Pembagian Kerja di MCR-PKBI

117 Harapan yang ingin dicapai dari perubahan tersebut, tidak lain agar tercapai efisiensi dan efektifitas kegiatan yang dilakukan oleh para staf di Mitra Citra Remaja MCR. Dalam pembagian tugas atau job description masing-masing divisi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan divisi sebelumnya.

E. Pembagian Kerja di MCR-PKBI

Pembagian kerja yang terdapat MCR-PKBI didasarkan pada buku Buku Panduan Pengelolaan Mitra Citra Remaja. Dalam buku panduan tersebut terdapat rincian tugas atau kerja dari masing-masing divisi, yang setiap divisi diketuai oleh kepala divisi. Sedangkan tugas pokok dari para tenaga relawan adalah membantu kegiatan yang diselenggarakan oleh setiap divisi yang diminatinya. E.1. Youth Center Senior Coordinator a Membuat program bersama-sama dengan unit kerja lainnya sesuai dengan sistem dan daur perencanaan PKBI b Mengorganisasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan harian termasuk di dalamnya mengorganisasi satuan-satuan kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya. c Memonitoring pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja dan jadwal yang telah ditetapkan. d Menyusun laporan secara periodik bulanan, triwulan, dan tahunan termasuk di dalamnya laporan perkembangan 118 e Mengembangkan jaringan kerjasama dalam mengembangkan program f Mengembangkan sumber daya relawan agar dapat melakukan tugas secara efektif dan efisien E.2. Research and Development Officer R D a Mencari persoalan yang berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi remaja yang kemudian diteliti dan akan dikembangkan untuk mencari solusinya. Dalam mencari data ini, tim R D melaksanakan penelitiannya berdasarkan angket- angket yang disebarkan kepada para siswa SMUSMK dan para orang tua remaja, ataupun kepada masyarakat luas dan pihak- pihak lain yang dianggap berkepentingan b Menganalisis kasus-kasus yang masuk dari divisi-divisi lain untuk dikembangkan lebih lanjut dan dicari jalan keluarnya terhadap permasalahan yang ada. Penelitian ini dilakukan semata-mata untuk kelangsungan MCR dalam memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan mencari kebutuhan tertentu yang sangat diperlukan oleh remaja dan bagaimana memberikan informasi dan mencari pemecahan masalah yang sesuai dengan minat dan gaya remaja. c Divisi ini juga secara tidak langsung menjadi humas bagi MCR dengan cara memberikan pelayanan untuk klien yang ingin mengetahui MCR lebih jauh, seperti melayani tamu yang 119 membutuhkan informasi mengenai MCR atau masalah kesehatan reproduksi untuk kepentingan penelitian. E.3. Media Development Center Officer MDC Divisi ini mempunyai tugas utama untuk memperlancar kegiatan MCR secara keseluruhan dan bekerja sama dengan divisi-divisi lainnya dalam hal penyebaran informasi melalui media cetak poster, leaflet, booklet, dll, multimedia website, dan surat kabar. E.4. Finance Secretary a Mengidentifikasi kebutuhan bulanan berdasarkan target kerja: anggran, sumber daya manusia, materi, media, dan perlengkapan administrasi. b Penawaran sponsor kegiatan kepada lembaga donor internasional c Penawaran kerjasama dengan instansi pemerintah, seperti Badan Kesejahteraan Keluarga Nasional BKKBN, Departemen Kesehatan. Dan Departemen Pendidikan Nasional. d Melakukan usaha atau kegiatan produktif lainnya. E.5. Adolescent Reproductive Health Service-Counseling ARHS-C Para relawan yang terdapat di divisi harus memiliki dasar dalam menangani klien secara personil. Lebih rinci tugas dari divisi ini : a Memberikan pelayanan konsultasi kepada remaja dan orang tua para remaja khususnya masalah psikologis, kesehatan 120 reproduksi remaja dan masalah-masalah lainnya yang sangat berkaitan dengan perkembangan remaja. Konsultasi ini dapat dilakukan secara tatap muka, melalui telepon, surat, radio, surat kabar maupun surat elektonik electronic-mail. b Mengadakan pelatihan bagi relawan untuk menjadi konselor c Menerbitkan artikel khusus masalah psikologi dan kesehatan reproduksi remaja. d Mengadakan pelatihan dan menjadi fasilitator bagi beberapa guru BP SMU di Bandung. E.6. Information and Education Communication IEC a Memberikan ceramah mingguan ke setiap SMUSMK di Bandung b Mengadakan career preparation training CPT yang diadakan setiap dua minggu sekali. c Mengadakan diskusi kelompok dan diskusi panel atau dialog interaktif dengan topik seputar remaja dan permasalahannya. d Mengadakan tambahan pelajaran bahasa Inggris bagi siswa SMUSMK dan pembuatan mading bersama dengan para siswa untuk dipasang di sekolah masing-masing E.7. Reproductive Health Service RHS a Memberikan pelayanan konsultasi kesehatan dan pemeriksaan kesehatan gratis kecuali obat khususnya bagi siswa SMUSMK dan umum 121 b Mengadakan kerjasama dengan divisi lain seperti IEC, ARH-C dan ACD untuk mengadakan pemerikasaan kesehatan di lokasi atau on the spot clinic c Memberikan konsultasi kesehatan melalui radio E.8. Internet Access Service IAS a Memberikan informasi mengenai MCR dan kesehatan reproduksi remaja melalui internet b Memberikan pelatihan dan pemakaian internet gratis bagi siswasiswi SMUSMK yang telah menjadi anggota c Mengolah data hasil konsultasi via internet dengan kerahasiaan yang terjamin. E.9. AIDS and Community Development ACD a Mengadakan pelayanan outreach terhadap kelompok resiko tinggi seperti pekerja seks komersil, pengguna drug injection, dan anak jalanan. Outreach ini dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke lembaga ataupun di jalanan; dengan peran petugas outreach sebagai pendamping, teman, penyemangat, pendengar dan peran-peran lainnya. b Pelayanan hotline mengenai masalah HIVAIDS dan permasalahannya c Mengadakan penyebaran informasi mengenai AIDS dan anak jalanan dalam bentuk artikel, booklet, dan penyebaran informasi kaki lima pameran 122 d Mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga lainnya yang mempunyai kepentingan yang sama dengan cara mengadakan diskusi panel, seminar, dan dialog serta mengadakan special event seperti memperingati ‘Hari AIDS Sedunia’ dan masalah buruh anak. Visi Program ACD adalah pencegahan pandemi HIVAIDS. Sedangkan misinya adalah pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan pandemi HIVAIDS dan Pendampingan bagi penderita HIVAIDS Untuk mencapai visi dan misinya tersebut program ACD mengembangkan beberapa strategi antara lain dengan melakukan pendekatan terhadap kelompok resiko tinggi terhadap penularan HIVAIDS, menempatkan HIVAIDS sebagai masalah serius bagi masyarakat, dengan menggunakan pendekatan kemitraan, kerelawanan, profesionalisme, kemandirian dan kesinambungan dalam melaksanakan kegiatan dan pelayanannya. Bentuk-Bentuk Kegiatan dan Pelayanan Sebagai pusat informasi Konseling Seminar atau dialog Outreach Pengembangan Media Pusat Informasi Kaki Lima 123 Hal yang melatarbelakangi kegiatan dan pelayanan tersebut menurut Senior Coordinator MCR antara lain terkait dengan perkembangan HIVAIDS di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat. Jika prediksi kasus penderita HIVAIDS mengacu pada fenomena ‘gunung es’ tentang jumlah penderita HIVAIDS maka kasus yang sesungguhnya jauh lebih besar dari yang telah tercatat dan teridentifikasi melalui pemeriksaan darah terlapor. Faktor yang mempercepat penyebaran HIVAIDS di masyarakat adalah rendahnya pengetahuan permasalahan HIVAIDS serta kesadaran dalam bererilaku yang sehat dan bertanggungjawab. Kurangnya informasi mengenai HIVAIDS menyebabkan masyarakat cenderung tidak dapat mencegah perkembangan HIVAIDS, memperlakukan secara diskriminatif permasalahan HIVAIDS dan para pengidapnya. Oleh karena itu perlu dilakukan penyebaran informasi mengenai permasalahan HIVAIDS kepada masyarakat. Kepedulian PKBI Daerah Jawa Barat merealisasi kepedulian terhadap HIVAIDS melalui program AIDS dan Community Development ACD. Program ACD bergerak dalam bidang pelayanan informasi dan konsultasi tentang kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual PMS dan HIVAIDS. Hal ini dapat dipahami mengingat propinsi Jawa Barat merupakan daerah yang rawan terhadap penularan HIVAIDS. Berbagai jenis kegiatan pelayanan informasi kesehatan reproduksi bagi remaja yang disediakan oleh MCR dapat berjalan apabila terdapat sumber daya manusia yang menggerakkan program 124 tersebut. Dengan pola pendekatan ‘dari oleh dan untuk remaja’ youth to youth approach: peer educator counselor maka dibutuhkan tenaga- tenaga relawan yang rata-rata usianya tidak jauh atau sama dengan sasaran pelayanan MCR yaitu para remaja.

F. Jenis Pelatihan di MCR-PKBI