bangunan bekas benteng dan kemudian dijadikan museum. Tahun 1987 museum telah dapat dikunjungi oleh umum. Pada tanggal 23 November 1992 bangunan bekas Benteng
Vredeburg secara resmi menjadi Museum Khusus Perjuangan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ketika itu
Prof. Dr. Fuad Hasan Nomor 0475O1992 dengan nama Museum Benteng Yogyakarta.
Selanjutnya Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor : KM 48OT.001MKP2003 tanggal 5 Desember 2003 Museum Benteng
Vredeburg Yogyakarta mempunyai Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi yaitu sebagai museum khusus merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berkedudukan di lingkungan
Kementerian dan Kebudayaan Deputi Bidang Sejarah dan Purbakala yang bertugas melaksanakan pengumpulan, perawatan, pengawetan, penelitian, penyajian, penerbitan
hasil penelitian dan memberikan bimbingan edukatif kultural mengenai benda dan sejarah perjuangan bangsa Indonesia di wilayah Yogyakarta.
Wawancara : M. Rosyd Ridlo, 29 Mei 2010
D. Komplek Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai sebuah museum khusus sejarah perjuangan nasional yang bertugas mengumpulkan, merawat, menyimpan,
meneliti dan mengkomunikasikan benda-benda bernilai sejarah baik berperan langsung maupun tidak langsung dalam peristiwa sejarah. Nilai-nilai historis yang terkandung
dalam sebuah benda itulah yang menjadi aspek yang harus dilestarikan untuk selanjutnya dapat dikomunikasikan kepada generasi muda secara berkesinambungan.
38
Sebagai benda yang telah menjadi bagian dari museum, untuk selanjutnya dalam ilmu permuseuman benda-benda tersebut dinamakan koleksi museum. Secara keseluruhan,
koleksi Museum Benteng Vredeburg sampai sekarang berjumlah 6952, yang terdiri dari 15 miniatur peta, 55 diorama, 85 reliefpatung, 32 lukisan, 2555 foto, 31 duratran, 5
film, 211 replika dan 3963 realia yang semuanya dipamerkan berkala secara bergantian kecuali diorama Wawancara : Amin Sukrilah, 14 Juni 2010
Berikut komplek Bangunan Museum Benteng Vredeburg yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Selokan atau Parit
Selokan atau parit ini dibuat dengan maksud sebagai rintangan paling luar terhadap serangan musuh. Parit ini dibuat di sekeliling benteng dengan
perhitungan bahwa musuh akan dating dari segala arah. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya, parit sebagai sarana pertahanan sudah tidak
urgen
lagi. Bahkan untuk tahun-tahun berikutnya parit hanya berfungsi sebagai sarana
drainage
pembuangan saja. Untuk memberi kesan kepada masyarakat bahwa sekeliling benteng terdapat parit, sisa parit masih dapat dilihat di bawah
jembatan depan gerbang sebelah barat. wawancara Suseno, 14 Juni 2010 .
b. Jembatan
39
Pada masa awal Benteng Vredeburg dibangun, antara daerah dalam benteng dan luar benteng dihubungkan dengan jembatan jembatan angkat. Bekas –bekas
jembatan ini masih bisa ditemukan di sebelah barat, timur dan selatan. wawancara Suseno, 14 Juni 2010 .
c. Tembok Benteng
Lapisan pertahanan sesudah parit adalah tembok benteng yamg mengelilingi komplek Benteng Vredeburg. Tembok ini memiliki tinggi 5 meter dan tebal 1
meter. Di sisi tembok bagian dalam juga terdapat anjungan yang berfungsi sebagai tempat pertahanan, pengintaian, penempatan meriam-meriam kecil
maupun senjata tangan. Selain itu tembok ini juga memungkinkan jarak pandang pengintaian maupun jarak tembak akan lebih leluasa. wawancara Suseno, 14
Juni 2010 . d.
Pintu Gerbang Utama Pintu gerbang dibangun sebagai sarana jalan keluar masuk atupun komplek
benteng. Mengingat konsep awal bahwa benteng dibangun dengan konsep simetris maka pintu gerbang yang ada berjumlah empat selatan, timur, utara
dan barat . Tetapi karena situasi keamanan saat itu yang tidak stabil, maka konsep awal berubah. Sampai sekarang hanya ditemukan tiga pintu gerbang
yaitu sebelah barat, timur dan selatan. Di sebelah selatan , gerbang hanya dibuat kecil atau lebih tepat disebut terowongan. Pintu gerbang utama barat terdiri dari
dua lantai. Pada perode 1765-1830 lantai atas diguanakan sebagai kantor komando. Sedangkan laitai bawah baik di sisi kanan maupun kiri jalan
merupakan ruang jaga. Saat ini ruangan atas dimanfaatkan sebagai ruiang rapat.
