5.2.3. Reliability
5.2.3.1. Uji Pola Suai Distribusi
Berdasarkan hasil analisis RCM pada mesin-mesin produksi, maka komponen yang akan diuji pola distribusinya dan kemudian ditentukan nilai
Reliability adalah komponen yang tindakan perawatannya bersifat waktu Time Directed TD. Komponen-komponen tersebut adalah
Selang Penghisap Udara,
Bearing 5201-3VG , Selang Pipa Gas Argon,
Coupling
, Bearing 2404-1SG.
Inteval kerusakan komponen diuji menggunakan 5 pola distribusi, yaitu distribusi weibull, normal, gamma, lognormal, dan exponensial distribusi yang
lazim digunakan dalam reliability. Dalam pengujian pola distribusi dan reliability ini, peneliti menggunakan software Easy Fit Professional 5.5. Goodness of fit
yang digunakan adalah Uji kolomogorov-smirnov. Uji ini digunakan untuk melihat kesesuaiankecocokan antara distribusi teoritis distribusi dalam
reliability dan distribusi dari data yang teramati, khususnya untuk jumlah data yang tidak terlalu besar di bawah 30. Hasil rekapitulasi uji distribusi dan
parameternya dapat dilihat pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10. Hasil Rekapitulasi Uji Distribusi dan Penentuan Parameter Distribusi Interval Kerusakan
No Komponen
Pola Distibusi Parameter
1 Selang penghisap udara
Lognormal α=2,0327; β=0,44164
2
Bearing 5201-3VG
Normal α=21,36118; µ=142,5
3
Selang pipa gas argon
Gamma α=1,3763; β=46,5
4 Coupling
Normal α=16,26346; µ=117,5
5
Bearing 2404-1SG
Weibull α=59,061; β=39,896
Universitas Sumatera Utara
5.2.3.2. Perhitungan Total Minimum Downtime
Untuk mendapatkan downtime yang minimum, harus melalui beberapa tahapan perhitungan. Adapun tahapan-tahapan itu adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan Fungsi Distribusi Kumulatif Komponen
Contoh komponen : Selang penghisap udara
Jenis Distribusi : Lognormal
Parameter :
α = 2,0327; β = 0,44164 Fungsi distribusi kumulatif untuk Lognormal adalah :
Ft =
[ ]
dt t
t
t
− −
∫
∞ 2
2
2 ln
exp 2
1 σ
µ π
σ
F1 =
[ ]
dt
−
−
∫
∞ 2
2 1
0327 ,
2 2
44164 ,
1 ln
exp 2
0327 ,
2 1
1 π
= 0.413999874 F2 =
[ ]
dt
−
−
∫
∞ 2
2 2
0327 ,
2 2
44164 ,
2 ln
exp 2
0327 ,
2 2
1 π
= 0.549235707 Dengan cara perhitungan yang sama, diperoleh nilai F3, F4,.....,Ft
dengan menggunakan Microsoft Excel 2007. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7.
2. Menghitung banyaknya kerusakan dalam interval waktu 0,t
p
Dengan rumus : Ht
p
=
[ ]
∑ ∫
− =
+
− −
+
1 1
1 1
tp i
i i
t F
i tp
H
H0 = 0
Universitas Sumatera Utara
H1 = {1+H0}xF1 = {1+0} x 0,413999874
= 0,413999874 Dengan cara perhitungan yang sama, diperoleh nilai H2, F3,....., Ht
dengan menggunakan Microsoft Excel 2007. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7.
3. Perhitungan Total Minimum Downtime
Dengan rumus : Dt
p
=
p P
T T
H +
+
p f
p
t T
t
D0 =
1 4
0.00548213 4
0.00548213 0.00979
= +
+
D1 = 0.0094830
4 0.00548213
4 0,41399987
4 0.00548213
0.00979 4
0.41399987 =
+ +
Dengan cara perhitungan yang sama, diperoleh nilai D2, D3,....., Dt
p
dengan menggunakan Microsoft Excel 2007. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7.
4. Berdasarkan hasil perhitungan Total Minimum Downtime TMD, diperoleh
komponen selang penghisap udara memiliki downtime paling minimal pada hari ke 53 yaitu sebesar 0,0030545.
Berdasarkan perhitungan TMD untuk komponen kritis yang lain dapat dilihat di Lampiran 7, maka diperoleh interval pergantian optimum untuk
masing-masing komponen pada Tabel 5.11.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Interval Pergantian Optimal Komponen Kritis Sistem No
Komponen Interval Penggantian Optimum
1 Selang penghisap udara
53 2
Bearing 5201-3VG
113 3
Selang pipa gas argon
51 4
Coupling 95
5
Bearing 2404-1SG
37
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Tindakan Perawatan Hasil Pendekatan RCM
6.1.1. Analisis FMEA
Berdasarkan hasil penyusunan Failure Mode and Effect Analysis FMEA pada sub bab 5.2.2.5. maka dapat diperoleh nilai RPN Risk Priority Number
untuk setiap komponen seperti yang dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4. Nilai RPN untuk setiap komponen yang telah diurutkan berdasarkan
prioritasnya dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. RPN Kegagalan Komponen Mesin-Mesin Mesin
Komponen RPN
Vakum
Rubber S-205
280
Selang pipa gas argon
175
Selang penghisap udara
140
Bearing 5201-3VG
140
Sealing
Roll karet seal
288
Coupling
196
Bearing 2404-1SG
175
Dari Tabel 6.1. dapat dilihat bahwa terdapat lima komponen dengan nilai RPN tertinggi yaitu Rubber S-205, Selang penghisap gas argon, Roll karet seal,
Coupling.
Universitas Sumatera Utara