Hal-hal di atas ini adalah yang menghasilkan beberapa jenis dari produk syariah.
2.2.4. Pembiyaan Murabahah
2.2.4.1. Pengertian Murabahah
Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan margin yang disepakati oleh penjual dan
pembeli. Keuntungan tersebut bisa berupa lump sum atau berdasarkan persentase. Pembayaran atas akad jual beli dapat dilakukan secara tunai bai’
naqdan atau tangguh Bai’ Mu’ajjalbai’ Bi’tsaman Ajil.
Skema 2.1.: Skema Murabahah
2.Akad Jual Beli 6.Bayar
5. Terima Barang Dokumen 3.Beli Barang
4. Kirim
Sumber: M. Syafii Antonio, 2001: 107
NASABAH BANK
SYARIAH
PENJUAL SUPPLIES
1.NEGOSIASI PERSYARATAN
2.2.4.2. Jenis-jenis Murabahah
Ada dua jenis murabahah, yaitu Nurhayati, dkk., 2008: 163:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Murabahah dengan pesanan murabaha to the purchase order
Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari pembeli. Murabahah dengan pesanan dapat bersifat
mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli barang yang dipesannya. Kalau bersifat mengikat, berarti pembeli harus membeli
barang yang dipesannya dan tidak dapat membatalkan pesanannya.
2. Murabahah tanpa pesanan; murabahah jenis ini bersifat tidak mengikat, atau dengan kata lain ada yang beli atau tidak, bank syariah tetap
menyediakan barang
2.2.4.3. Rukun dan Ketentuan Murabahah
Rukun dan ketentuan murabahah, yaitu Nurhayati, dkk., 2008: 165: 1.
Pelaku Pelaku cakap hukum dan baligh berakal dan dapat membedakan,
sehingga jual beli dengan orang gila menjadi tidak sah sedangkan jual beli dengan anak kecil dianggap sah, apabila seizin walinya.
2. Objek Jual Beli, harus memenuhi:
a. Barang yang diperjualbelikan adalah barang halal.
b. Barang yang diperjualbelikan harus dapat diambil manfaatnya atau
memiliki nilai.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Barang tersebut dimiliki oleh penjual.
d. Barang tersebut dapat diserahkan tanpa tergantung dengan kejadian
tertentu di masa depan. e.
Barang tersebut harus diketahui secara spesifik dan dapat diidentifikasi oleh pembeli sehingga tidak ada gharar
ketidakpastian. f.
Barang tersebut dapat diketahui kuantitasnya dengan jelas. g.
Barang tersebut dapat diketahui kualitasnya dengan jelas sehingga tidak ada gharar.
h. Harga barang tersebut jelas.
i. Barang yang diakadkan secara fisik ada di tangan penjual.
3. Ijab Kabul
Pernyataan dan ekspresi saling ridarela di antara pihak-pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau
menggunakan cara-cara komunikasi modern.
2.2.4.4. Syarat-syarat Murabahah