Jenis Penelitian Deskripsi psychological well-being pada lesbian.

48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang dibutuhkan untuk menguraikan latar dan individu secara utuh. Miller dalam Moelong, 2006 mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai cara untuk melakukan pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam penelitiannya Moloeng, 2006. Peneliti kualitatif mencoba memahami seperti apa pengalaman yang dirasakan oleh individu dan bagaimana individu bersikap dan berperilaku terhadap situasi tertentu Willig, 2013. Dalam ranah psikologi tentu saja objek yang diteliti berupa perilaku manusia beserta aktifitas mental yang mendasarinya. Berdasarkan penjelasan mendasar yang dikemukakan oleh Willig 2013 tersebut, ketika dikaitkan dengan konteks ilmu psikologi maka metodologi penelitian kualitatif dalam ranah ilmu psikologi adalah sebuah metodologi penelitian untuk memahami arti dari pengalaman individu berdasarkan perilaku yang dimunculkannya serta aktifitas mental yang mendasarinya dengan batasan central phenomenon berupa konstruk psikologis yang dipahami berdasarkan sudut pandang informan penelitian. Penelitian ini menggunakan analisis narasi. Melalui analisis narasi, peneliti dimampukan untuk memahami informan dan dunianya. Metode ini didefinisikan sebagai metode penceritaan yang didalamnya mengandung susunan interpretasi berdasarkan urutan waktu awal, tengah, akhir. Tiga bagian tersebut digunakan karena mampu menampilkan peristiwa secara terintegrasi. Metode ini berfungsi deskriptif dan interpretif. Sebagai metode yang memiliki fungsi mendeskripsikan, metode studi naratif berusaha menangkap dan mendeskripsikan kata kunci, isu, dan peristiwa kompleks yang dialami oleh informan. Melalui proses koding, studi naratif didesain untuk menangkap keseluruhan arti cerita dan isu-isu khusus yang berkaitan. Sebagai metode yang memiliki fungsi interpretif, studi naratif menghubungkan keseluruhan arti cerita dan isu-isu khusus dengan teori yang lebih luas. Hal tersebut memampukan peneliti untuk melakukan interpretasi. Tahap ini juga dapat membawa peneliti pada proses pelabelan data sebagai kategori tertentu yang mengilustrasikan isi teori yang diacu. Fungsi interpretif dari metode ini mampu melihat bagaimana elemen dalam cerita dapat saling berkaitan, isu apa yang menjadi tema utama, gambar diri, serta kepercayaan dan nilai-nilai apa yang mendasari Smith, 2008. Terdapat beberapa jenis sruktur narasi, diantaranya adalah struktur narasi progresifoptimistik dan struktur narasi regresifpesimistik. Narasi progresifoptimistik merupakan narasi yang menggambarkan rangkaian tantangan dalam hidup dan tokoh utama dapat memunculkan kesepatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk menjadi manusia yang lebih baik. Narasi progresifoptimistik juga ditandai dengan nuansa narasi yang optimistik. Sedangkan struktur narasi regresifpesimistik merupakan narasi yang menggambarkan rangkaian kesengsaraan tokoh utama dan memiliki nuansa narasi pesimistik Smith, 2008. Peneliti menilai bahwa metode studi naratif sangat cocok digunakan pada penelitian ini. Tujuan dari metode studi naratif sesuai dengan definisi konstruk PWB dan tujuan dari penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menemukan faktor PWB, yang didefinisikan sebagai pemenuhan dan perwujudan diri seseorang yang menjadi sumber resiliensiketahanan diri dalam menghadapi kesulitan dan mencerminkan fungsi positif, kekuatan personal, dan kesehatan mental, sedangkan tujuan dari metode studi naratif adalah mempelajari ketahanan dan perkembangan diri seseorang, serta mengidentifikasi mekanisme yang mendorong penyesuaian adaptif pada ketidakmampuan atau situasi sulit. Hal tersebut membuat studi naratif dapat menjadi alat bagi peneliti untuk mencapai tujuan penelitian Dunn dalam Christina, 2015.

B. Fokus Penelitian