2.2.5.4.Loyalitas Merek Brand Loyalty
Menurut Ford 2005:132, loyalitas merek dapat dilihat dari seberapa sering orang membeli merek itu dibandingkandengan merek lainnya.
Loyalitas merek tidak dapat terjadi tanpa melalui tindakan pembelian dan pengalaman menggunakan suatu merek. Hal ini membedakan loyalitas merek
dengan elemen ekuitas merek lainnya dimana pelanggan memiliki kesadaran merek, kesan kualitas dan aosiasi merek tanpa telebih dahulu membeli dan
menggunakan merek. Tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek dicerminkan
dengan frekuensi pembelian produk suatu merek yang lebih banyak dibandingkan dengan produk yang sama dengan merek lain. Indikator
loyalitas merek yaitu: a.
Merekomendasikan kepada teman, definisi operasionalnya adalah memberi tahu kepada teman tentang apa yang didapat.
b. Terus menggunakan, definisi operasionalnya adalah sikap yang selalu
terus melakukan terhadap suatu merek atau produk. c.
Kebiasasn membeli yaitu kegiatan membeli berulang-ulang
2.2.6. Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Ekuitas Merek
Kepuasan konsumen yang tercipta, memberikan nilai plus bagi produsen. Dimana dengan adanya ekuitas merek yang baik atau tidak dapat
diukur dari tingkat kepuasan konsumen terhadap barang dan layanan yang diterima oleh konsumen. Pengukuran ekuitas merek didasarkan pada skala
multi item yang sudah dirancang. Konsumen sangat puas dengan pengecer
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sehingga akan memudahkan konsumen terus-menerus mengingat nama pengecer, disamping itu apabila konsumen mendapatkan kepuasan maka
ekuitas merek dari produsen juga akan meningkat. Namun, konsumen yang sangat puas menujukkan bahwa konsumen tersebut memiliki tingkat
kepuasan yang tinggi dapat menghasilkan asosiasi yang kuat dalam pikiran konsumen terhadap produsen Quester and Pappu, 2006:6.
Sebuah gambar adalah seperangkat asosiasi diatur dalam bermakna arah di benak konsumen Keller, 1993:109 dalam Quester and Pappu,
2006:6. Sama seperti konsumen mengembangkan asosiasi antara merek dan atribut serta manfaat yang dirasakan darimerek, demikian juga ketika
mereka memiliki aosiasi menuju pengecer bedasarkan atribut pengecer dan manfaat yang dirasakan dari pengecer. Quester and Pappu 2006:6
menyatakan bahwa mereka percaya bahwa kepuasan akan berdampak positif pada kekuatan dan favorability asosiasi terhadap pengecer dibenak
konsumen. Kepuasan konsumen yang didapatkan lebih dikarenakan percaya bahwa mereka akan menerima kebaikan yang lebih ”after sales service”
dari pengecer dibandingkan kekurangpuasan konsumen. Artinya, konsumen lebih cenderung memiliki hubungan baik dan kuat terhadap pengecer ketika
mereka sangat puas dengan pengecer. Oleh karena itu, kami berhadap bahwa ada hubungan positif antara kepuasan pelanggan dengan pengecer dan
asosiasi peritel mereka.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
33
2.3. Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah serta tujuan penelitian, maka hipotesis yang diajuakan dalam penelitian ini adalah: diduga
kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap ekuitas merek Toyota Innova di Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.