Konsep Ekuitas Merek Landasan Teori

Ekuitas merek dapat diartikan sebagai suatu nilai dari merek atau perusahaan. Ekuitas merek semakin tinggi kesetiaan merek, kesadaran merek, mutu yang diyakini, hubungan merek yang kuat dan aktiva lainnya seperti pataen, hak dagang dan hubungan distribusi. Ekuitas merek selain menjadikan merek sutau produk dikenal baik juga menciptakan nilai baik kepada konsumen maupun perusahaan. Asset yang terkandung dalam ekuitas merek dapat membantu konsumen dalam menafsirkan, memproses dan menyimpan inforamsi yang terkait denga produk dan merek tersebut. Ekuitas merek dapat mempengaruhi rasa percayadiri konsumen dalam mengambil keputusan pembelian atas dasar pegalaman masa lalau dalam penggunaan atau pendekatan berbagai karakteristik merek.

2.2.5. Konsep Ekuitas Merek

Menurut Tandjung 2004:54 ekuitas merek terdiri dari empat dimensi: 1. Kesadaran Merek Brand Awareness 2. Asosiasi Merek Brand Associations 3. Persepsi Kualitas Perceived Quality 4. Loyalitas Merek Brand Loyalty Ekuitas merek berhubung dengan nama merek yang dikenal, kesan kualitas, asosiasi merek yang kuat dan asset-asset lainnya seperti paten dan merek dagang. Jika pelanggan tidak tertarik pada satu merek dan membeli karena karakteristik produk, harga kenyamanan, dan dengan sedikit Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. memperdulikan merek, kemungkinan ekuitas merek rendah. Sedangkan jika para pelanggan cenderung membeli suatu merek walaupun dihadapkan pada para pesaing yang menawarkan produk yang lebih unggul, misalnya dalam hal harga dan kepraktisan maka merek tersebut memiliki ekuitas yang tinggi. 2.2.5.1.Kesadaran Merek Brand Awareness Tandjung 2004:54 mendefinisikan kesadaran merek adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu. Kesadaran merek dapat membantu mengkaitkan merek denga sosiasi yang diharapkan oleh perusahaan, menciptakan familiarity bahwa merek yang sudah dikenal kemungkinan bisa diandalkan dan kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan. Kesadaran merek menunjukkan kesanggupan calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu. Peran kesadaran merek dalam keseluruhan ekuitas merek tergantung dari sejauh mana tingkatan kesadaran yang dicapai oleh suatu merek. Kesadaran merek akan mendorong kepuasan konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Indikator dari kesadaran merek yaitu : Quester and Pappu, 2006:6-7  Ingatan Terhadap Merek yaitu merupakan suatu sifat yang tidak lupa akan suatu merek  Pengenalan Merek yaitu pengetahuan akan suatu merek Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Merek Terbaik merupakan merek yang paling baik diantara merek- merek yang lain 2.2.5.2.Asosiasi Merek Brand Association Asosiasi merek menurut Aaker 1997 adalah segal hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek. Asosiasi merek tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkatan kekuatan. Keterkaitan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk mengkonunikasikannya. Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat dirangkai sehingga membentuk citra tentang merek didalam benak konsumen. Asosiasi merek memberikan keuntungan yaitu dapat membantu proses penyusunan informasi, memainkan peranan yang penting dalam membedakan satu merek dari merek yang lain, membantu konsumen mengambil keputusan untuk membeli produk atau jasa, penciptaan sikap dan perasaan prositif dan sebagai landasan untuk perluasan merek melalui penciptaan rasa kesesuaian antara suatu merek dengan sebuah produk baru. Indikator dari asosiasi merek adalah :  Kekuatan Merek merupakan kekuatan suatu merek dengan merek lain  Kesukaan Merek yaitu sikap suka atau menyenangi suatu merek  Keunikan Merek merupakan kelebihan yang dimiliki oleh suatu merek Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2.2.5.3.Persepsi Kualitas Perceived Quantity Menurut Susanto 2001:129, kesan kualitas dapat didefinikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkan. Lebih lanjut, menurut Aaker 1991:91, apabila kesan kualitas adalah untuk dimengerti dan diatur. Kesan kualitas yang positif dipikiran pelanggan dapat memberikan berbagai keuntungan bagi pengembangan merek, misalnya menciptakan positioning yang jelas dan membuka peluang bagi perluasan merek. Sedangkan kesan kualitas pada dimensi jasaservis, diukur melalui Tjiptono, 1997:26: a. Reliability keterhandalan, definisi operasionalnya adalah kemampuan karyawan untuk menampilkan suatu pelayanan yang dapat diandalkan dan akurat. b. Responsiveness ketanggapan, definisi operasionalnya adalah kesediaan karyawan untuk membantu konsumen dan menyediakan pelayanan yang cepat. c. Assurance jaminan, definisi operasionalnya adalah pengetahuan dan kemampuan karyawan untuk menumbuhkan keyakinan dan rasa percayadiri konsumen terhadap pelayanan restoran. d. Empathy empati, definisi operasionalnya adalah perhatian dan karyawannya terhadap konsumennya secara individu. e. Tangibles bentuk fisik, definisi operasionalnya adalah tampilan dari fasilitas fisik, peralatan dan personil atau karyawan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2.2.5.4.Loyalitas Merek Brand Loyalty Menurut Ford 2005:132, loyalitas merek dapat dilihat dari seberapa sering orang membeli merek itu dibandingkandengan merek lainnya. Loyalitas merek tidak dapat terjadi tanpa melalui tindakan pembelian dan pengalaman menggunakan suatu merek. Hal ini membedakan loyalitas merek dengan elemen ekuitas merek lainnya dimana pelanggan memiliki kesadaran merek, kesan kualitas dan aosiasi merek tanpa telebih dahulu membeli dan menggunakan merek. Tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek dicerminkan dengan frekuensi pembelian produk suatu merek yang lebih banyak dibandingkan dengan produk yang sama dengan merek lain. Indikator loyalitas merek yaitu: a. Merekomendasikan kepada teman, definisi operasionalnya adalah memberi tahu kepada teman tentang apa yang didapat. b. Terus menggunakan, definisi operasionalnya adalah sikap yang selalu terus melakukan terhadap suatu merek atau produk. c. Kebiasasn membeli yaitu kegiatan membeli berulang-ulang

2.2.6. Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Ekuitas Merek