Penelitian Yang Relevan KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
Pada pembelajaran Seni Musik khususnya, membutuhkan kreativitas guru dalam membelajarkan seni musik. Kreativitas guru
yang dimaksud adalah menggunakan metode dan media yang bervariasi, memodifikasi dan memperkaya bahan pembelajaran,
mengembangkan situasi belajar yang memungkinkan setiap anak bekerja dengan kemampuan masing-masing pada setiap materi serta
mengusahakan keterlibatan peserta didik dalam berbagai kegiatan pembelajaran.
Semua Sekolah Menengah Pertama di Yogyakarta tidak menggunakan kurikulum 2013 ini. Hanya SMP Negeri 8 Yogyakarta
yang telah menggunakan kurikulum 2013. Kurikulum ini berbasis karakter dan kompetensi, diharapkan dapat menghasilkan insan yang
produktif, kreatif, dan inovatif. Di dalam kurikulum 2013, selain kegiatan intrakurikuler juga terdapat kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler ini dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler bersifat pilihan sesuai bakat, minat
siswa, dan kemampuan. Ekstrakurikuler bertujuan agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan dalam aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Selain itu ektrakurikuler juga bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, dan minat secara optimal, serta
tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Dalam hal ini BK
bimbingan konseling memiliki peran penting untuk mengarahkan
para siswa sesuai dengan bakat mereka masing-masing. Di SMP Negeri 8 Yogyakarta memiliki beberapa kegiatan ekstrakurikuler
dalam bidang seni seperti ekstrakurikuler gamelan, paduan suara, dan band.
Ekstrakurikuler paduan suara adalah salah satu kegiatan di SMP Negeri 8 Yogyakarta. Adanya kegiatan ekstrakurikuler ini
diharapkan dapat menunjang dan meningkatkan prestasi belajar, karena siswa yang mengikuti ekstrakurikuler mendapatkan materi
yang lebih dibandingkan dengan yang tidak mengikuti. Di samping itu wawasan tentang musik siswa akan bertambah. Akan tetapi tidak
semua siswa tertarik dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini. Bagi siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini, diharapkan
memiliki prestasi belajar seni musik yang lebih baik, dibandingkan siswa yang tidak aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paduan
suara. Berdasarkan pemikiran di atas, maka penting adanya penelitian
mengenai perbandingan prestasi belajar seni musik siswa yang mengikuti ekstrakurikuler paduan suara dan yang tidak mengikuti.
Perbandingan ini dapat sebagai bahan evaluasi guru dalam menerapkan metode pembelajaran, materi pembelajaran, dan bentuk
penyajian paduan suara yang lebih menarik dan menyenangkan agar kegiatan ekstrakurikuler paduan suara di SMP Negeri 8 Yogyakarta
tetap berjalan dan menjadi semakin baik dari sebelumnya.