PERSAMAAN AKUNTANSI 3.4. Unsur-Unsur Pokok Laporan Keuangan SOAL III

36 BAB 3 KEGIATAN AKUNTANSI

3.1. PERSAMAAN AKUNTANSI

Setiap transaksi usaha dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan Akuntansi, oleh karena itu maka persamaan tersebut dapat digunakan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Kekayaan = Sumber Pembelanjaan Persamaan Dasar Akuntansi A = L + SE Persamaan dasar yang diperluas serta aturan dan dampak Debet Kredit Persamaan Dasar yang diperluas + Aturan Debet Kredit Setiap kali transaksi terjadi, unsur-unsur dari persamaan di atas akan berubah, tetapi persamaan dasarnya tidak. Sebagai ilustrasi, berikut adalah delapan transaksi yang berbeda untuk Old Traford Co. 1. Pemilik menginvestasikan 50,000 untuk ditukarkan dengan Saham Biasa : Deviden Dr. Cr. Pendapatan Dr. Cr. Beban Dr. Cr. Aktiva Assets Kewajiban Liability Equitas Pemegang Saham Stockholder’ Equity = + Aktiva Kewajiban Equitas Pemegang saham = + Aktiva Dr. Cr. Kewajiban Dr. Cr. Saham Biasa Dr. Cr. Laba Ditahan Dr. Cr. = + + 37 + 2. Mengeluarkan Kas sebesar 600 untuk membayar Gaji Sekretaris : 3. Membeli Peralatan Kantor seharga 5,200 melalui Penerbitan Wesel Berbunga 4. Menerima Kas sebesar 4.000 untuk jasa yang disediakan : 5. Membayar Kewajiban Jangka Pendek sebesar 7,000 6. Mengumumkan Deviden Tunai sebesar 5,000 7. Mengkonversi Kewajiban Jangka Panjang sebesar 80,000 menjadi saham Aktiva Kewajiban Ekuitas Pemegang Aktiva + 50,000 Kewajiban Ekuitas Pemegang Saham + 50,000 = + Aktiva Ekuitas Pemegang Saham Kewajiban = + Ekuitas Pemegang Saham Aktiva + 5,200 Kewajiban + 5,200 = + Aktiva Kewajiban Ekuitas Pemegang Saham = + = + Aktiva Kewajiban Ekuitas Pemegang Saham - 5,000 = + Aktiva Kewajiban Ekuitas Pemegang Saham = + 38 8. Membayar tunai sebesar 16,000 untuk sebuah BuktiPengiriman :

3.2. Sistem Pencatatan Akuntansi

Istilah Debet dan Kredit masing-masing berarti kiri dan kanan, serta biasanya disingkat menjadi Dr untuk debet dan Kr untuk kredit. Kedua istilah ini tidak berarti peningkatan atau penurunan, dan digunakan secara berulang-ulang dalam proses pencatatan untuk menggambarkan di mana ayat jurnal dibuat. Sebagai contoh, tindakan mencatat suatu jumlah pada sisi kiri akun disebut mendebet akun, dan membuat ayat jurnal pada sisi kanan disebut mengkredit akun. Apabila total dari kedua sisi dibandingkan, maka sebuah akun dikatakan memiliki saldo kredit jika jumlah kredit melebihi jumlah debet. Prosedur pencatatan debet pada sisi kiri dan kredit pada sisi kanan merupakan suatu kebiasaan atau aturan Akuntansi. Akuntansi bisa berfungsi sama baiknya jika debet dan kredit dibalik. Akan tetapi, kebiasaan mendebet pada sisi kiri dan mengkredit pada sisi kanan sama seperti kebiasaan menempatkan stir mobil pada sisi kanan mobil telah diadopsi di Amerika Serikat. Aturan ini berlaku untuk semua akun. Kesamaan debet dan kredit menyediakan dasar bagi sistem berpasangan dalam mencatat transaksi kadang-kadang disebut dengan pembukuan berpasangan . Menurut sistem Akuntansi berpasangan Double-Entry Accounting System yang digunakan secara universal, Pengaruh Berganda Dua-Sisi dari setiap transaksi dicatat pada akun yang sesuai. Sistem ini menyediakan metode pencatatan transaksi yang logis. Sistem ini juga menawarkan cara untuk transaksi membuktikan keakuratan dari jumlah yang sama pada sisi debet dan kredit, maka jumlah semua debet pasti akan sama dengan jumlah semua kredit. Semua akun aktiva dan beban meningkat pada sisi kiri atau sisi debet dan penurunan pada sisi kanan atau sisi kredit. Sebaliknya, semua akun kewajiban dan pendapatan meningkat pada sisi kanan atau sisi debet. Akun ekuitas pemegang saham, seperti saham Biasa dan Laba Ditahan, meningkat pada sisi kredit, sementara Deviden meningkat pada sisi debet. Aturan Debet, Kredit dan Saldo Normal untuk macam-macam Perkiraan, adalah sebagai berikut : Aktiva Kewajiban Ekuitas Pemegang Saham = + 39 Jenis Perkiraan Penambahan Pengurangan Saldo Normal Harta Debet Kredit Debet Kewajiban Kredit Debet Kredit Modal Kredit Debet Kredit Prive Debet Kredit Debet Pendapatan Kredit Debet Kredit Biaya-Biaya Debet Kredit Debet 3.3. Saldo Normal dan Perkiraan Dalam system berpasangan, untuk setiap debet harus ada kredit dan begitu juga sebaliknya. Dengan demikian, hal ini membawa kita ke persamaan dasar Akuntansi.

