Tata Cara Analisis Hasil
Data bobot udema kaki mencit setelah injeksi karagenin 1 dalam rentang waktu 1, 2, 3, dan 4 jam dapat dilihat pada lampiran. Bobot udema rata – rata
kaki mencit untuk masing – masing kelompok waktu pemotongan dapat dilihat pada tabel I dan grafiknya dapat dilihat pada gambar 4
Gambar 4. Grafik bobot udema kaki mencit akibat injeksi karagenin secara subplantar pada rentang waktu tertentu.
Data udema yang diperoleh tersebut kemudian diuji dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk melihat kenormalan distribusi data. Dari uji tersebut
didapat nilai p sebesar 0,897 yang menunjukkan bahwa data tersistribusi normal karena nilai p lebih besar dari 0,05. Selanjutnya dilakukan analisis ANOVA satu
arah dengan taraf kepercayaan 95 yang bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan antar kelompok perlakuan.
Dari uji ANOVA diketahui bahwa bobot udema antar kelompok perlakuan secara statistik berbeda nilai p lebih dari 0,05. Untuk melihat apakah perbedaan
tersebut bermakna atau tidak secara statistik maka dilakukan uji SCHEFFE. Rangkuman hasil uji SCHEFFE dapat dilihat pada tabel II.
Tabel II. Rangkuman rata – rata bobot udema beserta hasil uji SCHEFFE pada orientasi selang waktu pemotongan kaki.
Bobot udema kaki mencit dibandingkan kelompok Kelompok
X±SE mg
1 2
3 4
1 52,3 ± 5,052
― tb
tb b
2 43,57 ± 1,877
tb ―
b b
3 66,2 ± 5,672
tb b
― tb
4
75,87 ± 3,573 b
b tb
―
Keterangan: 1 = pemotongan kaki 1 jam setelah penyuntikan karagenin
2 = pemotongan kaki 2 jam setelah penyuntikan karagenin 3 = pemotongan kaki 3 jam setelah penyuntikan karagenin
4 = pemotongan kaki 4 jam setelah penyuntikan karagenin b = berbeda bermakna
tb = berbeda tidak bermakna X = rata-rata bobot udema
SE = standart eror
Dari data yang telah disajikan diatas, terlihat bahwa kelompok 4 kelompok dengan waktu pemotongan 4 jam setelah penyuntikan karagenin 1
menunjukkan bobot udema yang paling tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa karagenin pada saat itu sudah berefek optimal dalam menimbulkan udema. Secara
statistik, Kelompok 4 berbeda bermakna dengan kelompok 1 dan 2 namun berbeda tidak bermakna dengan kelompok 3. Artinya, bobot udema kaki mencit
dengan waktu pemotongan 4 jam setelah penyuntikan karagenin 1 dan bobot udema kaki mencit dengan waktu pemotongan 3 jam setelah penyuntikan
karagenin 1 berbeda tapi perbedaan yang terjadi tidak bermakna. Dengan kata lain, jika kaki mencit dipotong 3 jam dan 4 jam setelah penyuntikan maka bobot
udema keduanya dapat dikatakan sama. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk membandingkan daya anti-inflamasi dua produk jamu pegal linu yang
berbeda maka penulis memilih menggunakan waktu pemotongan kaki 4 jam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI