BAB IV PENGEMBANGAN PROGRAM KERJA DAN UPAYA PENINGKATAN
WISATAWAN MUSEUM BENTENG VREDEBURG YOGYAKARTA
A. Potensi Objek dan Daya Tarik Museum Benteng Vredeburg Dilihat dari
Pendekatan 4A
Suatu objek wisata dalam pengembangan dan pengelolannya memerlukan suatu metode atau analisis data yang lengkap untuk mempermudah pelaksanaan program yang
direncanakan dan mencapai target yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, penulis menerapkan metode pengembangan objek wisata dengan analisis 4A Atraksi,
Aksesbilitas, Amenitas, Aktifitas . Analisis 4A tersebut dilakukan agar dalam merumuskan kajian permasalahan
penulis dapat mengetahui secara pasti dan lengkap menegenai atraksi wisata yang ada, sarana prasarana yang dimiliki objek, akses yang bisa dipakai untuk menuju objek dan
aktifitas yang bisa dilakuakan oleh wisatawan maupun penduduk setempat di objek wisata dalam hal ini di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
Adapun hasil dari analisis penulis selama penelitian dan pengamatan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta berdasarkan analisis 4A adalah sebagai berikut :
1. Atraksi
Atraksi merupakan faktor pendorong utama kehadiran wisatawan ke suatu tujuan wisata. Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta adalah salah satu objek
wisata yang memiliki daya tarik dalam bidang budaya karena museum tersebut menyajikan banyak koleksi benda-benda bersejarah khususnya yang berhubungan
dengan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Benda-benda 54
yang menjadi koleksi disajikan dengan rapi. Salah satu yang menjadi daya tarik tersebut karena tidak sedikit benda-benda yang ada di museum adalah benda-benda
asli realia . “ Koleksi benda-benda museum di sini sebagian asli tapi ada juga yang merupakan replika, miniatur dan foto-foto” wawancara : Suseno 14 Juni
2010 . Kota Yogyakarta yang mempunyai iklim relaif panas tetapi di Museum
Benteng Vredeburg yang terletak tepat di 0 km Kota Yogyakarta ini memiliki suasana yang sejuk sehingga memberikan kenyamanan tersendiri bagi wisatawan
yang berkunjung Observasi, 14 Juni 2010 2.
Aksesbilitas Aksesbilitas adalah unsur penting dalam menganalisis suatu objek wisata
agar objek tersebut dapat dijangkau dengan mudah oleh wisatawan baik dari sarana transportasi darat ataupun udara.
Dalam hal ini penulis melakukan analisis sesuai kenyataan yang ada di lapangan selama menuju objek Museum Benteng Vredeburg dan pada saat berada di
objek. Adapun penulis memberikan uraian-uraian mengenai segi aksesbilitas sebagai berikut :
a Kondisi jalan
Kondisi jalan untuk menuju ke objek wisata Museum Benteng Vredeburg ini sudah bagus, jalan sudah beraspal tetapi karena kondisi Jalan Malioboro yang
sempit sehingga sering terjadi kemacetan. Kendaran besar seperti bus pariwisata bisa parkir tepat di depan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta atau bila
penuh bisa parkir di depan Bank Indonesia atau Alun-Alun Kraton. Observasi, 13 Juni 2010
b Sarana Transportasi
Museum Benteng Vredeburg dapat ditempuh dengan mudah karena berada di pusat kota Yogyakarta, baik dengan kendaraan pribadi maupun
transportasi umum, antara lain : 1
Dari bandara Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memilki bandara internasional
Adi Sucipto. Dari bandara Adi Sucipto untuk menuju objek Museum Benteng Vredeburg diperlukan waktu sekitar 30 menit sekitar 15 km
dengan menggunakan taksi dengan biaya sekitar Rp. 40.000,00. Akan tetapi lebih baik memilih taksi resmi bandara taxi service karena dapat
mengetahui kepastian biaya sebelum menggunakan jasa taksi tersebut. Sedangkan untuk trasnportasi dari bandara yang menggunakan bus, dapat
memilih bus jurusan Jogja-Solo turun Janti, kemudian pilih bus jalur 10 menuju Benteng Vredeburg . Waktu tempuhnya sekitar 45 menit.
Observasi, 13 Juni 2010 2
Dari Stasiun Ada banyak sarana transportasi yang siap mengantar wisatawan
menuju ke Museum Benteng Vredeburg. Hanya sekitar 5 menit dari stasiun Tugu sekitar 3 km dengan menggunakan becak maupun andong. Selain itu
jalan kaki adalah pilihan yang tepat karena selain dekat, kita juga dapat menikmati suasana Malioboro yang eksotis. Observasi, 13 Juni 2010
3 Dari terminal bus Giwangan
Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit sekitar 10 km untuk menuju Museum Benteng Vredeburg dari Terminal Giwangan Yogyakarta. Dari
terminal kita bisa naik taksi atupun andong dan bus trans jogja trayek 3B. Serta bus kota jalur 4. Akan tetapi perlu hati-hati dengan barang bawaan.
Observasi, 13 Juni 2010 c
Papan Petunjuk Sarana pelengkap berupa papan penunjuk menuju Museum Benteng
Vredeburg sudah ada dan terdapat di setiap titik jalan menuju ke objek. Papan penunjuk terbuat dari pelat besi yang terpajang di pinggir jalan sehingga
memudahkan bagi para wisatawan yang belum pernah berkunjung ke Yogyakarta Observasi, 13 Juni 2010 .
3. Amenitas
Amenitas merupakan fasilitas pendukung demi kelancaran kegiatan pariwisata dinilai mempunyai kaitan yang erat dengan fasilitas-fasilitas yang ada di
objek wisata sehingga akan mempengaruhi kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke suatu objek wisata.
Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di objek wisata Museum Benteng Vredeburg, antara lain :
a Akomodasi
58
Letak Museum Benteng Vredeburg sangat startegis yaitu di pusat kota Yogyakarta sehingga banyak dijumpai hotel-hotel disekitar Museum Benteng
Vredeburg, antara lain : Hotel Ibis Malioboro Jl. Malioboro 52 -58 Yk, Hotel Inna Garuda Jl. Malioboro no.18 Yk, Hotel Mutiara Jl.
Malioboro 18 Yk, Hotel Mendut Jl. Pasar Kembang 49 Yk Observasi, 13 Juni 2010
b Rumah makan atau warung
Rumah makan atau warung yang ada di dalam Museum Benteng Vredeburg ada dua yaitu warung minuman dan snack yang terletak disebelah
ruang informasi dan warung makan yang terletak di bagian belakang museum. Kedua warung tersebut dikelola oleh koperasi museum. Observasi, 13 Juni
2010 c
TIC TIC Tourism Information Center terdapat di bagian depan museum
sebelah kiri bergabung dengan ruang bimbingan Observasi, 13 Juni 2010. d
Jasa Komunikasi Sistem komunikasi di area Museum Benteng Vredeburg sudah memadai
seperti jaringan internet hot spot area , jasa telepon dan tepat diseberang jalan terdapat kantor pos Observasi, 13 Juni 2010 .
e Penerangan
59
Fasilitas penerangan di Museum Benteng Vredeburg sudah memadai meskipun di beberapa ruang pameran minirama memang sengaja dibuat redup.
Observasi, 13 Juni 2010 . f
Air bersih Ketersediaan air bersih di Museum Benteng Vredeburg sudah memadai,
khususnya untuk persediaan toilet dan air wudhu. Observasi, 13 Juni 2010 . g
Pos Keamanan Di Museum Benteng Vredeburg sudah terdapat pos keamanan yang
beranggotakan 14 personil. Pos keamanan berada tepat di depan gerbang pintu masuk utama yang berhadapan dengan loket pembelian tiket masuk.
Observasi, 13 Juni 2010 . h
Jasa Pemandu Museum Benteng Vredeburg menyediakan jasa pemandu yang siap membantu
wisatawan untuk memandu dan menerangkan semua hal yang berhubungan dengan Museum Benteng Vredeburg. Jasa pemandu yang dimiliki museum
benteng Vredeburg sebanyak 5 orang. Dari lima orang tersebut yang mampu berbahas Inggris dengan lancar sebanyak 3 orang. wawancara: Suseno 14
Juni 2010 . i
Mushola Di Museum Benteng Vredeburg telah terdapat mushola yang berdekatan dengan
warung minuman. Mushola tersebut terdiri atas dua bagian, yaitu mushola untuk putra dan mushola untuk putri. Di sebelah utara mushola terdapat tempat wudhu.
Observasi, 13 Juni 2010 .
j Toilet
Di Museum Benteng Vredeburg sudah terdapat toilet yang bersih. Toilet tersebut terdiri dari toilet putra dan toilet putri. Observasi, 13 Juni 2010 .
k Perpustakaan
Perpustakaan museum terletak di depan mushola. Koleksi perpustakaan museum terdiri dari 70 buku-buku tentang sejarah perjuangan bangsa dan 30 buku-
buku ilmu pengetahuan umum juga disediakan sarana pembelajaran sejarah bagi anak-anak dalam bentuk CD interaktif. wawancara: Suseno 14 Juni
2010 . l
Ruang Auditorium Ruang seminar terdapat di lantai atas sebelah timur laut yang mampu
menampung audiens kurang lebih 100 orang. Ruangan ini dapat dimanfaatkan sebagai ruang seminar, diskusi, sarasehan, dan lain-lain yang dapat
dimanfaatkan masyarakat umum kecuali untuk kepentingan partai. wawancara: Suseno 14 Juni 2010 .
m Ruang Audio Visual
Terletak di lantai atas gedung sebelah selatan. Gedung ini berkapasitas 100 orang. Ruang tersebut dimanfaatkan untuk pemutaran film, workshop, dan lain-
lain oleh masyarakat umum. Fasilitas yang terdapat di ruang tersebut adalah alat audio visual, ruang ber-AC wawancara: Suseno 14 Juni 2010.
n Museum Shop
Di Museum Benteng Vredeburg sudah ada museum shop yang menjual berbagai benda-benda khas Museum Benteng Vredeburg antara lain miniature
61
patung pahlawan, relief pintu gerbang museum, miniature museum, kaos, stiker, dan sebagainya serta museum shop juga menjual benda-benda khas Yogyakarta
diantaranya baju batik, topeng batik dan kerajianan silver. Observasi, 14 Juni 2010 .
o Papan Keterangan Objek
Papan keterangan objek untuk menuju ke Museum Benteng Vredeburg sudah ada dan dapat terbaca jelas. Lokasi Museum Benteng Vredeburg ini juga mudah
untuk dituju karena berada tepat di jantung kota Yogyakarta yang mana pintu gerbangnya terlihat megah dari jalan A. Yani Observasi, 13 Juni
2010 . 4.
Aktifitas Aktifitas merupakan segala kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan
maupun penduduk setempat di daerah tujuan wisata. Kegiatan atau aktifitas ini mempengaruhi lama tinggal wisatawan di suatu objek wisata. Berikut aktifitas yang
terdapat di Museum Benteng Vredeburg, antara lain : a
Wisatawan Pengunjuang dapat melihat dan menikmati benda-benda museum yang
terbagi dalam 4 ruang diorama dan ruang pameran yang terdapat di lantai dua. Ketika peneliti melakukan observasi lapangan, ruang pameran sedang digunakan
untuk pameran Perjuangan Yogyakarya tahun 1945-1949. Wisatawan yang datang berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg
sangat beragam dari kalangan pelajar mulai TK sampai dengan mahasiswa yang kebanyakan datang rombongan dalam rangka kunjungan wisata sekolah.
62
Wisatawan mancanegara juga cukup banyak yang berkunjung di objek ini. Observasi, 13 Juni 2010 .
Wisatawan yang datang di museum ini dapat belajar berbagai hal mengenai sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan juga dapat menumbuhkan
rasa cinta tanah air setelah banyak mengetahui bagaimana sulitnya para pahlawan dalam mencapai kemerdekaanb Bangsa Indonesia sekarang ini.
b Penduduk
Penduduk setempat juga merupakan faktor penting dalam industri pariwisata karena penduduk memiliki peran utama dalam melayani dan
memperlakukan wisatawan selama berada di objek wisata. Penduduk setempat menyambut baik atas didirikannya Museum Benteng Vredeburg, selain berguna
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi wisatawan dan masyarakat sendiri juga dapat meningkatkan pendapatan sebagai karyawan maupun
pengelola Museum Benteng Vredeburg, selain itu penduduk sekitar juga banyak yang berjualan di sekitar Museum Benteng Vredeburg. Observasi, 13 Juni
2010 . Museum merupakan sarana pelestari warisan seni budaya bangsa dan jendela
budaya bangsa. Museum Benteng Vredeburg turut berperan dalam pengembangan sejarah dan budaya melalui kegiatan penelitian dan pengkajian sejarah perjuangan,
lomba, ceramah, loka karya, workshop, pentas seni, baik diselenggarakan sendiri, kerjasama institusi terkait, maupun memfasilitasi masyarakat melalui sarana dan
prasarana museum. Museum merupakan tempat pelestarian seni budaya, yang dapat dilihat dari
berbagai kegiatan antara lain penyelamatan benda-benda bernilai sejarah dan budaya,
63
serta perawatan benda bernilai sejarah agar dapat dinikmati oleh masyarakat luas dan generasi penerus bangsa. wawancara : M. Rosyd Ridlo, 14 Juni 2010
B. Pengelolaan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta