Tabel 5.6 menunjukkan tingkat kepatuhan pada Fakultas Sains dan Teknologi yaitu wajib pajak orang pribadi yang patuh sebesar 10
responden atau 67, sedangkan yang tidak patuh sebesar 5 responden atau 33 dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 15 responden.
6. Tingkat kepatuhan pada Fakultas Sastra
Tabel 5.7 Tingkat Kepatuhan Fakultas Sastra
No. Kategori Jawaban
Pernyataan Jumlah
Responden Persentase
1. Patuh
6 60
2. Tidak Patuh
4 40
Total 10
100
Tabel 5.7 menunjukkan tingkat kepatuhan pada Fakultas Sastra yaitu wajib pajak orang pribadi yang patuh sebesar 6 responden atau 60,
sedangkan yang tidak patuh sebesar 4 responden atau 40 dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 10 responden.
7. Tingkat kepatuhan pada Fakultas Teologi
Tabel 5.8 Tingkat Kepatuhan Fakultas Teologi
No. Kategori Jawaban
Pernyataan Jumlah
Responden Persentase
1.
Patuh
9 90
2. Tidak Patuh
1 10
Total 10
100
Tabel 5.8 menunjukkan tingkat kepatuhan pada Fakultas Teologi yaitu wajib pajak orang pribadi yang patuh sebesar 9 responden atau 90,
sedangkan yang tidak patuh sebesar 1 responden atau 10 dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 10 responden.
8. Tingkat kepatuhan pada Fakultas Pasca Sarjana
Tabel 5.9 Tingkat Kepatuhan Fakultas Pasca Sarjana
No. Kategori Jawaban
Pernyataan Jumlah
Responden Persentase
1.
Patuh
3 60
2. Tidak Patuh
2 40
Total 5
100
Tabel 5.9 menunjukkan tingkat kepatuhan pada Pasca Sarjana yaitu wajib pajak orang pribadi yang patuh sebesar 3 responden atau 60,
sedangkan yang tidak patuh sebesar 2 responden atau 40 dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 5 responden.
Berdasarkan responden penelitian bahwa responden atau wajib pajak orang pribadi patuh dan tidak patuh.
Tabel 5.10 Tingkat Kepatuhan Berdasarkan Patuh dan Tidaknya Wajib Pajak
Orang Pribadi No.
Kategori Jawaban Pernyataan
Jumlah Responden
Persentase
1.
Patuh
78 78
2. Tidak Patuh
22 22
Total 100
100
Tabel 5.12 menunjukkan wajib pajak orang pribadi yang patuh dari seluruh responden sebesar 78 responden atau 78 dan responden yang tidak
patuh sebesar 22 responden atau 22.
B. Pembahasan
Pembahasan untuk kasus ini adalah tujuan utamanya untuk mengetahui berapa patuh wajib pajak orang pribadi, khususnya dosen
Universitas Sanata Dharma, yang di mana merupakan responden dari
penelitian ini. Kemudian seluruh responden ini digolongkan berdasarkan setiap Fakultas, dengan tujuan untuk melihat Fakultas yang memiliki jumlah
responden dengan tingkat kepatuhan tertinggi. Dari total 345 jumlah seluruh dosen, jumlah kuesioner yang dibagikan
mencakup keseluruhan, namun jumlah kuesioner yang telah diisi oleh responden sejumlah 100 kuesioner atau 100 responden.
Jumlah pernyataan kuesioner sebanyak 44, setiap pernyataan memiliki point 1 untuk jawaban benar. Untuk jawaban yang salah atau tidak diisi diberi
point 0 atau kosong. Kuesioner yang mempunyai point benar lebih dari 22 atau 50 dari total pernyataan, termasuk kategori patuh.
Dari hasil analisis data menunjukan bahwa dari 100 responden, sebanyak 78 responden atau 78 termasuk responden yang patuh, selebihnya
sebanyak 22 responden atau 22 tidak patuh. Lebih dari setengahnya sendiri atau 50 untuk jumlah yang masuk kategori patuh. Dan dari semua fakultas,
jumlah responden yang memiliki tingkat kepatuhan terbanyak yaitu Fakultas Farmasi dan Fakultas Teologi, karena hanya 1 responden yang tidak patuh,
sedangkan untuk jumlah responden yang terbanyak yaitu Fakultas Sains dan Teknologi dengan jumlah responden tidak patuh sebanyak 5 responden.
Dengan melihat hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa Dosen Universitas Sanata Dharma sudah patuh dalam pengisian, pelaporan dan
pembayaran pajak terhutangnya.
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah mengadakan penelitian dan analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa :
1. Wajib pajak seharusnya paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas. 3. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar.
4. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, namun masih terdapat pula keterbatasan. Keterbatasan yang
menjadi kendala bagi penulis adalah penulis tidak dapat mengecek secara detail mengenai hambatan ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi atau
mengupas mengenai sejumlah penghasilan lain yang dimiliki oleh wajib pajak. Penelitian ini juga masih di anggap sensitif karena menyangkut
masalah penghasilan seseorang. Peneliti juga menemukan ada beberapa jawaban dari setiap responden yang tidak lengkap, dengan adanya temuan
55
tersebut, maka setiap jawaban yang tidak terisi atau tidak dijawab diberi skor nol.
C. Saran
Untuk peneliti selanjutnya disarankan agar mencari faktor-faktor yang lebih mendominasi dalam pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang
pribadi dalam pengisian Surat Pemberitahuan SPT Tahunan. Dan untuk wajib pajak orang pribadi sendiri agar lebih memahami peraturan perpajakan,
mampu memahami kewajiban sebagai wajib pajak orang pribadi dan dapat melaksanakan kewajiban sebagai wajib pajak orang pribadi dengan baik dan
benar.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Pajak. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun
1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan . Jakarta
Direktorat Jendral Pajak. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2008, Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang No.7 Tahun 1983,
Tentang Pajak Penghasilan. Jakarta.
Dwi Sunar Prasetyo, 2012. Buku Pintar Pajak. Laksana. Yogyakarta. Gunadi, 2009, Menakar Efektivitas Stimulasi Pajak, Artikel Pajak-Bisnis Indonesia,
24 Januari
2009, http:www.pajakonline.comengineartikelart.php?artid=4693
Mardiasmo, 2009. Perpajakan. Edisi Revisi 2009. ANDI. Yogyakarta Safri Nurmantu, 2005. Pengantar Perpajakan : edisi 3. Granit. Jakarta.
Sigit Hutomo, 2009. Pajak Penghasilan
– Konsep dan Aplikasi Edisi Revisi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta.
Widi Widodo, 2010. Moralitas, Budaya dan Kepatuhan Pajak. Alfabeta. Bandung.