumput Per tam b ah an b o b o t gr am Media Perlakuan Bulan 1 Bulan 2 43 Media harus mengandung karbohidrat, protein, vitamin, maupun mineral sebagai sumber nutrisi cacing tanah. Berdasarkan sumber dari Department of Employment, Economic and Innovation 2004 dalam Usman 2011, komposisi kimia yang terdapat dalam batang kelapa yaitu silika 0,07, lignin 25,1, hemiselulosa 66,7, pentosan 22,9, dan pati 4,6. Berdasarkan teori di atas, batang kelapa mengandung karbohidrat yang dapat dijadikan sumber makanan cacing tanah. Serbuk gergaji batang pohon kelapa merupakan media yang baik untuk dijadikan media pemeliharaan cacing tanah, karena selain nutrisi yang terdapat di dalamnya, serbuk gergaji batang pohon kelapa juga merupakan media yang gembur, tidak mudah memadat sehingga bisa menjaga porositas media cacing tanah, menjaga ketersediaan oksigen, dan sirkulasi udara di dalamnya. Selain itu media serbuk gergaji batang pohon kelapa juga mempunyai daya serap yang tinggi terhadap air sehingga tidak mudah menjadi kering dan kehilangan tingkat kelembaban. Rata-rata pertambahan biomassa cacing terendah terdapat pada media B 100 rumput. Rata-rata biomassa cacing yang rendah pada media B 100 rumput disebabkan oleh tekstur media B tidak gembur, cenderung lengket, menggumpal satu sama lain, dan aerasi media juga buruk. Melihat kondisi media yang seperti ini diduga nutrisi pada media juga telah hilang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Minnich 1997 bahwa, untuk memacu pertumbuhan cacing tanah dibutuhkan aerasi yang baik. Media yang terlalu padat menyebabkan ketersediaan oksigen berkurang 44 sehingga cacing tanah sulit bernafas dan akan mengganggu kesehatan dan reproduksi cacing tanah. Akibat media yang terlalu lembab dan aerasi yang buruk maka tumbuh beberapa jamur pada media B ulangan 2 dan ulangan 3. Jika membandingkan data pertambahan biomassa cacing tanah antara bulan pertama dan bulan ke dua, maka dapat dilihat bahwa rata-rata pertambahan biomassa cacing tanah pada bulan pertama lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertambahan biomassa pada bulan ke dua. Pada bulan ke dua rata-rata pertambahan biomassa cacing tanah mengalami penurunan dari bulan pertama. Penurunan rata-rata pertambahan biomassa cacing tanah diduga karena faktor ketersediaan nutrisi, faktor umur, dan kegiatan bereproduksi. Menurut Sugiantoro 2012: 86, seekor cacing tanah dapat menghabiskan pakan berupa bahan-bahan organik antara satu sampai dua kali lipat berat tubuhnya dalam tempo 24 jam. Berdasarkan teori tersebut maka semakin besar biomassa cacing tanah maka semakin besar pula porsi makannya. Pada bulan pertama peningkatan rata-rata pertambahan biomassa cacing tanah disebabkan oleh ketersediaan nutrisi serbuk gergaji batang pohon kelapa dan rumput yang cukup pada media. Kandungan nutrisi serbuk gergaji batang pohon kelapa dan rumput manila pada bulan ke dua semakin berkurang akibat aktivitas makan cacing tanah yang meningkat. Selain dari faktor media dan nutrisi pakan cacing tanah, faktor lain yang berpengaruh adalah umur cacing tanah. Umur cacing tanah juga 45 dapat menyebabkan rata-rata pertambahan biomassa cacing tanah mengalami penurunan karena cacing tanah yang telah menginjak dewasa akan mengalami pertumbuhan yang lambat, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Gaddie dan Douglass 1975, setelah cacing dewasa, meskipun terjadi pertumbuhan maka pertumbuhannya berlangsung lambat. Faktor lain yang mempengaruhi penurunan biomassa cacing tanah adalah kegiatan reproduksi, karena untuk bereproduksi dibutuhkan energi yang berasal dari aktivitas metabolisme cacing tanah Gaddie dan Douglass, 1975. Hal ini sesuai dengan hasil jumlah kokon dalam penelitian ini. Ketika pertambahan biomassa cacing pada bulan ke dua menurun, rata-rata produksi kokon pada bulan ke dua justru meningkat. Untuk mengetahui pengaruh kombinasi media serbuk gergaji batang pohon kelapa dan rumput manila terhadap pertumbuhan cacing tanah Eudrilus eugeniae maka dilakukan analisis ragam One Way Anova. Hasil analisis tertera pada Tabel 5 di bawah ini. Tabel 5. Hasil Uji One Way Anova Pengaruh Variasi Media Serbuk Gergaji Batang Pohon Kelapa dan Rumput Manila terhadap Pertambahan Biomassa Cacing Tanah Eudrilus eugeniae. Jumlah Kuadrat Df Kuadrat Rata- rata F Sig. Antar Kelompok 8116,082 4 2029,020 48,459 0,000 Dalam Kelompok 827,424 20 41,871 Jumlah 8953,506 24 Signifikansi p0,01 Tabel 5 menunjukkan bahwa pada hasil uji Anova terdapat pengaruh variasi media serbuk gergaji batang pohon kelapa dan rumput manila terhadap pertumbuhan cacing tanah Eudrilus eugeniae, hal ini ditunjukkan 46 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari 0,01 yang berarti variasi media memberikan pengaruh yang sangat nyata pada pertambahan biomassa cacing tanah. Untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata pertambahan biomassa antarperlakuan maka dilakukan uji lanjut DMRT dengan taraf 5. Hasil analisis DMRT tertera pada Tabel 6. Tabel 6. Uji Lanjut Duncan DMRT Pertambahan biomassa Cacing Tanah Eudrilus eugeniae dengan Perlakuan Variasi Media Serbuk Gergaji Batang Pohon Kelapa dan Rumput Manila. Media N Nilai alfa α = 0.05 1 2 3 B 0 kelapa + 100 rumput 5 9,8000 C 25 kelapa + 75 rumput 5 35,4000 D 50 kelapa + 50 rumput 5 53,6400 E 75 kelapa + 25 rumput 5 55,8000 A 100 kelapa 5 56,7400 Sig. 1,000 1,000 0,483 Hasil uji DMRT pada Tabel 6 menunjukkan bahwa rata-rata biomassa cacing pada media kontrol A berbeda nyata dengan media B dan C, tetapi tidak berbeda nyata dengan media D dan E. Hal ini menunjukkan bahwa media kontrol A, media D dan E baik untuk pertumbuhan cacing tanah. Pada media B rata-rata biomassa cacing lebih rendah dibandingkan rata-rata biomassa cacing pada media lain, ini berarti media B kurang cocok sebagai media pertumbuhan cacing tanah. 47

B. Pengaruh Media terhadap Jumlah Kokon Cacing Tanah Eudrilus

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24