3.3.1. Saldo Normal - Debet

Akun Aktiva Debet Kredit + peningkatan - Penurunan Akun Beban Debet Kredit +peningkatan - Penurunan

3.3.2. Saldo Normal - Kredit

Akun Kewajiban Debet Kredit - penurunan +Peningkatan Akun Ekuitas Pemegang Saham Debet Kredit - penurunan + Peningkatan Akun Pendapatan Debet Kredit - penurunan + peningkatan 40

2.4 3.4. Unsur-Unsur Pokok Laporan Keuangan

3.4 Unsur-unsur Pokok Laporan Keuangan terdiri dari : 1. Aktiva 2. Utang 3. Modal 4. Pendapatan 5. Biaya 6. Laba

4.4 3.4.1. Aktiva

Adalah jumlah uang yang dinyatakan untuk sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan, yang meliputi uang, barang, dan hak-hak yang akan memberikan manfaat di masa yang akan datang dan didapat dari transaksi-transaksi yang terjadi di masa lalu.

3.4.1.1. Aktiva Lancar

Aktiva Lancar ciri-cirinya mempunyai masa manfaat kurang dari satu tahun, terdiri atas Kas, Bank, Wesel, Piutang Dagang, Persediaan Barang Dagangan, Biaya Dibayar Dimuka dan sebagainya

3.4.1.2. AktivaTetap

Aktiva Tetapciri-cirinya mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun terdiri atas Tanah, Bangunan, Akumulasi Penyusutan Bangunan, Peralatan, Akumulasi Penyusutan Peralatan, Perlengkapan, Akumulasi Penyusutan Perlengkapan, Kendaraan, Akumulasi Penyusutan Kendaraan dan sebagainya.

3.4.2. Utang

Utang adalah jumlah uang yang dinyatakan terhadap kewajiban-kewajiban yang melekat pada perusahaan untuk menyerahkan sumber-sumber ekonomi kepada pihak lain di masa yang akan datang.

3.4.3. Modal

Modal adalah jumlah uang yang dinyatakan untuk sisa hak atas aktiva perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh utang-utangnya. Modal merupakan hak atas aktiva perusahaan yang melekat pada para pemilik perusahaan. 41

3.4.4. Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah kotor dari kenaikan aktiva atau penurunan utang atau kombinasi dari keduanya. Pendapatan timbul dari aktivitas perusahaan yang mengakibatkan diperolehnya pendapatan atau laba bagi perusahaan dalam satu periode.

3.4.5. Biaya

Biaya adalah jumlah kotor dari penurunan aktiva atau kenaikan utang. Biaya timbul dari kegiatan perusahaan dalam usaha perusahaan untuk mendapatkan pendapatan dalam satu periode.

3.4.6. Laba

Laba adalah selisih lebih dari pendapatan di atas biayanya dalam suatu periode, dan disebut rugi apabila terjadi keadaan yang sebaliknya.

5.4 3.5. Asumsi Konsep Dasar Akuntansi

1 Anggapan bahwa perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari para pemiliknya. 2 Anggapan bahwa perusahaan mempunyai kelangsungan hidup dalam jangka waktu yang tidak terbatas. 3 Anggapan bahwa satusn mata uang yang digunakan sebagai alat pengukur mempunyai nilai yang stabil. 4 Anggapan bahwa kegiatan ekonomi di dalam perusahaan dapat dibagai-bagi dalam berbagai interval waktu. Prinsip Akuntansi adalah pedoman umum yang dipakai di dalam penyelenggaraan Akuntansi. Prinsip-prinsip tersebut berupa ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan persoalan tentang ‘ Bagaimana aktiva, utang, modal, pendapatan, dan biaya- biaya itu harus diidentifikasikan, diukur, dicatat, dan disajikan di dalam laporan keuangan. Pada dasarnya prinsip-prinsip Akuntansi yang lazim dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1 Prinsip Harga Perolehan Cost Principle 2 Prinsip Realisasi Pendapatan Revenue Realization Principle 3 Prinsip Mempertemukan Pendapatan dan Biaya-biaya Matching Principle 42 4 Prinsip Pengungkapan Penuh Pelaporan Full DisclosureFinancial Reporting Principle 5.4 5.4

3.5.1. Prinsip Harga Perolehan

Pemenuhi kebutuhan untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada waktunya. Pendapatan dapat diartikan sebagai kenaikan kekayaan bersih Net Assets perusahaan, selain dari transaksi-transaksi modal. Besarnya pendapatan diukur dengan aktiva yang baru diterima dari : 1 Penjualan barang atau jasa perusahaan. 2 Bunga, sewa, royalti, deviden, dan atau pembagian laba. 3 Keuntungan bersih dari penjualan aktiva selain barang dagangan atau produk jadi. 4 Keuntungan yang berasal dari pelunasan utang. Kriteria yang harus dipenuhi berhubung dengan saat pendapatan tersebut diakui, yaitu : 1 Proses untuk merealisasikan pendapatan itu sudah diselesaikan. 2 Telah terjadi transaksi pertukaran yang menyangkut pertukaran barang atau jasa kepada pihak lain. Penjualan dianggap telah terjadi apabila telah terjadi penyerahan hak milik barangjasa oleh penjual kepada pembeli. Saat pengakuan pendapatan tersebut disebut dengan ‘Sales Basis’, digunakan dasar waktu Accrual Basis. Sales Basis harus dipakai sebagai dasar pengakuan pendapatan apabila terjadi keadaan-keadaan sebagai berikut : 1 Ada kepastian bahwa seluruh hasil pendapatan harus dapat direalisasikan diterima dalam bentuk uang tunai kas. 2 Biaya-biaya yang bersangkutan dengan aktivitas penjualan dan perealisasian hasil penjualan tersebut dapat ditentukan pada saat dalam periode terjadinya transaksi penjualan. Dalam praktek, tidak selalu kedua kondisi tersebut di atas yang terjadi. Akuntansi mengakui adanya beberapa penyimpangan dari prinsip realisasi tersebut, dan merupakan praktek yang lazim, yaitu : 43 1. Pendapatan Diakui Pada Saat Kas Diterima Dasar Tunai Cash Basis a Jarang digunakan b Pemakaian terbatas pada perusahaan yang menjual barang secara angsuran atau sewa beli, dan pada perusahaan yang menjual jasa di mana jasa yang sudah diserahkan tidak dapat ditarik kembali apabila tidak dilunasi. 2. Pendapatan Diakui Menurut Prosentase Penyelesaian Pekerjaan Biasa digunakan pada perusahaan kontraktor bangunan jangka panjang. 3. Pendapatan Diakui Pada Saat Barang Selesai Diproduksi a Jarang digunakan b Mengakibatkan persediaan produk jadi akan dinilai lebih tinggi dari harga pokoknya. c Hanya dapat digunakan apabila harga pokok dari produk tersebut tidak dapt ditentukan ditaksir secara layak, sedangkan produk tersebut dapat dijual setiap saat dengan harga yang pasti. d Apabila dasar ini dipakai, maka nilai persediaan harus diukur dengan harga jual saat selesai diproduksi dikurangi dengan biaya-biaya yang diperhitungkan untuk menjualnya.

3.5.2. Prinsip Realisasi Pendapatan Revenue Realization Principle

6.4 7.4 Prinsip ini menyangkut cara penentuan pendapatan berkala yang dapat menjadi Prinsip-Prinsip Akuntansi

7.1.1 3.5.3. Prinsip Mempertemukan Pendapatan dan Biaya

Prinsip ini bertujuan untuk menyajikan laba bersih net income yang wajar pada setiap periode Akuntansi.

7.1.2 3.5.4. Prinsip Pengungkapan Penuh Dalam Laporan Keuangan

Prinsip ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Laporan Keuangan harus dapat memberikan cukup informasi yang dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan yang dibuat oleh para pemakai Laporan Keuangan tersebut. Prinsip ini mengakui bahwa sifat dan banyaknya informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan menggambarkan hasil dari serangkaian pertimbangan untuk tercapainya 44 kesepadanan antara biaya yang diperlukan dengan manfaat yang diberikan oleh informasi tersebut. Hal ini ditujukan agar diperoleh : 1 Informasi yang cukup terinci sehingga mampu membuat perbedaan-perbedaan persepsi bagi para pemakai laporan keuangan tersebut. 2 Penggolongan yang memadai sehingga membuat informasi memiliki sifat yang dapat dimengerti. 3 Pada dasarnya informasi tentang keadaan finansial, hasil usaha, dan cash flow dapat disajikan pada salah satu diantara tiga alternatif berikut ini : 8.4 45 BAB 3 SOAL LATIHAN 1. Laporan keuangan terdiri dari hal-hal berikut: A. Neraca B. Laporan penjualan C. Bukti transfer D. Hasil pembayaran E. Hasil penggunaan barang 2. Neraca terdiri dari pos berikut,kecuali : A. Aktiva tetap B. Hutang lancer C. Modal D. Hutang jangka panjang E. Laba 3. Laporan laba rugi terdiri dari pos berikut,kecuali : A. Biaya administrasi B. Harga pokok penjualan C. Laba kotor D. Kas E. Biaya bunga 4. Aktiva lancar terdiri dari pos berikut,kecuali A. Kas B. Persediaan C. Piutang D. Efek E. Bangunan 5. Aktiva Tetap terdiri dari pos berikut,kecuali A. Tanah B. Persediaan C. Akumulasi penyusutan 46 D. Peralatan E. Bangunan 6. Pasiva berisi pos berikut : A. Aktiva tetap B. Mesin C. Hutang D. Akumulasi Penyusutan E. Bangunan 7. Pasiva berisi pos berikut : A. Aktiva tetap B. Mesin C. Hutang D. Akumulasi Penyusutan E. Bangunan KASUS I : Hilmy per 2004 membuka Toserba, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Toserba tersebut adalah sebagai berikut : a. Hilmy mendirikan perusahaan dan untuk itu dia menyetorkan uang tunai sebesar Rp. 2.000.000 sebagai modal awal. b. Perusahaan memperoleh kredit dari bank sebesar Rp. 1.750.000 dan dimasukan ke dalam kas perusahaan. c. Perusahaan membeli mobil dengan harga Rp. 1.500.000 secara tunai. d. Perusahaan memperoleh pendapatan dari hasil usahanya sebesar Rp. 500.000 e. Perusahaan membayar biaya bensin, oli, dan lain-lain sebesar Rp 100.000. f. Perusahaan membayar gaji karyawannya sebesar Rp 750.000. g. Perusahaan mengangsur pengembalian kredit sebesar Rp. 750.000 h. Hilmy mengambil uang untuk keperluan pribadinya sebesar Rp. 100.000 Diminta : Buatlah pencatatan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh Toserba tersebut dan posisi keuangan perusahaan. 47 KASUS II : Pada tanggal 4 Oktober 2003, Tn. Ade mendirikan sebuah perusahaan pengangkutan tanah. Untuk ini, ia menanamkan modal sebesar Rp.40.000.000,- dalam bentuk uang tunai. Pada saat yang sama, Tn Ade meminjam untuk perusahaannya uang sejumlah Rp. 10.000.000,- dari ayahnya. Tanggal 24 Oktober, Tn. Ade membeli truk bekas dengan harga Rp. 15.000.000,- dan menambah modalnya dengan 2.000.000,-. Diminta : a Pada tanggal 4 Oktober 2003, hitung berapa kekayaan, hutang dan modal perusahaan yang didirikan oleh Tn. Ade. b Berapa pula kekayaan, hutang dan modal perusahaan Ade pada tnggal 24 Oktober 2003. KASUS III : Pada tanggal 1 Maret 2005, Kanti mendirikan sebuah kursus akuntansi yang diberi nama “Kursus Akuntansi Surti” KASUR. Pada tanggal tersebut Kanti melakukan peneyetoran uang sebesar Rp.5.000.000,- untuk modal awal. Pada tanggal yang sama permohonannya untuk mendapatkan Kredit Investasi Kecil KIK dari Bank Mandiri telah dikabulkan dan Kanti menarik seluruh jumlah kredit yang diberikan sebesar Rp.10.000.000,- ke dalam rekeningnya. Pada tanggal 10 Maret 2005, KASUR membeli meja, kursi, papan tulis dan peralatan lainnya seharga Rp.2.500.000,-. Pada tanggal yang sama, KASUR juga membeli kapur, penghapus dan perlengkapan lain seharga Rp.500.000,-. Hitunglah : A Pada tanggal 1 Maret 2005 berapa : 1. Total Kekayaan Perusahaan 2. Total Hutang Perusahaan 3. Total Modal Perusahaan B Pada tanggal 10 Maret 2005 berapa : 1. Total Kekayaan Perusahaan 2. Total Hutang Perusahaan 3. Total Modal Perusahaan. KASUS IV : Pada tanggal 18 Januari 2006, Dokter Ir wandinata mendirikan “Klinik Bersalin Bunda”. Untuk itu, Dokter Irwandinata menanamkan modal sebesar Rp.15.000.000,-. Pada tanggal yang sama ia menerima kredit profesional dari Bank BRI sebesar 48 Rp.15.000.000,-. Tanggal 25 Januari 2006, Klinik Bunda membeli peralatan kedokteran dengan harga Rp.13.000.000,-. Tanggal 30 Januari 2005 mmebeli tempat tidur, kursi, meja dan peralatan meubel laiannya dengan harga Rp.11.500.000,-. DIMINTA 1. Berapa total hutang Klinik Bunda pada tanggal 18, 25 dan 30 Januari 2005. 2. Berapa total kekayaan Klinik Bunda pada tanggal 18, 25 dan 30 Januari 2005. 3. Berapa total modal Klinik Bunda pada tanggal 18, 25 dan 30 Januari 2005. KASUS V : Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan Percetakan LALA selama bulan Oktober: Oktober3 Diterima kas dari pemilik perusahaan sebagai tambahan modal sebesar Rp50.000.000,00 Oktober 5 Dibeli perlengkapan berupa kertas dan tinta secara tunai Rp3.400.000,00 Oktober 6 Dikirimkan tagihan kepada konsumen yang telah melakukan jasa cetak secara kredit senilai Rp2.000.000,00. Oktober 11 Diterima kas dari konsumen yang telah mencetak kartu undangan secara tunai, Rp12.000.000,00. Oktober 15 Dibayar biaya iklan di Kompas sebesar Rp4.000.000,00 Oktober 20 Dibayar sewa bulan Oktober sebesar Rp5.000.000,00 Tunjukkan pengaruh masing-masing transaksi di atas terhadap limakemungkinan yang terjadi seperti : A. Aktiva bertambah, aktiva lain berkurang B. Aktiva bertambah, kewajiban bertambah C Aktiva bertambah, modal bertambah D. Aktiva berkurang, kewajiban berkurang E Aktiva berkurang, modal berkurang KASUS VI Ringkasan data keuangan perusahaan angkutan Unggul selama bulan Januari dalam bentuk persamaan akuntansi nampak di bawah ini. Setiap baris menunjukkan pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi. Setiap pertambahan dan pengurangan terhadap modal kecuali transaksi nomor 5 berpengaruh terhadap laba bersih. Kas + Perlengkapan + Tanah = Kewajiban + Modal Saldo 15.000.000 + 1.500.000 + 20.000.000 = 7.500.000 + 29.000.000 1 + 18.000.000 = + 18.000.000 2 - 5.500.000 = -5.500.000 49 3 - 6.600.000 = -6.600.000 4 + 1.800.000 = + 1.800.000 5 - 1.900.000 = -1.900.000 6 - 10.000.000 + 10.000.000 = 7 - 1.960.000 = -1.960.000 Saldo 9.000.000 + 1.340.000 + 30.000.000 = 3.800.000 + 36.540.000 Setiap baris pada persamaan akuntansi di atas, menunjukkan pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi. Setiap pertambahan clan pengurangan terhadap modal kecuali transaksi nomor 5 berpengaruh terhadap laba bersih. Atas dasar informasi di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Jelaskan transaksi yang telah terjadi 2. Berapakah penurunan kas bersih yang telah terjadi selama bulan Januari? 