Motif Adalah Majemuk Motif Berbeda-beda bagi Individu

berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut.

E. Pedoman Wawancara

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan menggunakan pedoman umum. Dalam proses wawancara ini, peneliti dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, yang mencantumkan isu – isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan – urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk pertanyaan eksplisit. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek – aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecekan check list apakah aspek – aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian, peneliti harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara konkrit dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung. Wawancara dengan pedoman umum ini dapat berbentuk wawancara terfokus, yakni wawancara yang mengarahkan pembicaraan pada hal –hal atau aspek –aspek tertentu dari pengalaman subyek. Yang dijadikan dasar dari pembuatan pertanyaan adalah motif dari orang – orang yang menemui dukun, terutama dukun klenik. Motif ini berdasarkan pada pengertian dari teori motif, terutama mengenai motif sosiogenetisnya. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang dijadikan pedoman yang akan diajukan kepada sumber atau informan: 1. Seberapa seringkah anda menemui dukun? 2. Bagaimana cara anda mengenal dukun yang anda temui? 3. Biasanya anda menemui dukun dengan tujuan untuk apa? Apakah ada kaitannya dengan kehidupan sosial anda? 4. Seberapa percayakah anda terhadap dukun yang anda temui? 5. Mengapa anda memilih untuk menemui dukun? Apakah ada dorongan dari orang disekitar anda yang mendorong anda untuk menemui dukun? 6. Apakah yang anda rasakan ketika bertemu atau berkonsultasi dengan dukun? 7. Apakah anda merasakan adanya perubahan setelah anda menjalankan perintah atau wejangan dari dukun tersebut? Terutama berkaitan pada masalah yang sedang anda hadapi.

F. Analisis Data

Analisis data digunakan untuk mencari dan menata secara sistematis catatan dari hasil wawancara dan hasil observasi. Dalam hal ini analisis data ditujukan untuk meningkatkan pemahaman peneliti mengenai latar belakang seseorang menemui dukun dan kemudian menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain yang berkepentingan. Menurut Miles dan Huberman 1992, teknik analisis data kualitatif dalam penelitian meliputi tiga alur kegiatan sebagai sesuatu yang terjalin pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI