1. Merek yang kuat biasanya memiliki harga yang lebih mahal.
2. Merek yang kuat mendapat sejumlah pangsa pasar yang lebih besar.
3. Merek yang sukses memiliki penglanggan lebih setia sehingga
penghasilan perusahaan lebih stabil dan mengurangi resiko penjualan. 4.
Merek yang sukses memiliki pertumbuhan jangka panjang yang lebih menjanjikan.
5. Perusahaan dengan merek-merek sukses lebih mudah untuk melakukan
rekruitmen karena calon karyawan lebih suka bergabung dengan perusahaan yang sukses.
2.2.4. Ekuitas Merek
2.2.4.1.Pengertian Ekuitas Merek
Ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Nilai dini dicerminkan dalam cara konsumen berfikir, merasa dan
bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar dan profitabilitas yang dimiliki perusahaan Kotler Keller, 2007:334:
Menurut Aaker 1991 yang dikutip Kotler Keller 2007:339 ”Memandang ekuitas merek sebagai suatu perangkat dari lima
kategori aset dan liabilitas merek yang baerkaitan dengan merek yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan sebuah
produk atau layanan kepada perusahaan”
Kategori-kategori aset ini adalah: 1.
Kesadaran merek 2.
Kesetiaan merek 3.
Mutu yang dirasakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Asosiasi merek
5. Aset kepemilikan lainnya
Ekuitas merek merupakan asset yang dapat memberikan nilai tersendiri dari mata konsumennya. Asset yang terkandung dalam ekuitas
merek dapat membantu konsumen dalam menafsirkan memproses dan menyimpan inforamsi terkait dengan produk dan merek tersebut. Ekuitas
merek dapt mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam mengambil keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam penggunaan
atau pendekatan berbagai karakteristik merek. Aaker 1997 menyatakan bahwa; ”Ekuitas merek adalah
serangkaian asset dan kewajiban liabilities merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau
mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau konsumen perusahaan tersebut. Ekuitas
terdri atas empat dimensi yaitu lyalita merek brand loyallity, kesan kualitas merek brand perceived quality, asosiasi merek
brand asosiations dan kesadaran merek brand awarenness” Sedangkan menurut Lamb 2001 bahwa ekuitas merek adalah
nilai dari perusahaan dan nama merek. Merek yang mempunyai kesadaran yang tinggi kualitas yang dirasakan dan kesediaan
merek diantara konsumen mempunyai nilai merek yang tinggi, kualitas yang dirasakan dan kesediaan merek diantara konsumen
mempunyai nilai merek yang tinggi. Merek dengan nilai merek yang kuat adalah harta yang berharga.
Asset dan kewajiban yang menjadi dasar ekuitas merek akan berbeda antara satu konteks dengan konteks lainnya:
Kotler 2001 menyatakan bahwa: ”Nilai dari suatu merek berdasarkan pada sejauh mana merek mempunyai loyalitas merek,
kesadaran nama merek, anggapan mutu, asosiasi merek yang tingi dan asset lain seperti paten merek dagang dan hubungan distribusi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Ekuitas merek dapat diartikan sebagai suatu nilai dari merek atau perusahaan. Ekuitas merek semakin tinggi kesetiaan merek, kesadaran
merek, mutu yang diyakini, hubungan merek yang kuat dan aktiva lainnya seperti pataen, hak dagang dan hubungan distribusi.
Ekuitas merek selain menjadikan merek sutau produk dikenal baik juga menciptakan nilai baik kepada konsumen maupun perusahaan. Asset
yang terkandung dalam ekuitas merek dapat membantu konsumen dalam menafsirkan, memproses dan menyimpan inforamsi yang terkait denga
produk dan merek tersebut. Ekuitas merek dapat mempengaruhi rasa percayadiri konsumen dalam mengambil keputusan pembelian atas dasar
pegalaman masa lalau dalam penggunaan atau pendekatan berbagai karakteristik merek.
2.2.5. Konsep Ekuitas Merek