musik. Kegiatan Pentas Seni ini, sangat berkaitan dengan kegiatan Ekstrakurikuler.
2. Penelitian Perbandingan Prestasi Belajar pada tahun 2013 oleh
Nurul Risqa Dwi Ariani, dengan judul “Perbandingan prestasi belajar seni budaya siswa yang aktif dan yang tidak aktif dalam
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni di SMP Negeri 2 Purworejo”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, 1 Ada
perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar seni budaya siswa yang aktif dan yang tidak aktif dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler seni di SMP Negeri 2 Purworejo. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan uji independent t test diperoleh t pada
nilai tes tertulis sebesar 11,391 lebih besar dari t table sebesar 1,976; dengan nilai signifikan sebesar 0,000 kurang dari 0,05; dan
2 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler seni mempunyai prestasi belajar seni budaya yang lebih baik dibandingkan yang tidak
mengikuti ekstrakurikuler seni. Hal ini dibuktikan dari prestasi belajar seni budaya siswa yang mengikuti ekstrakurikuler seni
diperoleh mean nilai tes tertulis sebesar 8,24 dan mean nilai tes praktik sebesar 8,64; sedangkan prestasi belajar seni budaya siswa
yang tidak aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni diperoleh mean nilai tes tertulis sebesar 6,74 dan mean nilai tes
praktik sebesar 8,03.
Dari kedua penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian Studi Komparatif Prestasi Belajar Seni Musik Antara Siswa
Yang Mengikuti dan Yang tidak Mengikuti Ekstrakurikuler Paduan Suara di SMP Negeri 8 Yogyakarta berhubungan dengan kedua
penelitian diatas.
C. Kerangka Berpikir
Dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini, Seni musik memiliki peranan penting seperti mata pelajaran lain. Sesuai dengan
Permen No. 68 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, menyatakan bahwa seni budaya memiliki peranan penting
dalam membentuk karakter peserta didik. Kurikulum 2013 bertujuan membangun kesejahteraan berbasis peradaban, di mana modal sosial,
modal budaya, modal pengetahuan atau keterampilan menjadi modal dasar peradaban untuk membangun sumber daya manusia yang
sejahtera. Kesenian, khususnya Seni Musik juga turut diwujudkan dan
diinternalisasikan sebagai pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk kreatif dan mampu berekspresi sesuai dengan
perkembangannya. Pembelajaran Seni Musik dalam Seni Budaya dan Prakarya SBDP, pembelajaran dilakukan secara tematik dengan mata
pelajaran lain dan disesuaikan dengan tema dan subtema yang telah ada.
Pada pembelajaran Seni Musik khususnya, membutuhkan kreativitas guru dalam membelajarkan seni musik. Kreativitas guru
yang dimaksud adalah menggunakan metode dan media yang bervariasi, memodifikasi dan memperkaya bahan pembelajaran,
mengembangkan situasi belajar yang memungkinkan setiap anak bekerja dengan kemampuan masing-masing pada setiap materi serta
mengusahakan keterlibatan peserta didik dalam berbagai kegiatan pembelajaran.
Semua Sekolah Menengah Pertama di Yogyakarta tidak menggunakan kurikulum 2013 ini. Hanya SMP Negeri 8 Yogyakarta
yang telah menggunakan kurikulum 2013. Kurikulum ini berbasis karakter dan kompetensi, diharapkan dapat menghasilkan insan yang
produktif, kreatif, dan inovatif. Di dalam kurikulum 2013, selain kegiatan intrakurikuler juga terdapat kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler ini dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler bersifat pilihan sesuai bakat, minat
siswa, dan kemampuan. Ekstrakurikuler bertujuan agar peserta didik dapat meningkatkan kemampuan dalam aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Selain itu ektrakurikuler juga bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, dan minat secara optimal, serta
tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Dalam hal ini BK
bimbingan konseling memiliki peran penting untuk mengarahkan