SIKLUS PROSES AKUNTANSI Bukti Transaksi

56 BAB 4 SIKLUS AKUNTANSI

4.1. SIKLUS PROSES AKUNTANSI

Suatu rangkaian Kegiatan Akuntansi merupakan suatu proses yang berkesinambungan dari satu periode ke periode berikutnya. Tujuannya adalah untuk memperoleh Laporan Keuangan periode yang sedang berlaku. Satu periode kegiatan diawali dengan Pengumpulan Data Transaksi sampai pembuatan Laporan Keuangan dan dilanjutkan proses penutupan sehingga didapat neraca saldo setelah penutupan. Neraca Saldo setelah penutupan akan menjadi neraca awal proses Akuntansi periode selanjutnya. Proses tersebut terus berjalan dari periode yang satu ke periode berikutnya sehingga seringkali orang menyebutnya sebagai sebuah Siklus. 57 Gambar 4.1. Siklus Akuntansi Siklus Akuntansi Siklus Akuntansi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 4.2. TAHAP PENCATATAN Pembuatan Atau Penerimaan Bukti Transaksi Pengidentifikasian dan Pengukuran Transaksi serta Kejadian Lainnya Ayat Jurnal Pembalik Opsional Neraca Saldo Pasca- Penutupan Penutupan Pembutan Laporan Keuangan Laporan Laba-Rugi Jurnalisasi Jurnal Umum Jurnal Penerimaan kas Jurnal Pengeluaran kas Jurnal Pembelian Pemindah Bukuan Buku Besar Umum biasanya bulanan Pembuatan Neraca Saldo Penyesuaian Akrual Pembayaran dimuka Neraca Saldo Yang Disesuaikan Neraca Lajur 58

10.4 Bukti Transaksi

Setiap transaksi perlu ada buktinya, kegunaan bukti transaksi adalah untuk memastikan keabsahan transaksi yang dicatat. Disamping itu, bukti transaksi dapat digunakan sebagai rujukan apabila terjadi masalah dikemudian hari. Bukti transaksi dapat berasal daridibuat oleh perusahaan sendiri disebut bukti intern atau diperoleh dari pihak luar yang disebut bukti ekstern. Bukti transaksi dari pihak luar lebih kuat dibandingkan dengan bukti yang dibuat oleh perusahaan sendiri. Misal Penerimaan dan pengeluaran uang dapat dibuktikan dengan kwitansi, pembelian dan penjualan secara kredit dapat dibuktikan dengan faktur, penyerahan dan penerimaan barang dapat dibuktikan dengan bukti pengiriman dan penerimaan barang. Pencatatan Dalam Jurnal Buku Harian Bentuk dan jenis jurnal ada bermacam-macam, bentuk Standar Jurnal dua kolom sering disebut jurnal umum. Proses pencatatan transaksi ke dalam jurnal disebut penjurnalan, prosedur yang diterapkan untuk Jurnal Umum adalah sebagai berikut : a. Setiap halaman jurnal diberi nomor urut untuk referensi. b. Tahun dicantumkan sekali s aja pada baris paling atas dari kolom “tanggal”” di setiap halaman jurnal, kecuali bila dalam halaman tersebut tahunnya berubah. c. Bulan dicantumkan sekali saja pada garis pertama sesudah tahun dalam kolom tanggal disetiap halaman kecuali dalam halaman tersebut bulannya berubah. d. Tanggal dicantumkan sekali saja pada kolom tanggal untuk setiap hari, tanpa memandang jumlah transaksi yang ada pada hari itu. Tanggal yang dicatat adalah tanggal terjadinya transaksi, bukan tanggal dicatatnya transaksi dalam jurnal. e. Nama perkiraan yang didebet dicantumkan pada tepi paling kiri dalam kolom keterangan, nilai uangnya dicatat dalam kolom debet. f. Nama perkiraan yang dikredit dicantumkan dibawah agak ke kanan dari perkiraan yang didebet, nilai uangnya dicatat dikolom kredit g. Penjelasan singkat dapat dicatat dibawah agak ke kanan dari setiap ayat jurnal h. Kolom referensi digunakan untuk mencatat nomor kode perkiraan yang bersangkutan dibuku besar, kolom ini diisi pada waktu pemindahbukuanposting ke buku besar i. Nomor bukti transaksi yang dijadikan dasar pencatatan dalam jurnal dicatat dalam kolom nomor bukti. Bukti Jurnal 59 Bukti Jurnal adalah bukti khusus yang digunakan sebagai bukti pencatatan Akuntansi yang dibuat oleh perusahaan, untuk semua transaksi yang terjadi. Tanggal yang dicantumkan dalam bukti jurnal harus sama dengan tanggal yang tercantum dalam kwitansi, tanggal dalam kwitansi itu sendiri menunjukkan saat terjadinya transaksi. Jika saat pembuatan bukti jurnal berbeda dengan terjadinya transaksi, bukti jurnal tetap diberi tanggal menurut tanggal kwitansi. Bukti jurnal harus diberi nomor urut, sehingga memudahkan dalam penyimpanan dan pencariannya di kemudian hari. Pemindahbukuan Ke Buku Besar Setelah Bukti Transaksi dicatat dalam jurnal, tahap selanjutnya adalah memindahkan data yang terdapat dalam jurnal ke dalam perkiraan-perkiraan yang bersangkutan di buku besar, tahap ini disebut pemindahbukuan posting ke Buku Besar. Pemindahbukuan ayat jurnal debet atau kredit ke masing-masing perkiraan yang dipengaruhinya di Buku Besar dapat digambarkan. a. Pindahkan tanggal yang terdapat dalam jurnal umum ke dalam kolom tanggal di perkiraan yang bersangkutan, misal perkiraan yang akan diambil adalah sebelah debet, yaitu kas b. Pindahkan jumlah yang didebet dalam Jurnal Umum ke dalam kolom debet di perkiraan kas, setelah pemindahan ini hitung saldo perkiraan yang bersangkutan dan tuliskan hasilnya dalam Kolom Saldo c. Catat kode dan nomor halaman jurnal ke dalam kolom Ref perkiraan kas, kode untuk Jurnal Umum adalah JU sedang halamannya adalah 1. d. Catat Nomor Kode Perkiraan dalam hal ini nomor perkiraan kas, yaitu 11 ke dalam kolom Ref di Jurnal Umum. e. Penjelasan singkat dalam kolom keterangan di jurnal umum dapat dipindahkan ke kolom yang sama di perkiraan. Kebanyakan penjelasan ini diabaikan. Perhatikan prosedur c dan d. Dari segi Jurnal, kolom ref menunjukkan ke dalam perkiraan apa data yang ada dijurnal dicatat, sedangkan dari segi perkiraan, kolom ref menunjukkan dari mana data diambil. Penggunaan nomor kode perkiraan dalam kolom ref di jurnal dan di perkiraan itu sendiri merupakan petunjuk bahwa transaksi telah digolong-golongkan. Urutan-urutan yang harus diikuti dalam menganalisis setiap trasaksi adalah sebagai berikut : Tentukan jenis perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi aktiva, kewajiban, pendapatan atau biaya Tentukan akibat transaksi terhadap perkiraan bertambah atau berkurang 60 Tentukan debet atau kredit atas perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi Catat debet atau kredit dalam jurnal umum Bentuk posting ke buku besar ada 4 macam, yaitu a. Bentuk T account b. Bentuk 2 kolom c. Bentuk 3 kolom d. Bentuk 4 kolom 4.3. TAHAP PENGIKHTIARAN 4.3.1. Pembuatan Neraca Saldo Trial Balance