Referensi Penelitian Sistem Perawatan dengan Metode

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Referensi Penelitian Sistem Perawatan dengan Metode

Reliability Centered Maintenance Penelitian terhadap sistem perawatan pernah dilakukan dilakukan di PT. Philips Indonesia dan dituangkan dalam jurnal berjudul ” Evaluasi Manajemen Perawatan dengan Metode Reliability Centered Maintenance RCM pada Mesin Danner 1.3 di PT. X.” Putra, 2011. PT.“Philips Indonesia bergerak dibidang industri manufaktur dengan hasil produksinya berupa lampu yang berbentuk tube dan bulb. Permasalahan yang dihadapi adalah kerusakan yang terjadi sewaktu- waktu sebelum interval perawatan menyebabkan adanya kegiatan overhaul dan replacement atau corrective maintenance yang menimbulkan adanya downtime dan kemacetan atau berhentinya proses produksi serta biaya perawatan yang semakin besar sehingga menimbulkan kerugian yang cukup berarti bagi perusahaan. Obyek penelitian ini adalah pada Mesin Danner 1.3 yaitu mesin yang digunakan untuk memproduksi glass tube. Metode penelitian yang digunakan adalah Reliability Centered Maintenance dengan memadukan analisis kualitatif yang meliputi FMEA dan RCM Decision Worksheet. Metode Reliability Centered Maintenance ini digunakan untuk menentukan kegiatan dan interval perawatan berdasarkan pada RCM Decision Worksheet sesuai dengan fungsi dan sistem dari Universitas Sumatera Utara mesin Danner 1.3 dan FMEA digunakan untuk mengidentifikasi penyebab kegagalan serta efek yang ditimbulkan dari kegagalan tersebut. Hasil penelitian diperoleh bahwa dari 24 komponen pada Mesin Danner 1.3 didapatkan 10 komponen kritis dan komponen kritis yang memiliki kegagalan potensial diantaranya belt gardan, gardan drive, recutting burner, slanting chain dan tromol cutting. Sedangkan jenis kegiatan perawatan diperoleh Scheduled On Condition Task sebanyak 3 komponen, Scheduled Restoration Task sebanyak 4 komponen dan Scheduled Discard Task sebanyak 3 komponen. Dengan interval perawatan berada antara 34,08 - 1264,28 jam dan biaya perawatan berada pada kisaran Rp.3.831,84 – Rp. 208.673,43 dengan effisiensi antara 12,22 - 63,02. Penelitian lainnya juga pernah dilakukan di PT. Nissin Biskuit Indonesia yang dituangkan dalam jurnal berjudul ”Pemetaan Perawatan untuk Meminimisasi Breakdown dengan Pendekatan Reliability Centered Maintenance” Hartini, 2012. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis fungsi sistem yang tepat terhadap mesin Imaforni pada lini baking melalui pendekatan RCM untuk mengetahui moda kegagalan yang dapat menyebabkan sistem kehilangan fungsinya secara keseluruhan. Setelah melewati tahapan pengolahan dan analisis terhadap objek penelitian maka didapatkan bahwa sistem pembakaran langsung mempunyai persentase penyebab kegagalan terbesar yaitu sekitar 48,57 . Dari analisis terhadap 42 komponen mesin maka didapatkan pemetaan tindakan perawatan, yaitu tindakan Time Directed terhadap 7 komponen kritis, Condition Directed terhadap 2 komponen kritis, Failure Finding terhadap 2 komponen kritis, dan Run to Failure terhadap 6 komponen kritis Universitas Sumatera Utara

3.2. Perawatan