Deskripsi Dukun yang Ditemui dan Subyek Penelitian

Yaa… kesana sendiri itu ya sudah seperti saudara sendiri malahan he em gitu. lho.. Tujuannya ya cuma mencari ketenangan. 6-14 Dalam tingkat kepercayaannya terhadap Dukun, subyek sebenarnya kurang begitu percaya terhadap Dukun tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari cara subyek menjalankan syarat – syarat atau wejangan- wejangan yang diberikan Dukun tersebut kepada subyek, subyek hanya menjalankannya jika syarat tersebut tidak terlalu berat. Subyek juga menyatakan dirinya menemui Dukun, tujuan sebenarnya hanya untuk mencari teman saja. Aku sebetulnya nggak begitu percaya ya.. kayak gitu itu, ya mung.. kayak golek konco ya kalo saya ya.. Ya.. wejangan-wejangan itu kalo sing enteng-enteng ya tak jalani, kalo sing berat ya enggak.. hehe.. 26-29 Alasan subyek memilih menemui Dukun adalah dikarenakan subyek terbawa oleh saudaranya yang mengajak subyek untuk menemui dukun tersebut. Subyek tidak mencari alternatif yang lain karena subyek merasa dirinya kurang pergaulan dan sedikit teman, sehingga subyek tidak memiliki alternatif yang lainnya. Subyek juga mengatakan bahwa seyelah menemui Dukun tersebut subyek merasa seperti ada ketergantungan untuk selalu menemui Dukun tersebut. Ya… kedukun itu terbawa saudara itu lho, trus saat itu khan aku nggak punya temen, temen nggak ada, nggak banyak bergaul gitu lho. Kurang pergaulan mungkin ya.. Nggak, belum sampai kesana ya. Tapi biasanya kalo gitu itu trus kayak ketergantungan. Ya ketergantungan kalo nggak kesana kayak pingin kesana hehe… kalau ada masalah kalau nggak bilang kesana itu kok kayak belum plong gitu lho. Kalau udah menyampaikan ya udah, trus ada solusinya harus begini-begini gitu lho. 16-25 Pada saat menemui Dukun atau pada saat subyek berhadapan dengan Dukun tersebut, subyek merasa dirinya tenang dan nyaman, seolah – olah ada yang melindungi diri subyek. Ayem ya.. ya ayem, kayaknya kayak ada yang ngelindungi gitu lho.. khan kalo ada masalah, tanya kesitu.. trus dikasih solusi tho.. ya trus kita tenang gitu.. ya cuma itu.. 37-39 Setelah menemui Dukun, subyek merasakan adanya perubahan yang terjadi dalam diri subyek. Perubahan yang terjadi yang dirasakan dalam diri subyek yaitu antara lain subyek menjadi lebih tenang, sabar, dan menjadi lebih percaya diri. Ada.. ya jadi tenang, sabar,ya trus jadi percaya diri gitu lho.. kalo dulu enggak, tidur aja susah..gak isa tidur.. Pengalaman apa ya.. ya anu.. ya kalo setiap kesana itu kok ayem gitu lho ya cuma itu.. ya kalo setiap dibilangin kamu harus begini, tak tindakke koy.. kok ya betul gitu lho.. kurang percaya diri, labil banget gitu.. terus jadi tenang, semeleh. 40-45 b. Subyek 2 Dari pernyataan subyek diketahui bahwa subyek memiliki intensitas yang tdak terlalu sering menemui Dukun, subyek mengatakan bahwa subyek menemui Dukun hanya pada saat subyrk memiliki masalah dan subyek meminta bantuan Dukun tersebut untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh subyek. Selain unutk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, terkadang subyek menemui dukun untuk menambah wawasan bagi diri subyek. Kalau saya pergi ke orang pintar pastinya kalau saya mempunyai masalah, atau kesana dalam rangka sharing, mencari wawasan gitu. Oh tidak rutin. Pada saat tertentu, atau dalam kondisi yang darurat. Darurat itu ya seumpama sekarang..ee.. seumpama kita percaya ee.. ada sesuatu yang bisa membantu kita misalnya kita berobat, itu.. itu sebenernya kita tahu paling afdol itu kalo kita kedokter, jelas.. tapi khan kadang-kadang kita ada rasa percaya kepada dukun atau orang pinter. 