Teknik Vokal Kajian Teori

dengan baik dan aturan pemenggalan kalimatnya mudah untuk dimengerti, sehingga pesan dan isi dari lagu dapat tersampaikan dengan baik kepada pendengar. Ekspresi sering dianggap sebagai penjiwaan lagu. Hal ini ditekankan pada kemampuan bernyanyi dalam menyesuaikan isi dan jiwa pada lagu sesuia kehendak penciptanya. Jamalus 1988:38 mengatakan bahwa : Ekspresi dalam musik adalah ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa dari tempo, dinamik, dan warna suara dari unsur-unsur pokok musik dalam pengelompokan frase yang diwujudkan oleh seniman musikpenyanyi, disampaikan pada pendengarnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa ekspresi adalah pengungkapan perasaan melalui dinamik, tempo, dan warna suara yang disampaikan penyanyi kepada pendengarnya.

2. Bernyanyi dalam Paduan Suara

Bernyanyi dalam paduan suara memiliki perbedaan dibandingkan dengan bernyanyi tunggal atau solo. Dalam paduan suara dibutuhkan kepaduan Blend suara-suara dari kelompok suara yang berbeda harus menjelma menjadi satu kesatuan warna suara. Menurut pendapat Pohan 1994: 46, beberapa syarat untuk mencapai kepaduan di dalam lingkungan satu kelompok suara : 1 Tinggi nadanya pitch harus tepat bersih. Nada yang tidak tepat antar suara akan menjadikan suara keruh. Di sinilah perlunya pemanasan Vokalizi sebelum membawakan lagu. 2 Kualitas suara yang baik. Ini tergantung dari cara membentuk suara dan cara membentuk vokal vowels. 3 Menggunakan regiser yang sama. Penggunaan register yang berbeda ada yang falsetto ada nada yang suara leher, juga antara sopran dan alto yang jauh warnanya menjadikan suara tidak padu. 4 Penggunaan vibrasi yang tidak terkendali. Vibrasi boleh digunakan asal tidak terlalu besar intensitasnya dan jangan menonjolkan individu. Sebaiknya hanya beberapa saja, kecuali sebagai solis. 5 Tingkat dinamik yang seragam. Penyamaan dinamik agar tidak ada yang lebih menonjol, agar tidak terdengar sia-sia penggarapannya. Dalam sebuah paduan suara ada beberapa komponen yang memegang peranan penting, di antaranya: pimpinan anggota dirigen, pengiring, dan komposisi. Jamalus 1988 menyatakan bahwa : a. Pemimpin atau dirigen dalam paduan suara sebenarnya adalah orang atau seniman yang berperan menyajikan ungkapan sebuah lagu atau komposisi melalui ekspresi suara anggota- anggota paduan suara itu. Oleh sebab itu,seorang dirigen haruslah tahu benar ekspresi yang diinginkan dari anggotanya, dan yang lebih penting lagi, tahu pula bagaimana cara memintanya kepada anggota paduan suara dengan bahasa isyarat, umumnya dengan isyarat tangan. Di sekolah yang menjadi dirigen adalah guru. Murid pun dapat pula dilatih untuk memimpin paduan suara. b. Pengiring memiliki peranan yang cukup penting yaitu sebagai pelengkap, memberi nuansa dan memperindah sebuah komposisi. Di sekolah yang menjadi pengiring biasanya adalah guru atau pelatih paduan suara. c. Komposisi berperan sebagai penggambaran konsep dan penataan alur dalam komposisi tersebut.

