124
tersebut. Dengan pola pendekatan ‘dari oleh dan untuk remaja’ youth to youth approach: peer educator counselor maka dibutuhkan tenaga-
tenaga relawan yang rata-rata usianya tidak jauh atau sama dengan sasaran pelayanan MCR yaitu para remaja.
F. Jenis Pelatihan di MCR-PKBI
Berdasarkan buku panduan “Youth Center” dinyatakan tujuan umum dan tujuan khusus serta materi pelatihan yang diberikan dalam
pelatihan tersebut
bagi relawan.
Tujuan umumnya
adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta untuk
dapat berperan sebagai peer educator dan konselor dalam kesehatan reproduksi remaja.
Berdasarkan pada kebutuhan akan tersedianya tenaga relawan yang memiliki pengetahuan untuk dapat berperan sebagai peer
educator dan konselor, maka MCR-PKBI Propinsi Jawa Barat memandang perlu untuk mengadakan jenis-jenis pelatihan tertentu
sesuai kebutuhan. Pelaksanaan pelatihan dasar bagi tenaga relawan MCR-PKBI
Jawa Barat dilaksanakan satu kali setahun dengan 9 sembilan materi pokok. Setiap relawan wajib mengikuti kegiatan pelatihan dasar ini satu
kali selama aktif di lembaga tersebut. Sedangkan jenis materi yang diajarkan dalam kegiatan pelatihan dasar yang ada di MCR antara lain:
1. Materi PKBIKe-LSM-an Tujuan Intruksional Umum TIU:
125
Memberikan pemahaman mengenai organisasi MCR-PKBI sebagai LSM dengan nilai-nilai dan filosofinya.
Output: 1. Peserta memahami peran mereka sebagai relawan PKBI
termasuk diantaranya hak dan kewajibannya, nilai-nilai serta cara pandang PKBI terhadap kelompok dampingan dan kepedulian
terhadap masalah kesehatan reproduksi. Output ini merupakan sosialisasi mengenai MCR-PKBI itu sendiri,
yaitu mengenai nilai-nilai dan cara pandang organisasi sosial yang mereka masuki. Dengan mengenali organisasi yang relawan masuki,
maka diharapkan akan mendorong para relawan makin aktif dan tertarik lagi dengan berbagai kegiatan yang ada di MCR,
2. Konsep proyek Tujuan Intruksional Umum TIU:
Memberikan pemahaman proyek kesehatan reproduksi remaja sehingga peserta mampu menggambarkan masalah yang akan
dihadapi dan cara pemecahannya. Sub bahasan: latar belakang, tujuan proyek, durasi dan tahapan proyek, kegiatan utama proyek,
output, serta evaluasi proyek. Output:
1. mengetahui problem utama yang akan diatasi dipecahkan 2. mengetahui pemecahan masalah
3. mengetahui kegiatan dan output proyek 4. mengetahui hasil yang diharapkan dan indikator pencapaiannya.
126
3. Konsep Peer Educator Tujuan Intruksional Umum TIU:
Memberikan pemahaman konsep PE sehingga peserta mampu memahami peran, tanggungjawab dan kendala. Sub bahasan: peran
PE, tanggungjawab PE dan kendala Output:
1. Memahami peran PE sebagai sumber dan rujukan, informasi, motivator,
koordinator, penghubung
dan membantu
penyelenggaraan pelayanan. 2. Memahami tangungjawab PE dalam membuat laporan bulanan,
melakukan outreach, monitoring, mengikuti kegiatan pembinaan sebagai pelaksanaan kegiatan kelompok.
3. Memahami kendala
eksternal, internal,
dan upaya
pemecahannya Keluaran ini memberikan gambaran kepada relawan mengenai tugas
dan kewajiban relawan sebagai peer educator, sehingga dengan mengenal tugas dan kewajiban tersebut dapat memperlancar
pencapaian tujuan dari kegiatan MCR secara keseluruhan. 4. Kesehatan reproduksi
Tujuan Instruksional Umum TIU: Memberikan pemahaman kesehatan reproduksi bagi remaja yang
berperspektif gender. Sub bahasan: sistem reproduksi, resiko
127
reproduksi PMSAIDS, KTD, Infeksi Saluran Reproduksi, Hak reproduksi, Proteksi kontrasepsi, Negosiasi, Seksualitas orientasi
seks, perkembangan seks, Mitos-mitos Output:
1. Memahami anatomi reproduksi laki-laki dan perempuan, pubertas, pembuahan, kehamilan dan mitos.
2. Memahami resiko-resiko reproduksi remaja, kehamilan tidak diinginkan, PMS, ISR
3. Memahami upaya pencegahan resiko reproduksi, kontrasepsi, safe sex, nilai-nilai dan negosiasi.
4. Memahami pengertian secara mendalam mengenai seksualitas: orientasi seksual, perilaku seks, identifikasi seksual.
5. Dasar-dasar konseling dan kode etik Tujuan Intruksional Umum TIU:
Mampu melakukan praktik konseling yang efektif. Sub bahasan: pengantar konseling, prinsip-prinsip konseling, proses konseling,
daftar masalah konseling dan cara pemecahannya, daftar masalah konselor dan cara pemecahannya, kode etik konseling, dan
recording. Output:
1. Memahami pengertian, pentingnya, serta macam-macam konseling
2. Memahami prinsip dasar konseling 3. Memiliki kemampuan mendengar yang baik
128
4. Mampu mempraktikkan proses konseling yang baik 5. Mampu mengidentifikasikan masalah dalam proses konseling
dan upaya mengatasinya 6. Mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin
dihadapi konselor dan upaya mengatasinya 7. Memahami kode etik konseling
6. Komunikasi interpersonal Tujuan Instruksional Umum TIU:
Memahami dan mampu mempraktikkan komunikasi interpersonal yang efektif. Sub bahasan: pengertian komunikasi interpersonal,
prinsip-prinsip komunikasi interpersonal, keterampilan mendengar, keterampilan bertingkah laku asertif, menyelesaikan konflik, dan
hambatan-hambatan komunikasi. Output:
1. Memahami pengertian komuniaksi interpesonal 2. Mengidentifikasi prinsip-prinsip dasar komunikasi interpesonal
3. Mengidentifikasi hambatan-hambatan komunikasi 4. Mengidentifikasi bertingkah laku asertif
5. Mengidentifikasi cara penyelesaian cara penyelesaian konflik 7. Manajemen konseling
Tujuan Instruksional Umum TIU: Mampu mengelola pelayanan konseling di Youth Center berupa
konseling telepon, tatap muka, surat dan internet. Sub bahasan:
129
promosi pelayanan, prosedur pencatatan dan pelaporan, serta “Center analysis” pemanfaatan data konseling
Output: 1. Memahami dan memiliki kemampuan melakukan promosi
pelayanan konseling Youth Center 2. Memahami dan memiliki kemampuan melakukan pencatatan dan
pelaporan yang baik 3. Memiliki kemampuan memanfaatkan data konseling yang ada
sebagai sumber informasi yang berguna. 8. Teknik Komunikasi Informasi dan Edukasi KIE
Tujuan Instruksional Umum TIU: Mampu menyampaikan informasi reproduksi dengan menggunakan
berbagai metode dan media. Sub bahasan: pengertian, macam- macam metode: ceramah, diskusi kelompok, role playing, tugas
kelompok, permainan, demonstrasi, brainstorming; macam-macam media KIE: printed, elektronik radio, internet, telepon, TV, video,
lainnya transparansi. Output:
1. Peserta memahami pengertian KIE 2. Mampu mempraktikkan metode-metode KIE
3. Mampu memanfaatkan secara maksimal media-media KIE 9 Plan of Action POA
Tujuan Instruksional Umum TIU:
130
Mampu menyusun rencana kerja untuk jangka waktu 16 bulan. Sub bahasan: pengantar POA; memahami tujuan sasaran kegiatan 1
tahun, identifikasi masalah prioritas masalah, menyusun kegiatan, membuat jadwal, output, indikator kualitatif kuantitatif, serta cara
evaluasi Output:
1. Memahami pengertian POA 2. Merumuskan POA:
• Identifikasi masalah dan prioritas masalah
• Penyusunan kegiatan
• Out put
• Indikator
• Pembuatan jadwal
• Pelaksanaan kegiatan
• Dana yang dibutuhkan
Selain berbagai materi pelatihan yang amat erat kaitannya dengan kegiatan yang ada pada masing-masing divisi, para relawan
juga memerlukan materi pelatihan yang berkaitan dengan pengelolaan diri dan waktu relawan. Artinya, selama ini para relawan seringkali
dihadapkan dengan berbagai persoalan pribadi, misalnya menyangkut kuliah mereka, karena sebagian besar para relawan berstatus
mahasiswa. Persoalan ini pun tidak hanya dihadapi oleh para relawan saja tetapi juga staf yang berstatus mahasiswa. Harapan mereka
dengan materi pelatihan tersebut, agar mereka sukses dalam kuliah
131
juga kegiatan-kegiatan pelayanan di MCR tetap berjalan lancar. Mereka seringkali sulit memenej diri dan membagi waktu agar efektif, baik di
kuliah maupun di aktivitas MCR. . Apabila melihat “Panduan Pengelolaan Youth Center” dikatakan
bahwa tujuan umum dari pelatihan adalah “Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta untuk dapat berperan sebagai peer
educator dan konselor dalam kesehatan reproduksi remaja”. Tujuan ini pada prinsipnya sama dengan apa yang telah dikemukakan
sebelumnya oleh para relawan dan staf MCR. Sedangkan mengenai tujuan khusus, dalam buku panduan tersebut juga dikemukakan bahwa:
1. Peserta memahami konsep proyek, peer educator, dasar-dasar konseling dan kode etik, komunikasi interpersonal, management
counseling service, teknik KIE Komunikasi Informasi dan Edukasi dan POA Plan of Action
2. Mampu melaksanakan kegiatan PE Peer Educator 3. Mampu menyusun POA Plan of Action
----------------
132
BAB IV PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA RELAWAN DI MITRA