Permasalahan Manfaat Penelitian PENGANTAR
Standarisasi meliputi bahan baku simplisia, proses, dan kualitas produksi, termasuk juga uji praklinik, yaitu uji khasiat dan uji keamanan toksisitas.
Tingkatan tertinggi adalah fitofarmaka. Pada tingkat ini, dilakukan uji klinik yaitu pengujian terhadap manusia. Fitofarmaka adalah suatu sediaan bahan
alam yang sudah melalui uji klinik dan praklinik dan terbukti efektif untuk suatu indikasi tertentu, sehingga layak disebut obat. Anonim, 2005
a
Pada dasarnya pemakaian obat tradisional mempunyai beberapa tujuan yang secara garis besarnya dapat dibagi dalam empat kelompok:
1. memelihara kesehatan dan menjaga kebugaran promotif
2. mencegah penyakit preventif
3. pengobatan penyakit baik untuk pengobatan sendiri maupun mendampingi
penggunaan obat jadi kuratif 4.
memulihkan kesehatan rehabilitatif Anonim, 2000
b
. Penggunaan jamu sebagai obat yang dulunya digunakan untuk tujuan
pengobatan sendiri self-medication, kini terus dikembangkan ke arah penggunaan dalam jaringan upaya pelayanan kesehatan formal sebagai bahan
danatau perbekalan kesehatan. Perkembangan jamu ke arah pelayanan formal menuntut konsekuensi yang tidak ringan mengenai khasiat dan keamanannya.
Untuk itu perlu dilakukan uji klinik jamu yang pada prinsipnya uji untuk memastikan khasiat yang ditetapkan, sehingga uji klinik yang dimaksud
sebenarnya adalah uji untuk mengabsahkan khasiat obat tradisional. Sebelum uji klinik, terlebih dahulu jamu tersebut harus memenuhi persyaratan uji praklinik.
Terkait dengan hal tersebut, maka jamu yang akan diuji harus pula sudah pasti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
formulanya dan identitasnya yang jelas dengan pengulangan yang tetap reproducible sesuai dengan ilmu bidang kefarmasian Hutapea, 1998
Disamping berbagai keuntungan, bahan obat alam juga memiliki beberapa kelemahan yang juga merupakan kendala dalam pengembangan obat tradisional
termasuk dalam upaya agar bisa diterima pada pelayanan kesehatan formal. Adapun beberapa kelemahan tersebut antara lain : efek farmakologisnya yang
lemah, bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta volumines, belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme.
Menyadari akan hal ini maka pada upaya pengembangan obat tradisional ditempuh berbagai cara dengan pendekatan-pendekatan tertentu, sehingga
ditemukan bentuk obat tradisional yang telah teruji khasiat dan keamanannya, bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah serta memenuhi indikasi medis; yaitu
kelompok obat fitoterapi atau fitofarmaka Akan tetapi untuk melaju sampai ke produk fitofarmaka, tentu melalui beberapa tahap uji farmakologi, toksisitas dan
uji klinik hingga bisa menjawab dan mengatasi berbagai kelemahan tersebut Katno dan Pramono, 2007.
Jamu pegal linu adalah salah satu jamu yang cukup dikenal dan sering digunakan dimasyarakat akhir-akhir ini. Biasanya berkhasiat menghilangkan
pegal linu, nyeri otot dan tulang, memperlancar peredaran darah, memperkuat daya tahan tubuh, dan menghilangkan sakit seluruh badan Winarno, M. Wien dan
Dian Sundari, 1996 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI