Arti Wajib Pajak LANDASAN TEORI

termasuk neraca dan perhitungan rugi laba bagi Wajib Pajak yang wajib melakukan pembukuan. f. Setelah Surat Pemberitahuan tersebut telah diisi lengkap beserta lampiran-lampirannya, diserahkan kembali ke Kantor Pelayanan Pajak dalam batas waktu yang telah ditentukan dengan tanda bukti penerimaan. Jika SPT disampaikan tidak lengkap, dianggap SPT tidak disampaikan. g. Kalau dikirim melalui Pos, harus tercatat dan bukti tercatat tersebut adalah bukti penerimaan. h. Angsuran PPh Pasal 25 nihil, tetap wajib menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 25. 5. Pelaporan Surat Pemberitahuan SPT a. Tempat Pemasukan SPT Pasal 3 UU Nomor 28 Tahun 2007 Surat Pemberitahuan disampaikan ke Kantor Direktorat Jendral Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau disampaikan melalui Kantor Pos secara tercatat, dan tanda bukti serta tanggal pengiriman dianggap sebagai tanda bukti dan tanggal penerimaan SPT. b. Batas Waktu Penyampaian SPT Pasal 3 UU Nomor 28 Tahun 2007 1 Untuk SPT Masa 2 Untuk SPT Tahunan a SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan Formulir 1771 dan 1721, yang menyampaikan Wajib Pajak, disampaikan paling lambat empat bulan setelah akhir tahun pajak. b SPT Tahunan PPh Perseorangan Formulir 1770 dan 1721, yang menyampaikan Wajib Pajak, disampaikan paling lambat tiga bulan setelah akhir tahun pajak. 3 Apabila batas waktu akhir pelaporan jatuh pada hari Minggu atau Libur Nasional, maka batas akhir pelaporan dimajukan sehari sebelumnya. c. Sanksi berkenaan dengan SPT Pasal 3 UU Nomor 28 Tahun 2007

G. Sejarah Pajak Penghasilan

Pajak sudah dikenal oleh masyarakat sejak zaman kerajaan-kerajaan di Indonesia seperti Mataram, Kediri, Majapahit, dan Pajang, dalam bentuk pajak tanah dan pajak tidak langsung terhadap barang dagangan. Seringkali pajak yang dikenakan dipungut seraca berlebihan oleh pejabat kerajaan yang ditunjuk untuk melakukan pemungutan, dikarenakan mereka tidak digaji oleh kerajaan. Sejarah pengenaan Pajak Penghasilan di Indonesia dimulai dengan adanya tenement tax huistaks pada tahun 1816, yakni sejenis pajak yang dikenakan sebagai sewa terhadap mereka yang menggunakan bumi sebagai tempat berdirinya rumah atau bangunan.