2.2.1 Pengertian Penyesuaian Diri
Individu  sepanjang  hidupnya  pasti  akan  melakukan  penyesuaian  diri, baik  dengan  dirinya  sendiri  maupun  dengan  lingkungan  sekitar.  Alasan  utama
individu melakukan penyesuaian diri adalah agar dapat hidup serasi dan seimbang di lingkungan masyarakat sesuai dengan daya dan tingkat kemampuannya. Hal ini
seperti  yang  diungkapkan  oleh  Siti  Sundari  2005:  39-40  menyimpulkan  bahwa penyesuaian  diri  adalah  kemampuan  individu  untuk  bereaksi  karena  tuntutan
dalam  memenuhi  dorongan  atau  kebutuhan  dan  mencapai  ketentraman  batin dalam hubungannya dengan sekitar.
Menurut  Colhoun  dan  Acocela  dalam  Satmoko  1995:  14  penyesuaian dapat didefinisikan sebagai interaksi anda yang kontinyu dengan diri anda sendiri,
orang  lain,  dan  dengan  dunia  anda.  Ketiga  faktor  ini  secara  konstan mempengaruhi  anda.  Dan  hubungan  tersebut  bersifat  timbal  balik,  mengingat
anda secara konstan juga mempengaruhi mereka. Gerungan 2004: 59 mengartikan penyesuaian diri dalam arti  yang luas
dan dapat berarti:
Mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi juga:mengubah lingkungan  sesuai  dengan  keadaan  keinginan  diri.  Penyesuaian  diri
dalam  artinya  yang  pertama  disebut  juga  penyesuaian  diri  yang autoplastis  dibentuk  sendiri,  sedangkan  penyesuaian  diri  yang  kedua
disebut  penyesuaian  diri  yang  aloplastis  dibentuk  yang  lain.  Jadi, penyesuaian  diri  ada  artinya  yang  ”pasif”,  dimana  kegiatan  kita
ditentukan  oleh  lingkungan,  dan  ada  artinya  yang  ”aktif”,  dimana  kita mempengaruhi lingkungan.
Walgito    2003  :  57    “Penyesuaian  diri  dalam  arti  yang  luas,  yaitu individu  dapat  meleburkan  diri  dengan  keadaan  disekitarnya,  atau  sebaliknya
individu dapat  mengubah  lingkungan sesuai dengan keadaan dalam diri  individu, sesuai dengan apa yang dinginkan oleh individu yang bersangkutan”.
Berdasarkan  pengertian  penyesuaian  diri  di  atas,  bahwa  penyesuaian  diri dilakukan oleh setiap individu melalui proses belajar, dengan cara mengubah diri
sendiri sesuai dengan lingkungan atau  lingkungan  yang akan disesuaikan dengan dirinya,  sehingga  apabila  dilakukan  oleh  setiap  individu  dengan  baik,  tanpa
adanya  hambatan  akan  membawakan  penyelarasan  hidup,  karena  antara  dirinya dengan  lingkungan  yang  ada  dapat  dimanfaatkan  untuk  kepentingan  dalam
mencapai  perkembangan  hidup  secara  optimal  dan  tingkah  laku  yang  dilakukan sesuai dengan harapan yang baik.
Jadi  dapat  disimpulkan  bahwa  penyesuaian  diri  adalah  kemampuan seorang individu untuk berinteraksi secara kontinyu dengan diri sendiri, orang lain
dan  lingkungannya  agar  dapat  diterima  oleh  lingkungan  guna  memperoleh kenyamanan  hidup  baik  secara  jasmani  maupun  rohani  yang  dilakukan  dengan
cara proses belajar.
2.2.2 Karakteristik Penyesuaian Diri