Analisis Data Deskripsi psychological well-being pada lesbian.

 Bagaimana proses dan cara anda menyikapi hal tersebut?  Mengapa anda bersikap seperti itu?  Apakah ada hal yang mengganggu, menggelisahkah atau hal menyenangkan yang anda alami?  Bagaimana pikiran dan perasaan anda terhadap hal tersebut?  Bagaimana hubungan anda dengan keluarga setelah anda meyakini bahwa anda lesbian?  Bagaimana hubungan anda dengan orang lain setelah anda meyakini bahwa anda lesbian?  Apa yang membuat anda memiliki hubungan seperti itu?  Bagaimana anda memandang diri dan hidup anda setelah anda meyakini bahwa anda lesbian? Akhir  Apa yang sedang anda alami di kehidupan sekarang terkait dengan orientasi seksual yang anda miliki?  Bagaimana perasaan anda sekarang menghadapi hal tersebut?  Mengapa anda berpikir dan merasa seperti itu?  Perlakuan apa yang sedang anda terima saat ini setelah orang lain tau bahwa anda lesbian?  Apa reaksi anda setelah mendapatkan perlakuan tersebut?  Apakah ada hal yang mengganggu, menggelisahkah atau hal menyenangkan yang anda alami saat ini?  Bagaimana pikiran dan perasaan anda terhadap hal tersebut?  Sekarang bagaimana hubungan anda dengan keluarga?  Sekarang bagaimana hubungan anda dengan orang lain?  Menurut anda apa yang membuat anda memiliki hubungan seperti itu?  Bagaimana anda memandang diri anda sekarang?  Bagaimana anda memaknai hidup anda saat ini?  Apakah anda memiliki harapan tertentu?