4-11 Dari cara subyek mengenal Dukun yang ditemui, subyek mengatakan bahwa dirinya diberi tahu oleh orang lain mengenai Dukun tersebut, atau ada yang mengenalkan subyek dengan Dukun yang ditemui tersebut. Subyek menambahkan bahwa dirinya tidak pernah berusaha untuk mencari Dukun yang hendak ditemui tersebut sendiri, sebab biasanya subyek diajak oleh orang lain yang mengenal Dukun tersebut sebelumnya. Ya saya kalo ketempat orang pinter atau dukun itu biasanya ada yang ngasih tahu, ada yang mengenalkan, atau ya ada yang membawa kesana. oo.. tidak pernah..tidak pernah.. Ada perantara lah, kira-kira begitu. Tidak,,tidak.. jadi seumpama, oh disana ada orang pinter nambani, nah kita baru kesana, atau saya kalo kesana saya memang dikenalkan..gitu... 19-24 makanya saya tadi biasanya saya dikenalken orang, atau saya dibawa kesana orang, gitu.. ada perantara lah pokoknya, ada orang ketiga, ada orang kedua, ketiga. 41-43 tujuan subyek menemui dukun adalah untuk mensharingkan masalah yang sedang dihadapi oleh subyek, masalah tersebut adalah berupa masalah pribadi subyek yang dirasakan oleh subyek untuk diri subyek sendiri, dan juga masalah keluarga dimana subyek mengingnkan keluarganya dapat bahagia dan sejahtera. Disamping untuk mensaringkan masalah yang sedang dihadapi, tujuan subyek menemui Dukun adalah untuk menambah pengetahuan dimana dalam hal ini subyek mempercayai bahwa seorang Dukun memiliki kelebihan atau indra ke enam atau Dukun tersebut dapat melihat sesuatu dimana orang lain tidak dapat melihatnya. Kalau saya pergi ke orang pintar pastinya kalau saya mempunyai masalah, atau kesana dalam rangka sharing, mencari wawasan gitu. 5-6 Oh mboten-mboten, jadi hingga saat ini saya ya kalo ke orang pinter itu istilahnya hanya sekedar sharing, sharing atau mencari istilahnya pengetahuan. Pengetahuan dalam hal yang saya mempercayai dia mempunyai kelebihan atau indra keenam dalam artian saya tidak bisa melihat sesuatu tetapi dia bisa melihat sesuatu, saya merasa minta bantuan karena yang saya rasakan tidak wujud tapi rasa, tapi dia bisa melihat. 12-18 Iya kebutuhan. Ya kadang-kadang menyangkut masalah pribadi, kadang-kadang ada yang menyangkut masalah keluarga, ya.. jadi itu tidak.. ee.. ya relatif lah.. Kalo pribadi yang masalah pribadi saya.. jadi yang apa yang saya rasakan yang untuk diri saya sendiri, orang lain tidak perlu tahu gitu lho.. Tapi ada yang sifatnya umum atau yang sifatnya keluarga, jadi bagaimana kita berusaha untuk mendapatkan ee. Ketenangan dalam keluarga itu.. bagaimana itu menjadi sejahtera. 75-83 Dari tingkat kepercayaan subyek terhadap Dukun yang ditemui, subyek mengatakan bahwa subyek percaya kepada Dukun tersebut jika pernyataan yang diberikan Subyek tersebut pas atau sesuai dengan yang dialami atau dirasakan oleh subyek. Disamping itu subyek mengatakan bahwa subyek percaya terhadap Dukun tersebut dikarenakan adanya sugesti dalam diri subyek dimana subyek merasa yakin bahwa Dukun yang ditemuinya dapat membantu subyek untuk dapat membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh subyek. Mengenai syarat – syarat dan wejangan yang diberikan Dukun kepada subyek, subyek akan percaya dan menjalankan syarat maupun wejangan dari Dukun tersebut jika syarat atau wejangan tersebut dirasa oleh subyek masuk akal untuk dijalankan.