30
Ketiga bentuk badan usaha tersebut merupakan badan usaha swasta, artinya didirikan oleh orang atau badan-badan swasta. sedangkan perekonomian Indonesia disokong oleh
tiga pilar pelaku ekonomi, yaitu Swasta, Koperasi Dan Badan Usaha Milik Negara. 1. Badan Usaha Milik Swasta
BUMS atau Badan Usaha Milik Swasta adalah Badan Usaha yang dimiliki oleh swasta. Badan usaha ini sepenuhnya dikelola dan permodalannya dari pihak swasta.
2. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan Prinsip Koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu: a
Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi; b
Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.
Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan PSAK No. 27 Revisi 1998,
disebutkan bahwa karateristik utama Koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya
anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di mana
setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi biasa disebut Sisa Hasil Usaha atau SHU
biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang
dilakukan oleh si anggota.
3. Badan Usaha Milik Negara Badan Usaha Milik Negara adalah
badan usaha yang sebagian atau seluruh
kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa
31
perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi
masyarakat. Pada beberapa BUMN di
Indonesia , pemerintah telah melakukan perubahan mendasar
pada kepemilikannya dengan membuat BUMN tersebut menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya bisa dimiliki oleh publik. Contohnya adalah
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
. Sejak tahun
2001 seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya oleh
Kementerian BUMN
, yang dipimpin oleh seorang Menteri Negara BUMN
. Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah pegawai negeri. BUMN
sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum dan Persero.
1.1.1.1 Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara
yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada
masyarakat , Sehingga
selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-
perjan tersebut. Contoh Perjan: KAI kini menjadi Perseroan Terbatas.
Perum adalah Perjan yang sudah dirubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pelayanan
tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun
status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham
Perum tersebut kepada publik
go publicdan statusnya diubah menjadi persero.
1.1.1.2 Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau
Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan
kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham
–saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan
usaha ditulis PT nama perusahaan PERSERO. Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara. Jadi dari uraian di atas, ciri
– ciri PERSERO adalah :
1 Tujuan utamanya mencari laba Komersial
2 Modal sebagian atau selurunya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang
berupa saham – saham.
3 Dipimpin oleh direksi
4 Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
32
5 Badan usahanya ditulis PT nama perusahaan PERSERO
6 Tidak memperoleh fasilitas negara.
4. Yayasan