40
Sedangkan ruangan bawah tetap sebagai ruang jaga Satpam dan ruang tiket. wawancara Suseno, 14 Juni 2010 .
e. Pintu Gerbang Timur
Fungsi pintu gerbang timur dari periode 1765 -1830 dan tahun-tahun berikutnya sama dengan pintu gerbang barat. Sedangkan lantai atas semula dipergunakan
sebagai pos pengamanan daerah disekitar benteng baik di dalam maupun di luar. Saat ini pintu gerbang timur dimanfaatkan sebagai pintu masuk dari arah timur
sebagai kawasan 3 in 1 yaitu Taman Pintar, Taman Budaya, dan Museum Benteng wawancara Suseno, 14 Juni 2010 .
f. Gedung Pengapit Utara
Berfungsi sebagai kantor administrasi. Berdasarkan hasil penelitian bentuk asli, bangunan yang ada merupakan bangunan asli dengan ornament-ornamen gaya
Yunani masa Renaisance. Hal ini menunjukkan usia yang relative lebih tua dibandingkan dengan banyunan yang lain. Gaya atap yang lancip, menunjukkan
gaya Eropa dengan maksud mengurangi beban salju di musim salju. Ini menunjukkan bahwa arsitektur untuk bangunan ini masih murni gaya Eropa
wawancara Suseno, 14 Juni 2010 . g.
Gedung Pengapit Selatan Fungsi telah mengalami perkembangan. Dilihat dari bentuknya memungkinkan
dimanfaatkan sebagai kantor administra. Namun ketika benteng tawanan yang berderajad tinggi tawanan kraton yang berpangkat tinggi maka ruangan ini
41
dimanfaatkan sebagai sel tahanan khusus. Juga ada kemungkinan ruangan ini dipergunakan sebagai ruang tamu VIP. Hal ini terlihat dari bentuk dan
performance ruangan. Sekarang digunakan sebagai ruang tamu VIP wawancara Suseno, 14 Juni 2010 .
h. Barak Prajurit Barat
Terdiri dari dua lantai. Lantai bawah terdiri dari satu rangan luas dan empat ruangan kecil. Dua ruang kecil di sebelah selatan di lantai bawah diperkirakan
merupakan fasilitas barak bagian bawah karena posisinya menyatu dengan ruang lantai bawah. Sedangkan dua ruang kecil di utara diperkirakan sebagai ruang
pengawsan perwira jaga, karena ruang-ruang tersebut terpisahdengan barak. Pemanfaatan sekarang sebagai ruang Pengenalan Museum wawancara Suseno,
14 Juni 2010 . i.
Barak Prajurit Utara Bangunan ini dipergunakan sebagai barak prajurit yang telah berkeluarga baik
dilanta bawah maupun lantai atas. Sekarang ruang lantai bawah dimanfaatkan sebagai ruang diorama sejarah bangsa yang berisi peristiwa sejarang perjuangan
Sekitar Proklamasi Kemerdekaan. Sedangkan lantai atas dimanfaatkan sebagai ruang pameran tidak tetap. wawancara Suseno, 14 Juni 2010 .
j. Bangunan Fasilitas Umum
Berdasarkan data bahwa di dalam benteng pernah dibangun rumah sakit, maka bangunan ini diperkirakan sebagai rumah sakit. Ketika benteng dikuasai oleh
TNI bangunan ini dimanfaatkan sebagai mushola. Sekarang bangunan lantai bawah dimanfaatkan sebagai Ruang Kerja Teknis. Lantai atas sebagai
42
RuangSeminar dan Ruang Bioskop khusus Film Sejarah Perjuangan. wawancara Suseno, 14 Juni 2010 .
k. Societet Militaire
Bangunan ini adalah bangunan yang difungsikan sebagai ruang pertemuan. Hal ini diperkuat adamnya data bahwa tahun 1838 di benteng ada societet militaire
yang likasinya di timur laut. Sekarang bangunan ini dimanfaatkan sebagai Ruang DiskusiCeramahSeminar di lantai atas, dan Ruang Diorama Sejarah
Perjuangan di lantai bawah. wawancara Suseno, 14 Juni 2010 . l.
Pavilion Banguan ini berfungsi sebagai tempat tinggal perwira atau pavilion guest
house. Hal ini sangat memungkinkan dengan adanya fasilitas-fasilitas pelengkapnya seperti dapur, kamar mandi dan WC. Sewaktu di bawah kekuaaan
TNI, bangunan ini dimanfaatkan sebagai tempat tinggal prajurit maupun perwira. Pada saat ini difungsikan sebagai guest house seperti semula
wawancara Suseno, 14 Juni 2010 . m.
Gudang Mesiu Bentuk bangunan dengan adanya peninggian-peninggian lantai dan tanpa jendela
tetapi hanya ventilasi saja, menguatkan dugaan bahwa fungsi bangunan ini adalah sebagai gudang mesiu. Fungsi ini tetap bertahan dari tahun ke tahun
meskipun benteng mengalami pergantian penguasa. Pada saat ini dipergunakan sebagai Strorage Museum wawancara Suseno, 14 Juni 2010 .
n. Dapur Utara
43
Pada masa benteng dikuasai oleh TNI bangunan dapur ini dimanfaatkan sebagai rumah tinggal prajurit. Pada saat ini dimanfaatkan sebagai ruang Strorage
Museum wawancara Suseno, 14 Juni 2010 . o.
Sel Ruang Tahanan Bangunan ini dibangun dengan menempel pada anjungan sebelah barat. Adanya
peninggian lantai sewaktu ditemukan bangunan ini diduga merupakan tempat tidur. Kemungkinan juga dimanfaatkan sebagai gudang. Pada saat ini digunakan
sebagai fasilitas ibadah di museum yaitu sebagai Mushola Putra dan Putri wawancara Suseno, 14 Juni 2010 .
p. Perumahan Perwira Utara I
Semula mempunyai fungsi sebagai tempat tinggal perwira. Dengan adanya perubahan bentuk teras depan maka diperkirakan bangunan ini telah mengalami
perubahan fungsi yaitu sebagai kantor administrasi. Kemudian ketika benteng digunakan oleh TNI tempat ini digunakan sebagai tempat tinggal prajuirit yang
telah berkeluarga. Sekarang bangunan ini merupakan tata pameran tetap Ruang Diorama II wawancara Suseno, 14 Juni 2010 .
q. Perumahan Perwira Selatan I
Bangunan ini mempunyai susunan ruang yang terdiri dari teras depan, bangunan utama, dan teras belakang, diperkirakan berfungsi sebagai perumahan perwira.
Dengan adanya perubahan teras depan menjadi ruang depan, diperkirakan bangunan mulai dipergunakan sebagai perumahan prajurit atau perwira yang
telah berkeluarga, bukan untuk perwira saja. Hal ini diperkirakan terjadi ketika
44
benteng digunakan oleh TNI. Sekarang difungsikan sebagai Ruang Diorama I wawancara Suseno, 14 Juni 2010 .
r. Gudang Senjata Ringan dan Barak Prajurit
Bangunan ini semula difungsikan sebagai barak prajurit di lantai atas dan sebagai tempat penyimpanan senjata ringan di lantai bawah. Hal ini dikuatkan
dengan letaknya yang berdekatan dengan bangunan N2 yang berfungsi sebagai gudang senjata berat. Disamping itu juga berdekatan dengan ruang mesiu. Saat
ini merupakan Ruang Konservasi, fumigasi dan laboratorium di lantai bawah dan ruang dokumentasi di lantai atas wawancara Suseno, 14 Juni 2010
. s.
Gudang Senjata Berat Bangunan ini berfungsi sebagai gudang senjata. Sedangkan keberadaan ruang-
ruang yang berdekatan diperkirakan mempunyuia fungsi yang berkaitan dengan keberadaan gudang senjata ini, antara lain untuk perkantoran bagian administrasi
gudang, perawatan senjata, dan lain-lain. Saat ini dipergunakan sebagai kantor Konservasi wawancara Suseno, 14 Juni 2010 .
t. Anjungan
Semula dibangun mengelilingi benteng bagian dalam sebagai sarana pertahanan.di anjungan ini ditempatkan prajurit dengan senjata tangan dan
meriam yang dikonsentrasikan pada sudut anjungan. Tahun 1930, anjungan di sudut timur dibongkar dan dibangun gedung Societet. Tahun 1998 anjungan
utara dibongkar dan dibangun terowongan untuk mengakses unit service baru di utara benteng. Selanjutnya anjungan tidak punya arti strategi militer dan
45
difungsikan sebagai sarana rekreasi dan kebun sayur. Pada saat ini anjungan dimanfaatkan sebagai sarana untuk melihat kawasan nol km kota Yogyakarta
dan sekitarnya wawancara Suseno, 14 Juni 2010 .
u. Lapangan
Di antara bangsal-bangsal yang terdapat di dalam komplek Benteng Vredeburg masih terlihat adanya lapangan di dalam komplek Benteng Vredeburg yang
relatif luas. Semula lapangan tersebut dimungkinkan untuk tempat persiapan militer, latihan maupun upacara-upacara militer lainnya. Setelah Benteng
Vredeburg beralih fungsi sebagai tangsi militer yang memungkinkan prajurit
46
membawa keluarganya, maka lapangan tersebut berubah sebagai halaman dan tempat bermain wawancara Suseno, 14 Juni 2010 .
Adapun bangunan-bangunan di dalam komplek Benteng Vredeburg tersebut dapat diuraikan dalam denah sebagai berikut :
Keterangan : Bangunan
Kode Fungsi sekarang
Fungsi dahulu A1
Jembatan dan kolam utama barat Jalan masuk dari arah barat dan parit
pertahanan sisi barat A2
Jembatan dan kolam timur Jalan masuk dari arah timur dan
parit pertahanan sisi timur A3
Kolam selatan Parit pertahanan sisi selatan
B1 Gerbang sebelah barat
Bangunan gerbang utama sebelah selatan
B2 Gerbang sebelah timur
Bangunan gerbang timur B3
Gerbang sebelah selatan Bangunan gerbang selatan
C1 Ruang tamu VIP
Bangunan sel tahanan khusus C2
Ruang bimbingan Bangunan kantor administrasi
D Ruang Pameran Tetap Realia
dan Pengenalan Bangunan barak prajurit barat
E Ruang Pameran Temporer dan
Tetap Minirama III Bangunan barak prajuri utara
F Ruang Audio Visual bagian atas
dan Ruang Pokja Teknis bagian bawah
Bangunan fasilitas umum hospital
G Ruang Auditorium dan Pameran
Tetap Minirama III Bangunan pertemuan Militaire
Societet Hall H
Guest house Pavilion
I Storage Koleksi
Gudang Mesiu J
Perpustakaan Gudang perlengkapan non militer
logistik K1 Storage Koleksi
Dapur sebelah utara K2
Storage Koleksi Dapur sebelah selatan
L1 Ruang PPPK,gudang,mushola, dan
art shop Bangunan sel tahanan
L2 Ruang gudang
Kamar mandi sebelah timur L3
Ruang gudang Kamar mandi sebelah selatan
M1 Ruang pameran tetap minirama II
Bangunan perumahan
perwira sebelah utara I
47
M2 Ruang pameran tetap minirama II
Bangunan perumahan
perwira sebelah utara II
M3 Ruang pameran tetap minirama I
Bangunan perumahan
perwira sebelah selatan I
M4 Ruang kantor kepala Museum dan
Tata Usaha Bangunan
perumahan perwira
sebelah selatan II M5
Kamar mandi Bangunan
kamar mandi
dan dapurbagi penghuni M4 dan kamar
mandi umum selatan N1
Ruang perawatan, Fumigasi Gudang senjata ringan dan barak
prajurit N2
Laboratorium Konservasi Gudang senjata berat meriam
O1 Anjungan barat laut
Anjungan pertahanan sebelah barat laut.
O2 Anjungan barat daya
Anjungan pertahanan sebelah barat daya
O3 Anjungan tenggara
Anjungan pertahanan
sebelah tenggara
P Tanah lapangopen space depan
gerbang timur Bangunan utamaVIP Guest House
Q Bengkel preparasi
Bangunan garasi R
Tempat parkir karyawan Bangunan istal kandang kuda,
dapur S
Sumur Bangunan kamar mandi dan tempat
sepeda. Sumber : Arsip Museum Benteng Vredeburg
E. Koleksi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta