Diagram Pareto LANDASAN TEORI

3.7. Diagram Pareto

Diagram Pareto Pareto Chart adalah diagram yang dikembangkan oleh seorang ahli ekonomi Italia yang bernama Vilfredo Pareto pada abad XIX Nasution,2004: 114. Diagram Pareto digunakan untuk memperbandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya, dari yang paling besar di sebelah kiri ke yang paling kecil di sebelah kanan. Susunan tersebut membantu menentukan pentingnya atau prioritas kategori kejadian-kejadian atau sebab-sebab kejadian yang dikaji atau untuk memngetahui masalah utama proses. Kegunaan Diagram Pareto sebagai berikut : 1. Menunjukkan prioritas sebab-sebab kejadian atau persoalan yang perlu ditangani 2. Membantu memusatkan perhatian pada persoalan utama yang harus ditangani dalam upaya perbaikan. 3. Menunjukkan hasil upaya perbaikan. Setelah dilakukan tindakan koreksi berdasar proritas, kita dapat mengadakan pengukuran ulang dan memuat diagram Pareto baru. Apabila terdapat perubahan dalam diagram Pareto baru, maka tindakan korektif ada efeknya. 4. Menyusun data menjadi informasi yang berguna, data yang besar dapat menjadi informasi yang signifikan. Hasil Pareto Chart dapat digunakan pada diagram sebab-akibat untuk mengetahui akar penyebab masalah. Setelah penyebab potensial diketahui dari diagram tersebut, diagram Pareto dapat disusun untuk merasionalisasi data yang diperoleh dari diagram sebab akibat. Selanjutnya, Diagram Pareto dapat Universitas Sumatera Utara digunakan pada semua tahap PDCA cycle. Pada tahap evaluasi hasil, diagram Pareto ditampilkan untuk melihat perbedaan pada waktu sebelum dan sesudah proses penanggulangan untuk mengetahui efek upaya perbaikan. Berikut adalah contoh grafik pareto : Gambar 3.4. Diagram Pareto Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Sinar Sanata Electronic Industry yang berlokasi di Jalan Pertahanan Lorong 3 Nomor 7A, Medan Amplas. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan.

4.2. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah mesin-mesin produksi yang berfokus pada prosedur perawatan, tingkat kerusakan mesin, downtime produksi, dan komponen kritis mesin.

4.3. Jenis Penelitian

Penelitian mengenai sistem perawatan ini bersifat applied research dan quantitative research. Penelitian ini digolongkan sebagai applied research berdasarkan tujuan penelitian ini sendiri yang diterapkan untuk memecahkan masalah nyata yang terjadi secara empiris di perusahaan. Sedangkan penggolongan penelitian ini ke dalam quantitative research berdasarkan metode pengambilan data nya yang bersifat kuantitatif langsung berupa nilai pasti dari objek penelitian. Sukaria Sinulingga. 2011

4.4. Variabel Penelitian

Penentuan variabel penelitian didasarkan atas studi pendahuluan, studi kepustakaan, dan pengalaman pihak perusahaan yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang dihadapi. Ada dua jenis varibel penelitian yang akan diamati dalam penelitian ini yaitu: Universitas Sumatera Utara