B. Penelitian Yang Relevan

Untuk mendukung penelitian ini, berikut dikemukakan beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini. 1. Penelitian Rio Haris Hermansyah pada tahun 2013 dengan judul “Studi Perbandingan Antara Prestasi Belajar Seni Musik Siswa di SMA yang Menyelenggarakan Pentas Seni dan SMA yang Tidak Menyelenggarakan Pentas Seni di Kabupaten Pati” pada tahun 20112012. Hasil penelitian yang telah diperoleh menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar seni musik di SMA yang menyelenggarakan pentas seni dan yang tidak menyelenggarakan. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kelompok A yang berjumlah 308 siswa memperoleh nilai rata-rata mean sebesar 27,44 dan kelompok B yang berjumlah 308 siswa memperoleh nilai rata-rata mean sebesar 23,11. Berdasarkan Uji-t diperoleh t sebesar 12,251 dengan taraf signifikasi 0,010,05. Setelah dikonsultasikan dengan t tabel, ternyata t hitung lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan 5t hitung = 12,251t tabel = 1,647. Menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil prestasi belajar mata pelajaran seni musik. Kegiatan Pentas Seni ini, sangat berkaitan dengan kegiatan Ekstrakurikuler. 2. Penelitian Perbandingan Prestasi Belajar pada tahun 2013 oleh Nurul Risqa Dwi Ariani, dengan judul “Perbandingan prestasi belajar seni budaya siswa yang aktif dan yang tidak aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni di SMP Negeri 2 Purworejo”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, 1 Ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar seni budaya siswa yang aktif dan yang tidak aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni di SMP Negeri 2 Purworejo. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan uji independent t test diperoleh t pada nilai tes tertulis sebesar 11,391 lebih besar dari t table sebesar 1,976; dengan nilai signifikan sebesar 0,000 kurang dari 0,05; dan 2 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler seni mempunyai prestasi belajar seni budaya yang lebih baik dibandingkan yang tidak mengikuti ekstrakurikuler seni. Hal ini dibuktikan dari prestasi belajar seni budaya siswa yang mengikuti ekstrakurikuler seni diperoleh mean nilai tes tertulis sebesar 8,24 dan mean nilai tes praktik sebesar 8,64; sedangkan prestasi belajar seni budaya siswa yang tidak aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni diperoleh mean nilai tes tertulis sebesar 6,74 dan mean nilai tes praktik sebesar 8,03.

Dokumen yang terkait

KOMPETENSI SOSIAL PADA REMAJA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PASKIBRA DAN TIDAK MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PASKIBRA

5 114 59

KESEJAHTERAAN SISWA : STUDI KOMPARATIF SISWA YANG MENGIKUTI KEGIATAN Kesejahteraan Siswa : Studi Komparatif Siswa Yang Mengikuti Kegiatan Tahfidz Al-Qur’an Dan Siswa Yang Tidak Mengikuti Kegiatan Tahfidz Al-Qur’an.

0 2 17

PERBEDAAN STATUS GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN PRESTASI BELAJAR SISWA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI KEGIATAN Perbedaan Status Gizi, Aktivitas Fisik Dan Prestasi Belajar Siswa Yang Mengikuti Dan Tidak Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Di SMA Muhammadiya

0 2 18

PERBEDAAN STATUS GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN PRESTASI BELAJAR SISWA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI Perbedaan Status Gizi, Aktivitas Fisik Dan Prestasi Belajar Siswa Yang Mengikuti Dan Tidak Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Di SMA Muhammadiyah 1 Gubug

0 2 16

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DENGAN SISWA YANG TIDAK MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 13

GAMBARAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA YANG MENGIKUTI DAN YANG TIDAK MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA KELAS VIII : Studi Deskriptif Di SMP Negeri 9 Bandung.

0 1 37

STUDI KOMPARATIF PRESTASI BELAJAR AGAMA ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI MADRASAH DINIYAH AWALIYAH (MDA) DENGAN SISWA YANG TIDAK MENGIKUTI MDA.

6 22 58

PERBEDAAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI DAN YANG TIDAK MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI MTs NEGERI YOGYAKARTA 2.

0 0 14

TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DAN YANG TIDAK MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMK PGRI SENTOLO.

0 0 115

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SENI BUDAYA SISWA YANG AKTIF DAN YANG TIDAK AKTIF DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SENI DI SMP NEGERI 2 PURWOREJO.

0 5 152