Fokus Penelitian Informan Penelitian

untuk menjadi manusia yang lebih baik. Narasi progresifoptimistik juga ditandai dengan nuansa narasi yang optimistik. Sedangkan struktur narasi regresifpesimistik merupakan narasi yang menggambarkan rangkaian kesengsaraan tokoh utama dan memiliki nuansa narasi pesimistik Smith, 2008. Peneliti menilai bahwa metode studi naratif sangat cocok digunakan pada penelitian ini. Tujuan dari metode studi naratif sesuai dengan definisi konstruk PWB dan tujuan dari penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menemukan faktor PWB, yang didefinisikan sebagai pemenuhan dan perwujudan diri seseorang yang menjadi sumber resiliensiketahanan diri dalam menghadapi kesulitan dan mencerminkan fungsi positif, kekuatan personal, dan kesehatan mental, sedangkan tujuan dari metode studi naratif adalah mempelajari ketahanan dan perkembangan diri seseorang, serta mengidentifikasi mekanisme yang mendorong penyesuaian adaptif pada ketidakmampuan atau situasi sulit. Hal tersebut membuat studi naratif dapat menjadi alat bagi peneliti untuk mencapai tujuan penelitian Dunn dalam Christina, 2015.

B. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian kualitatif menitik beratkan pada kebaruan informasi yang dapat diperoleh dari upaya untuk memahami secara lebih luas dan mendalam tentang situasi sosial yang dialami informan Sugiyono, 2013. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai deskripsi seseorang yang memiliki orientasi seksual lesbian, yang ditilik dari beberapa dimensi physichologcal well-being. Dengan adanya informasi yang jelas diharapkan akan membuat masyarakat lebih terbuka dan memahami LGBT.

C. Informan Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling. Tujuan Purposive sampling adalah memaksimalkan kedalaman informasi. Berbeda dengan Probability sampling yang bertujuan agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Purposive sampling didefinisikan sebagai pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2013. Purporsive sampling merupakan teknik dalam non-probability sampling yang memungkinkan peneliti dapat memilih informan berdasarkan kepada ciri-ciri yang dimiliki oleh informan penelitian, yang dipilih karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan Moelong, 2008. Peneliti memilih kriteria informan dalam penelitian ini, sebagai berikut: a. Informan berjenis kelamin perempuan b. Memiliki orientasi seksual lesbian c. Informan menyadari tertarik dengan perempuan sejak kecil d. Informan sudah menerima diri dengan orientasi seksualnya. Dalam pemilihan subyek penelitian, ada beberapa kriteria yang peneliti pakai untuk melihat bagaiman proses seorang lesbian hingga dirinya dapat mencapai well-being. Seorang lesbian dapat dikatakan dapat mencapai well-being ketika melampaui tahap-tahap sperti 6 dimensi Psychological well-being, yakni penerimaan diri, penguasaan lingkungan, kemandirian, hubungan positif dengan orang lain, perkembangan diri, dan tujuan dalam hidup. Dengan tahapan tersebut maka akan terlihat bagaimana proses seorang lesbian mencapai Psychological well-being.

D. Teknik Pengumpulan Data