Uji Normalitas dan Sebaran Linieritas

4.3. Deskripsi Hasil Analisis dan Uji Hipotesis

4.3.1. Uji Normalitas dan Sebaran Linieritas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil pengujian normalitas pada penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Variable min max kurtosis c.r. X11 4 7 -0,298 -0,665 X12 4 7 0,049 0,110 X13 3 7 -0,013 -0,028 X14 4 7 0,078 0,174 X15 4 7 -0,179 -0,400 X16 4 7 -0,729 -1,630 X21 3 7 -0,336 -0,752 X22 3 7 -0,272 -0,608 X31 4 7 -0,604 -1,351 X32 4 7 -0,480 -1,073 X33 3 7 0,602 1,346 Y11 4 7 -0,301 -0,672 Y12 4 7 -0,598 -1,338 Y13 4 7 -0,072 -0,161 Y21 4 7 -0,179 -0,400 Y22 3 7 0,470 1,051 Y23 4 7 -0,565 -1,264 Y31 4 7 -0,404 -0,904 Y32 4 7 -0,444 -0,994 Y33 4 7 -0,249 -0,556 Y34 4 7 -0,239 -0,534 Multivariate 6,110 0,911 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran 3 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di dalam ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. 4.3.2. Evaluasi atas Outlier Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi Hair,1998. Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square [ 2] pada df sebesar jumlah variabel bebasnya df = 25. Ketentuan : bila Mahalanobis distance maximum dari nilai 2 maka terjadi multivariate outlier. Pada penelitian ini terdapat outlier apabila nilai Mahalanobis distancenya 52, 620 Untuk lebih memperjelas uraian mengenai evaluasi outlier multivariate berikut ini akan disajikan tabel Uji Outlier Multivariate : Tabel 4.12 Hasil Pengujian Outlier Multivariate Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 9,619 119,121 60,500 24,353 120 Std. Predicted Value -2,089 2,407 0,000 1,000 120 Standard Error of Predicted Value 9,512 17,135 12,903 1,655 120 Adjusted Predicted Value 9,548 122,768 60,954 25,222 120 Residual -42,629 63,806 0,000 24,838 120 Std. Residual -1,525 2,283 0,000 0,889 120 Stud. Residual -1,723 2,540 -0,007 0,999 120 Deleted Residual -54,400 78,981 -0,454 31,443 120 Stud. Deleted Residual -1,742 2,618 -0,005 1,006 120 Mahalanobis Distance [MD] 12,794 43,746 24,792 6,677 120 Cooks Distance 0,000 0,061 0,010 0,012 120 Centered Leverage Value 0,108 0,368 0,208 0,056 120 a Dependent Variable : NO. RESP Sumber : Lampiran 4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan tabel di atas, setelah dilakukan pengujian diketahui nilai MD maksimum adalah 43,746 lebih kecil dari 52,620 . Oleh karena itu diputuskan dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate antar variabel. 4.3.3. Deteksi Multicollinierity dan Singularity Dengan mengamati Determinant matriks covarians. Dengan ketentuan apabila determinant sample matrix mendekati angka 0 kecil, maka terjadi multikolinieritas dan singularitas Tabachnick Fidell, 1998. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan program AMOS 4.0 diperoleh hasil Determinant of Sample Covariance Matrix adalah 0 yaitu sebesar 12.334.300 mengindikasikan tidak terjadi multikolinieritas dan singularitas dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. 4.3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variabelconstruct akan diuji dengan melihat faktor loading faktor dari hubungan antara setiap observed variabel dan latent variabel. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance extracted. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.13 Faktor Loading dan Konstruk dengan Confirmatory Factor Analysis Faktor Loading Konstrak Indikator 1 2 3 4 X11 0,998 X12 0,046 X13 0,018 X14 0,011 X15 -0,032 Atribut Produk X16 0,043 X21 0,699 Atribut Jasa X22 0,997 X31 0,375 X32 0,607 Atribut Pembelian X33 0,468 Y11 0,816 Y12 0,545 Kesadaran Merek Y13 0,563 Y21 0,379 Y22 0,995 Asosiasi Merek Y23 0,437 Y31 0,257 Y32 0,737 Y33 0,739 Y34 0,303 Kesan Kualitas Y35 0,276 Y41 0,455 Y42 0,724 Kesetiaan Merek Y43 0,693 Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumen setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya belum cukup baik. Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala variabel atau indikator observarian. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hasil pengujian reliabilitas Consistency Internal dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.14 Pengujian Reliability Consistency Internal Konstrak Indikator Item to Total Correlation Koefisien Cronbachs Alpha X11 0,465 X12 0,614 X13 0,575 X14 0,762 X15 0,565 Atribut Produk X16 0,543 0,611 X21 0,923 Atribut Jasa X22 0,920 0,821 X31 0,701 X32 0,698 Atribut Pembelian X33 0,701 0,480 Y11 0,808 Y12 0,792 Kesadaran Merek Y13 0,753 0,686 Y21 0,705 Y22 0,813 Asosiasi Merek Y23 0,703 0,586 Y31 0,535 Y32 0,725 Y33 0,699 Y34 0,523 Kesan Kualitas Y35 0,550 0,571 Y41 0,705 Y42 0,779 Kesetiaan Merek Y43 0,811 0,644 Sumber : Lampiran 6 Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan belum cukup baik, dengan nilai koefisien Cronbach’s Alpha belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7 [Hair et.al.,1998]. Selain itu tidak terjadi eliminasi sebab nilai item to total correlation pada tiap indikator seluruhnya ≥ 0,5. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Construct reliability dan Variance-extracted dihitung dengan rumus sebagai berikut:      j ading dardize Lo S Loading Stadardize liability Construct       2 2 tan Re     j ading dardize Lo S Loading Stadardize xtracted Variance E      2 2 tan Sementara  j dapat dihitung dengan formula  j = 1 – [Strespondenrdize loading] secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah  0,5 Hair at, 1998. Strespondenrdize loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01, dengan melihat estimasi setiap construct strespondenrdize regression weight terhadap setiap butir sebagai indikatornya.   2 tan 1 ading dardize Lo S j    Hasil pengujan Construct Reliability dan Variance Extraced dalam penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.15 Construct Reliability Variance Extrated Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated X11 0,998 0,996 0,004 X12 0,046 0,002 0,998 X13 0,018 0,000 1,000 X14 0,011 0,000 1,000 X15 -0,032 0,001 0,999 Atribut Produk X16 0,043 0,002 0,998 0,190 0,167 X21 0,699 0,489 0,511 Atribut Jasa X22 0,997 0,994 0,006 0,848 0,741 X31 0,375 0,141 0,859 X32 0,607 0,368 0,632 Atribut Pembelian X33 0,468 0,219 0,781 0,481 0,243 Y11 0,816 0,666 0,334 Y12 0,545 0,297 0,703 Kesadaran Merek Y13 0,563 0,317 0,683 0,683 0,427 Y21 0,379 0,144 0,856 Y22 0,995 0,990 0,010 Asosiasi Merek Y23 0,437 0,191 0,809 0,662 0,442 Y31 0,257 0,066 0,934 Y32 0,737 0,543 0,457 Y33 0,739 0,546 0,454 Y34 0,303 0,092 0,908 Kesan Kualitas Y35 0,276 0,076 0,924 0,592 0,265 Y41 0,455 0,207 0,793 Y42 0,724 0,524 0,476 Kesetiaan Merek Y43 0,693 0,480 0,520 0,662 0,404 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran 7 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, akan tetapi nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.5. Pengujian Model Dengan One-Step Approach