Kondisi Lingkungan Saat Penelitian Berlangsung.

53 tidak beraturan, seperti lemon dan meruncing pada ke dua ujungnya, tekstur kokon berserat, rata-rata kokon berukuran 6 x 3 mm. Untuk menguji pengaruh variasi media serbuk gergaji batang pohon kelapa dan rumput manila terhadap indeks kokon cacing tanah Eudrilus eugeniae maka dilakukan uji One Way Anova. Hasil uji One Way Anova dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Hasil Uji One Way Anova Pengaruh Variasi Media Serbuk Gergaji Batang Pohon Kelapa dan Rumput Manila terhadap Indeks Kokon Cacing Tanah Eudrilus eugeniae. Hasil uji One Way Anova pengaruh variasi media serbuk gergaji batang pohon kelapa dan rumput manila terhadap indeks kokon memiliki nilai signifikansi 0,987, nilai signifikansi ini lebih dari 0,01 maka dapat dikatakan bahwa variasi media serbuk gergaji batang pohon kelapa dan rumput manila tidak mempunyai pengaruh nyata terhadap indeks kokon cacing tanah Eudrilus Eugeniae.

E. Kondisi Lingkungan Saat Penelitian Berlangsung.

Kondisi lingkungan yang diukur dalam penelitian ini adalah suhu media o C, pH media, dan kelembaban media . Pengukuran suhu, pH, dan kelembaban media dilakukan setiap 2 hari sekali. Jumlah Kuadrat df Kuadrat Rata-rata F Sig. Antar Kelompok 8,558 4 2,139 0,083 0,987 Dalam Kelompok 514,545 20 25,727 Jumlah 523,102 24 54

a. Suhu Media

o C Hasil pengukuran suhu media pemeliharaan cacing tanah Eudrilus eugeniae selama penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 11 di bawah ini. Gambar 11. Histogram Suhu Media Cacing Tanah Eudrilus eugeniae Selama Penelitian. Suhu rata-rata media pemeliharaan selama penelitian yaitu 25-27,2 o C. hal ini sesuai dengan teori yang didapatkan. Menurut Loehr., dkk., 1985 dalam Jorge Dominguez., dkk., 2001 cacing Eudrilus eugeniae dapat hidup pada suhu tertinggi yaitu 29 ºC dan tumbuh optimal pada suhu 25 ºC. Menurut Rukmana, 2008: 82 suhu yang ideal untuk pertumbuhan cacing tanah dan penetasan kokon berkisar antara 15-25 o C, tetapi suhu yang sedikit di atas 25 o C masih cocok untuk pertumbuhan cacing tanah namun harus diimbangi dengan naungan dan kelembaban yang memadai. Maka ketika pengukuran media mencapai 27 o C, media langsung ditambah kelembabannya dengan menyiramkan sedikit air pada media melalui goni penutup media. Suhu media juga dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Ketika suhu lingkungan rendah disebabkan oleh hujan maka suhu media 24 24.5 25 25.5 26 26.5 27 27.5 1 2 3 4 5 6 7 8 S u h u o C Minggu ke A 100serbuk gergaji kelapa B 100 rumput C 25 serbuk gergaji kelapa + 75 rumput D 50 serbuk gergaji kelapa + 50 rumput E 75 serbuk gergaji kelapa + 25 rumput 55 juga rendah. Ketika suhu lingkungan panas dan beberapa hari tidak hujan maka suhu media juga akan tinggi.

b. pH Media.

Hasil pengukuran pH media pemeliharaan cacing tanah Eudrilus eugeniae selama penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 12 di bawah ini. Gambar 12. Histogram pH Media Cacing Tanah Eudrilus eugeniae Selama Penelitian. Hasil pengukuran pH media pada ke lima media selama penelitian ini yaitu mempunyai rata-rata pH 6,8-7. pH tanah berkaitan dengan ketersediaan bahan organik dan unsur hara pakan cacing tanah. pH yang ideal untuk pemeliharaan cacing tanah yaitu 6,5-7,2. Cacing tanah sangat sensitif terhadap kadar keasaman tanah. Tanah dengan pH asam dapat mengganggu pertumbuhan dan daya reproduksi cacing tanah, karena ketersediaan bahan organik dan unsur hara relatif terbatas Sugiantoro, 2012: 61. 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 pH Minggu ke A 100serbuk gergaji kelapa B 100 rumput C 25 serbuk gergaji kelapa + 75 rumput D 50 serbuk gergaji kelapa + 50 rumput E 75 serbuk gergaji kelapa + 25 rumput 56

c. Kelembaban Media.

Hasil pengukuran kelembaban media pemeliharaan cacing tanah Eudrilus eugeniae selama penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 13 di bawah ini. Gambar 13. Histogram Kelembaban Media Cacing Tanah Eudrilus eugeniae Selama Penelitian. Rata-rata kelembaban media pada penelitian ini yaitu 40-60. Hal ini sesuai dengan kriteria syarat hidup cacing tanah yang dikemukakan oleh Rukmana 2008: 28, bahwa kelembaban ideal untuk cacing tanah yaitu 42-60. Dari kelima media tersebut media yang paling sulit untuk mengatur kelembabannya yaitu media B. Rata-rata kelembaban media B lebih besar daripada media A, C, D, dan E yaitu 53,3-60. Meskipun kelembaban media B masih termasuk kelembaban ideal menurut Rukmana, namun pada penelitian ini kelembaban 53,3-60 untuk media rumput terlalu basah. Kelembaban pada media B tidak merata, hal ini disebabkan pada bagian atas permukaan media cenderung lebih cepat kering namun bagian dasar media ternyata sudah lembab, dan pada media yang bagian atas permukaan sudah lembab maka bagian bawah media 10 20 30 40 50 60 70 1 2 3 4 5 6 7 8 K e le m b ab an Minggu ke A 100serbuk gergaji kelapa B 100 rumput C 25 serbuk gergaji kelapa + 75 rumput D 50 serbuk gergaji kelapa + 50 rumput E 75 serbuk gergaji kelapa + 25 rumput 57 akan sangat basah. Tekstur media B juga menggumpal dan lengket. Pertumbuhan cacing pada media ini terganggu oleh munculnya jamur yang tumbuh pada media, hal ini terjadi pada media B ulangan 2, dan 3. Hal ini disebabkan karena media terlalu basah sehingga jamur tumbuh pada beberapa media.

F. Kualitas Media Setelah Pemeliharaan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24