Paduan Suara Kajian Teori
dalam bernyanyi. Seorang penyanyi harus mlatih teknik pernafasan agar pada saat bernyanyi dapat menghasilkan nafas
yang panjang. Apabila nafas terlalu pendek makan akan mempengaruhi frasering atau pemenggalan kalimat. Ada tiga
jenis pernafasan dalam bernyanyi, yaitu pernafasan bahu, pernafasan dada, dan pernafasan diafragma. Teknik paling baik
yang digunakan dalam bernyanyi adalah tenik pernafasan diafragma.
Menuurut pendapat Jamalus 1988:52 pada pernafasan diafragma bagian yang mengembang ketika menarik nafas
adalah sekitar diafragma samping dan punggung. Diafragma adalah sekat antara rongga dada dan rongga perut. Pernafasan
diafragma dilakukan dengan cara mengatur sekat diafragma. Pernafasan ini sangat cocok dan dianjurkan untuk bernyanyi
karena rongga udara yang digunakan lebih besar sehingga udara yang ditampung akan lebih banyak.
Frasering adalah aturan pemenggalan kalimat musik menjadi bagian yang lebih pendek, akan tetapi memilik
kesatuan arti yang utuh, Prier 1992:69. Frasering akan memudahkan kita memberikan tanda-tanda dimana kita
mengatur nafas dalam bernyanyi. Tujuan dari frasering adalah agar pemenggalan kalimat musik lebih tepat dan benar sesuai
isi kalimatnya. Frasering dapat terbentuk jika kita bernyanyi
dengan baik dan aturan pemenggalan kalimatnya mudah untuk dimengerti, sehingga pesan dan isi dari lagu dapat
tersampaikan dengan baik kepada pendengar. Ekspresi sering dianggap sebagai penjiwaan lagu. Hal ini
ditekankan pada kemampuan bernyanyi dalam menyesuaikan isi dan jiwa pada lagu sesuia kehendak penciptanya. Jamalus
1988:38 mengatakan bahwa : Ekspresi dalam musik adalah ungkapan pikiran dan
perasaan yang mencakup semua nuansa dari tempo, dinamik, dan warna suara dari unsur-unsur pokok
musik dalam pengelompokan frase yang diwujudkan oleh seniman musikpenyanyi, disampaikan pada
pendengarnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ekspresi adalah pengungkapan perasaan melalui dinamik, tempo, dan warna suara yang
disampaikan penyanyi kepada pendengarnya.