2 Pensuspensi karagenin : NaCl fisiologis 0,9 diperoleh dari
Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3 Kontrol positif : diklofenak – Na BP 98 yang diperoleh dari PT.
Fahrenheit, Tangerang. 4
Pelarut : aquadest produksi Laboratorium Kimia Organik, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
F. Alat Penelitian
Alat – alat yang digunakan meliputi : 1.
Alat – alat gelas : pipet tetes, batang pengaduk, beaker glass, pipet volum, labu takar.
2. Gunting
3. Neraca analitik Metler Toledo, Tipe AB 204, Switzerland
4. Spuit injeksi subplantar 0,1 – 1,0 ml
5. Alat pemberi peroral berupa jarum suntik 0,1 – 1,0 ml yang ujungnya diberi
bola kecil dengan lubang ditengahnya, sehingga tidak melukai hewan uji.
G. Tata Cara Penelitian
1. Penyiapan Bahan Uji
a. Pemilihan produk jamu pegal linu
Pemilihan produk jamu pegal linu diperoleh dengan melakukan pengamatan ke beberapa toko jamu. Pengamatan ini bertujuan untuk
mencari informasi mengenai produk jamu pegal linu yang diminati oleh masyarakat. Dari pengamatan tersebut dipilih dua jamu yang akan di uji
dalam penelitian ini. b.
Pembuatan jamu pegal linu Sepuluh gram serbuk jamu diseduh dengan 100 ml air panas
sehingga didapatkan konsentrasi 0,1 gml kemudian didinginkan sebelum diberikan pada mencit.
c. Pembuatan larutan karagenin
Menurut Williamson, Okpako, dan Evans 1996, 0,05 ml larutan karagenin 1 yang dilarutkan dalam 0,9 NaCl fisiologis digunakan
sebagai bahan pembuat radang pada mencit. Larutan karagenin 1 dibuat dengan cara melarutkan 100 mg karagenin ke dalam NaCl fisiologis 0,9
hingga volume 10 ml. Perhitungan dosis karagenin dengan mengasumsikan volume pemberian 0,05 ml dan bobot mencit 20 g adalah
sebagai berikut:
kg ml
mg x
02 ,
10 100
05 ,
Dosis karagenin =
= 25 mgkg BB d.
Pembuatan larutan natrium diklofenak Larutan diklofenak dibuat dengan cara menimbang 4,50 mg
natrium diklofenak serbuk kemudian ditambah aquadest sampai volumenya 25 ml, sehingga diperoleh konsentrasi 0,18 mgml.