E. Analisis Data

Setelah mendapatkan data yang relevan, tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data. Metode analisis data yang paling sesuai dengan karakteristik data penelitian kualitatif adalah analisis tematik. Analisis data kualitatif menurut Seiddel dalam Moleong dalam Aulia, 2013 adalah: 1. Mencatat untuk menghasilkan catatan lapangan tersebut diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. 2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya. 3. Berfikir dengan membuat kategori-kategori data agar mempunyai makna, mencari, dan menentukan pola hubungan-hubungan dan membuat temuan-temuan. Secara lebih rinci, metode analisis data dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut Poerwandari, 2005: 1. Tahap Organisasi Data Metode analisis data dalam penelitian ini diawali dengan pengorganisasian data. Hal ini dilakukan karena data penelitian kualitatif sangat banyak dan beragam. Organisasi data memampukan peneliti untuk memperoleh kualitas data yang baik, mendokumentasikan analisis, dan menyimpan data yang berkaitan dengan penyelesaian penelitian. Pengorganisasan data dapat dilakukan dengan: a. Mencantumkan kode yang mudah diingat dan menggambarkan berkasdata. Tabel 2 Keterangan Koding Kode Keterangan A - A 1 - A 2 - A 3 - A 4 - A 5 - A 6 Penerimaan Diri - Menerima kelebihan dan kelemahan diri - Menerima orientasi seksualnya - Tidak mengubah atau bersembunyi karena menyesuaikan dengan peranan sosial - Sulit menerima kelebihan dan kelemahan diri - Sulit menerima orientasi seksualnya - Menyembunyikan identitasnya untuk menyesuaikan dengan peranan sosial B - B 1 - B 2 - B 3 - B 4 Penguasaan Lingkungan - Nyaman terhadap lingkungan - Dapat menyesuaikan diri tanpa kehilangan nilai diri - Sulit merasakan kenyamanan terhadap lingkungan - Sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan C - C 1 - C 2 - C 3 - C 4 - C 5 - C 6 - C 7 Otonomi - Mampu mengambil keputusan sendiri - Inisiatif - Mandiri - Memiliki pandangan dan pendapat sendiri - Sulit mengambil keputusan sendiri - Tidak mempunyai inisiatif - Tergantung dengan orang lain D - D 1 - D 2 - D 3 - D 4 - D 5 - D 6 - D 7 - D 8 - D 9 - D 10 Hubungan Positif dengan Orang Lain - Interaksi yang positif dengan orang lain - Mampu percaya dengan orang lain - Mampu berempati - Mampu memberikan dukungan satu sama lain - Mampu terbukaberbagi dengan orang lain - Interaksi yang negatif dengan orang lain - Sulit percaya pada orang lain - Sulit berempati - Sulit memberikan dukungan satu sama lain - Sulit terbukaberbagi dengan orang lain E - E 1 - E 2 - E 3 - E 4 - E 5 - E 6 Perkembangan Diri - Terbuka terhadap pengalaman - Mau belajar hal-hal yang baru - Mampu menemukan hal-hal baru - Mampu menyelesaikan masalah dengan baik - Enggan belajar dari pengalaman - Enggan belajar hal-hal yang baru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - E 7 - E 8 - Belum mampu menemukan hal-hal baru - Tidak dapat menyelesaikan masalah dengan baik F - F 1 - F 2 - F 3 - F 4 - F 5 - F 6 Tujuan dalam Hidup - Memiliki tujuan yang ingin dicapai - Tujuan mengarah kepada kebahagiaan - Tujuan hidup berakar dari nilai diri - Memiliki harapan - Belum memiliki tujuan yang ingin dicapai - Tidak memiliki harapan b. Mencantumkan tanggal pada setiap berkas yang memerlukan spesifikasi waktu. c. Melakukan penomoran secara urut dari baris ke baris ketika menganalisis data. d. Memisahkan data menjadi 3 bagian, yakni awal, tengah, dan akhir. 2. Tahap Analisis Tematik Analisis tematik merupakan proses dasar analisis penelitian kualitatif. Analisis tematik adalah proses menemukan tema dan indikator yang berada dalam tumpukan informasi yang tersedia serta mengklasifikasikan tema tersebut dengan label, definisi, dan deskripsi. Tema-tema tersebut, secara minimal, diharapkan mampu mendeskripsikan fenomena dan secara maksimal diharapkan memampukan peneliti melakukan interpretasi terhadap fenomena yang terjadi. Tema-tema tersebut dapat muncul pada tingkat manifes secara langsung dapat terlihat dan pada tingkat laten secara langsung tidak dapat terlihat namun mendasari membayangi. Sangat penting bagi peneliti untuk sadar terhadap emosi, nilai-nilai, prakonsepsi teoritis, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pilihan-pilihan, dan pandangan tentang hidup dalam melakukan proses analisis tematik. Dengan menyadari hal-hal tersebut, peneliti diharapkan tidak memproyeksikannya dalam proses analisis tematik. Melakukan analisis tematik dengan cara sengaja memikirkan konsep yang berada dikutub berlawanan dengan konsep yang peneliti dalami akan sangat membantu. Teknik ini dinamakan flip flop. Teknik flip flop menjadi bagian penting dari identifikasi dan kategorisasi konsep. Dengan teknik ini, peneliti dimungkinkan untuk mengembangkan berbagai kemungkinan konsep dan penjelasannya. Peneliti melakukan analisis tematik pada masing-masing kasus secara terpisah terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan peneliti ingin melihat bagaimana individu- individu yang berbeda mengembangkan psychological well-being. Analisis kasus secara terpisah memungkinkan peneliti melihat fenomena secara lebih mendalam. Setelah melakukan analisis kasus secara terpisah, peneliti melakukan analisis antar kasus. Hal ini memungkinkan peneliti memperoleh gambaran lebih mendalam dan komprehensif. Analisis tematik, secara teknis akan dilakukan sebagai berikut: a. Membaca transkrip wawancara berulang kali sebelum menyimpulkan data. b. Secara disiplin segera menuliskan tambahan-tambahan pemikiran dan pencerahan ketika muncul c. Menyimpulkan data d. Mengidentifikasi tema yang muncul dari kesimpulan data e. Memberi koding dari tema yang ada pada kesimpulan data. Tabel 3 Contoh Tabel Analisis Tematik No. Hasil Wawancara Kesimpulan Kode Hasil wawancara merupakan transkip asli wawancara dengan informan. Kesimpulan berisi tentang inti atau garis besar dari hasil wawancara. Berdasarkan isi dari kolom kesimpulan, peneliti brusaha mengkategorikan tema kesimpulan dalam deskripsi Psychological well-being kemudian peneliti memberi koding yang diletakkan pada kolom kode. Pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa dimensi Psychological well-being yang akan dikoding, seperti penerimaan diri, penguasaan lingkungan, kemandirian, hubungan positif dengan orang lain, perkembangan diri, dan tujuan dalam hidup. 3. Tahap Interpretasi Istilah analisis dan interpretasi seringkali digunakan bergantian. Namun, menurut Kvale 1996, interpretasi merupakan upaya memahami data secara lebih ekstensif dan mendalam. Peneliti berusaha mengembangkan struktur dan hubungan-hubungan bermakna yang secara eksplisit tidak ditampilkan oleh data hasil wawancara. Dalam tahap ini, peneliti perlu mengambil jarak dari data, memahami dan melakukan langkah-langkah metodis dan teoritis yang jelas, dan memasukkan data dalam konteks konseptual khusus. Pada bagian hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan narasi kehidupan informan sesuai dengan urutah awal, tengah dan akhir. Berdasarkan pemaparan narasi tersebut, peneliti melakukan analisi narasi yang meliputi struktur narasi, nuansa narasi, gambaran diri, dan tema dominan. Berdasarkan analisis narasi yang telah dilakukan, peneliti diharapkan dapat melihat perbedaan struktur narasi diantara kedua informan dengan membandingkan keduanya. Peneliti akan melakukan analisis Psychological well-being informan pada bagian selanjutnya. Peneliti mencoba untuk mendeskripsikan dan memaparkan faktor Psychological well-being yang ditemukan menggunakan acuan teori yang digunakan pada penelitian ini.

F. Keabsahan Data