3. Berapakah pertambahan bersih atas modal yang terjadiselama bulan Januari? 4. Berapakah jumlah laba bersih selama bulan Januari? 5. Berapakah laba bersih yang disimpan dalam perusahaan? KASUS VII : Berikut ini adalah nama beberapa pos yang diambil dari catatan pembukuanTOSERBALALAper 31 Desember 2006. Tentukan nama-nama pos yang akan dicantumkan dalam neraca perusahaan tersebut: 1. Modal, Lala 6. Biaya Perlengkapan 2. Kas 7. Biaya Gaji 3. Pendapatan Jasa Pembersihan 8. Utang Gaji 4. Biaya Listrik 9. Utang Daqang 5. Tanah 10. Perlengkapan SOAL I : 1. Transaksi permulaan PT.ZENAL ARIF adalah penyetoran modal oleh Tn. ZENAL ARIF sebesar Rp. 4.000.000,- 2. PT.ZENAL ARIF meminjam uang kepada bank dan langsung disetorkan ke kas sebesar Rp. 5.000.000,- 3. Transaksi PT.ZENAL ARIF selanjutnya adalah pembelian mobil dan peralatan lain sebesar Rp. 7.400.000,- secara tunai 50 4. Selama bulan itu, PT.ZENAL ARIF membeli secara kredit dari berbagai leveransir oli, minyak rem dan bermacam-macam perlengkapan seharga Rp. 65.000,- 5. Selama bulan itu utang dagang yang dibayar sebesar Rp. 30.000,- 6. Selama bulan pertama kegiatannya, PT.ZENAL ARIF memperoleh jasa angkutan sebesar Rp. 800.000,- 7. Biaya-biaya yang menjadi beban dan dibayar selama sebulan adalah sebagai berikut : gaji sopir dan kernet Rp. 175.000,- bensin Rp. 50.000,- makanan dan minuman Rp. 25.000,- serba-serbi Rp. 50.000,- 8. Pada akhir bulan, nilai perlengkapan yang masih tersisa adalah Rp. 25.000,- 9. Tuan ZENAL ARIF mengangsur pinjaman kepada bank sebesar Rp. 150.000,- 10. Pada akhir bulan, Tn.ZENAL ARIF membagikan laba kepada pemilik sebesar Rp. 100.000,- Diminta : Buat Persamaan Akuntansinya 9.4 SOAL II Pada tanggal 4 Oktober GILANG ANGGA mendirikan suatu perusahaan “CITRA” dengan transaksi : 1. Memulai usaha perusahaan dengan mendepositokan uangnya ke bank Rp. 1.200.000,- 2. Membayar sewa kantor perusahaan untuk bulan Oktober lewat bank Rp. 65.000,- 3. Membeli bermacam-macam peralatan antara lain meja tulis, kursi Rp.420.000,- Dibayar tunai Rp.270.000,- dan sisanya kredit. 4. Membeli rupa-rupa perlengkapan sebesar Rp.25.000,- secara tunai 5. Diterima tunai komisi penjualan Rp. 370.000,- 6. Membayar utang kepada kreditur Rp. 50.000,- 7. Selama bulan Oktober telah dibayar biaya-biaya pengangkutan Rp. 32.000,- dan macam-macam biaya Rp. 25.000,- 8. Diambil oleh GILANG ANGGA uang tunai untuk keperluan pribadi Rp. 80.000,- 9. Penyusutan terhadap peralatan ditaksir Rp. 8.000,- 10. Biaya perlengkapan dipakai Rp. 12.300,- Diminta : Masukkan transaksi ke Persamaan Akuntansi dan buatlah Laporan Keuangannya.

9.4 SOAL III

Ulsan beauty salon didirikan pada tanggal 1 Desember 2004 oleh Oneng Maya. Transaksi bulan pertama kegiatannya adalah sebagai berikut : 51 1. Nn. Anya menanamkan uangnya sebesar Rp. 4.000.000,- dalam perusahaan 2. Menerima pinjaman dari bank dan langsung disetorkan ke kas perusahaan sebesar Rp. 11.000.000,- 3. Membeli peralatan salon sebesar Rp. 5.000.000,- secara tunai 4. Perusahaan membayar Rp. 500.000 untuk sewa kantor bulan pertama 5. Membeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp. 200.000,- 6. Menerima uang dari para langganan untuk jasa yang diberikan sebesar Rp. 5.000.000,- 7. Memberi perlengkapan secara kredit sebesar Rp. 650.000,- 8. Perlengkapan yang digunakan sebesar Rp. 500.000,- 9. Membayar gaji Rp. 750.000, 10. Membayar bermacam-macam biaya Rp. 500.000,- 11. Membayar kepada bank sebesar Rp. 1.000.000

9.4 Diminta