Pembuatan Media Sterilisasi Eksplan

bahan disimpan di ruang pemeliharaan kultur yang telah aseptik dengan cara disemprot setiap hari dengan menggunakan alkohol 70. Suhu ruangan tetap dijaga berkisar 25 C±2 C dengan pengaturan AC.

3.4.2. Pembuatan Media

Media yang digunakan adalah media MS Lampiran 7 halaman 38 yang diberi perlakuan tanpa penambahan 2,4-D untuk perlakuan A , dengan penambahan 2,4-D sebanyak 325 µM untuk perlakuan A 1 , 400 µM untuk perlakuan A 2 , 475 µM untuk perlakuan A 3 . Tanpa penambahan BAP untuk perlakuan B , dengan penambahan BAP sebanyak 25 µM untuk perlakuan B 1 , 50 µM untuk perlakuan B 2 , 75 µM untuk perlakuan B 3 . Tahap awal pembuatan media adalah pembuatan larutan stok terlebih dahulu yaitu hara makro, mikro, iron, dan vitamin. Unsur-unsur lain ditimbang sesuai kebutuhan seperti sukrosa dan agar. Pembuatan media sebanyak 1000 ml. Unsur-unsur hara makro, mikro, iron, vitamin, sukrosa, ZPT dimasukkan ke dalam gelas piala dan ditambah dengan akuades sehingga volume menjadi 1000 ml. Pada media tersebut ditambahkan arang aktif 3 mgl kemudian ZPT 2,4-D dan BAP sesuai dengan perlakuan. Keasaman media diukur dengan menggunakan pH meter sekitar 5,8. Untuk mendapatkan keasaman yang diharapkan, ditambah dengan HCl 0,1 N atau NaOH 0,1 N. Ke dalam media dimasukkan agar, lalu dipanaskan hingga larutan menjadi bening. Larutan tersebut dituang ke dalam botol kultur lalu ditutup dengan aluminium foil dan plastik kemudian diikat dengan karet. Media diautoklaf pada suhu 121 C dengan tekanan 15 psi selama 10 menit, media disimpan di ruang kultur lebih kurang selama 1 minggu sebelum digunakan.

3.4.3. Sterilisasi Eksplan

Eksplan berupa bunga betina kelapa sawit dibersihkan dengan air mengalir hingga bersih. Selanjutnya eksplan direndam dalam larutan fungisida 2 gl dan dishaker pada 100 rpm selama 30 menit. Eksplan dibilas dengan akuades steril, dan direndam dalam larutan antibiotik. Eksplan dibilas dengan akuades, lalu dimasukkan dalam larutan pemutih 10 selama 10 menit lalu dibilas 3 kali Universitas Sumatera Utara dengan akuades steril. Kemudian eksplan direndam kembali dengan larutan HgCl 2 1 gl selama 15 menit lalu dibilas 3 kali dengan akuades steril. Eksplan dikeringkan di atas kertas saring steril dalam cawan petri.

3.4.4. Penanaman Eksplan

Dokumen yang terkait

Balok Laminasi dengan Kombinasi dari Batang Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) dan Kayu Mahoni (Swietenia Mahagoni.)

0 36 60

Pertumbuhan Eksplan Tunas Apikal Kelapa Sawit (ElaeisguineensisJacq.) Pada Media Ms Dengan Kombinasi BAP dan 2,4-D

22 187 37

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)pada Berbagai Perbandingan Media Tanam Sludge dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) di Pre Nursery

4 102 53

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit ( Elaeis Guineensis Jacq.) Dengan Menggunakan Media Sekam Padi dan Frekuensi Penyiraman di Main Nursery

10 98 74

Balok Laminasi Dengan Kombinasi Dari Batang Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Dan Kayu Mahoni (Swietenia Mahagoni)

1 41 71

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq) Terhadap Pupuk Cair Super Bionik Pada Berbagai Jenis Media Tanam di Pembibitan Utama

0 30 78

Respon Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Media Kombinasi Gambut Dan Tanah Salin Yang Diaplikasi Tembaga (Cu) Di Pembibitan Utama

0 42 79

Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Konsentrasi dan Interval Pemberian Pupuk Daun Gandasil D Pada Tanah Salin Yang Diameliorasi Dengan Pupuk Kandang

1 28 184

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Main Nursery Terhadap Komposisi Media Tanam dan Pemberian Pupuk Posfat

6 92 114

Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery

4 33 67