13
untuk mencernakan partikel-partikel makanan menjadi karbohidrat, lemak, dan protein. Kelenjar kalsiferus yang dihasilkan oleh organ pencernaan
berfungsi untuk menyerap kalsium dari bahan yang dicerna. Kalsium berguna untuk menetralisir media jika kondisinya asam. Tiflosol
merupakan bagian usus yang berlipat-lipat, berguna untuk memperluas permukaan usus. Lambung dan usus mensekret enzim-enzim seperti
protease, lipase, amilase, sellulase, dan kitinase. Selain itu fungi, algae, aktinomisetes dan mikroba hidup pada usus cacing tanah. Lambung dan
usus bekerja sebagai bioreactor dan hanya 5-10 komponen organik dicerna dan diserap oleh tubuh selanjutnya dikeluarkan berupa butiran
yang dilapisi mucus disebut kascing Hand, 1988. Sisa-sisa makanan akan dikeluarkan melalui anus dan diletakkan di atas permukaan tanah di dekat
lubang dari liang tempat cacing itu berada Rukmana, 2008: 18 .
4. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada cacing tanah terdiri dari pembuluh darah dorsal punggung yang terletak di atas alat pencernaan, pembuluh
darah median perut yang terletak di bawah alat pencernaan makanan. Pembuluh darah median ini tidak berkontraksi, berfungsi untuk
mengedarkan makanan ke alat-alat tubuh dan mengalir ke arah belakang. Pada tiap segmen, kedua pembuluh darah ini saling dihubungkan oleh
pembuluh-pembuluh darah transversal kanan dan kiri. Fungsi dari pembuluh transversal adalah memompa darah dengan melalui pembuluh-
pembuluh darah ventral Sugiri, 1989.
14
Gambar 4. Letak Pembuluh Darah Cacing Tanah. Sylvia Mader, 2012
Darah cacing tanah terdiri atas cairan plasma yang berisi sel darah putih leukosit, dan sel darah merah hemoglobin. Sistem peredaran
darahnya adalah tertutup, karena darah mengalir ke bagian-bagian tubuh melalui pembuluh darah. Darah dialirkan atau dipompa dari 5 pasang
jantung ke seluruh bagian-bagian tubuh. Darah kembali masuk jantung melalui saluran darah punggung. Dalam proses peredaran darah terjadi
pengangkutan zat makanan dan oksigen O
2
ke sel-sel atau jaringan tubuh dengan melepaskan karbondioksia CO
2
ke udara. Darah yang mengandung oksigen akan masuk kembali ke dalam jantung Rukamana,
2008: 19.
5. Sistem Pernafasan
Cacing tanah tidak memiliki organ pernafasan yang spesifik, hanya terdapat pembuluh darah kapiler yang mengandung hemoglobin.
Pembuluh darah ini melekat pada dinding tubuh cacing tanah, di bagian bawah kutikula. Proses pengangkutan oksigen dan pelepasan karbon
dioksida di dalam darah melalui difusi. Proses difusi terjadi pada jaringan
15
epidermis dan kutikula yang terdapat di permukaan tubuh cacing tanah Edward Lofty, 1972.
Pernapasan cacing tanah sangat dipengaruhi oleh kandungan hemoglobin dan tekanan cairan di dalam tubuh. Hemoglobin mampu
menyerap dan mengalirkan oksigen melalui plasma darah ke seluruh tubuh. Proses bernafas dapat berlangsung dengan baik apabila kelembaban
lingkungan cukup tinggi Rukmana, 2008: 19. Kelembaban tubuh diatur oleh kutikula melalui proses sekresi kelenjar mucus pada jaringan
epidermis, sehingga menurunkan tekanan cairan di dalam tubuh.
6. Sistem Reproduksi