LED Light Emitting Diode [11] Fotodioda [13]
saja tetapi dapat bekerja pada daerah frekuensi yang luas, salah satunya laser Xray, atau laser visible.
Gambar 2.7 Gambar laser
2.10 LED Light Emitting Diode [11]
LED adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memancarkan cahaya. LED mampu menghasilkan cahaya yang
berbeda menurut semi konduktor yang digunakan dan jenis bahan semikonduktor tersebut akan menghasilkan panjang gelombang yang berbeda sehingga cahaya yang dihasilkan
berbeda pula. LED adalah salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan
katoda. Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda menuju katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh terbalik karena apabila terbalik kutubnya
maka LED tersebut tidak akan menyala. LED memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang
pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa arus yang diperbolehkan 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V-3,5V menurut character warna yang dihasilkan.
Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka LED akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak terbakar perlu digunakan resistor sebagai penghambat arus. LED ditunjukkan
pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Gambar LED
Tegangan kerjajatuh tegangan pada sebuah LED menurut warna yang dihasilkan [12]: 1. Infra merah : 1,6 V
2. Merah : 1,8 V
– 2,1 V 3. Oranye
: 2,2 V 4. Kuning
: 2,4 V 5. Hijau
: 2,6 V 6. Biru
: 3,0 V – 3,5 V
7. Putih : 3,0
– 3,6 V 8. Ultraviolet : 3,5 V
Rumus umum yang digunakan untuk mencari besar nilai resistor yang akan digunakan sebagai penghambat arus adalah
V=I.R 2.6
dengan V adalah tegangan, I adalah arus listrik, dan R adalah resistor Apabila kita mencari nilai resistor maka:
R =
V I
2.7 R =
Vs – Vd I
2.8 dengan Vs adalah tegangan sumber dan Vd adalah tegangan kerja LED.
2.11 Fotodioda [13]
Fotodioda adalah dioda yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya, jika fotodioda terkena cahaya maka fotodioda bekerja seperti dioda pada umumnya, tetapi jika tidak
mendapat cahaya maka fotodioda akan berperan seperti resistor dengan nilai tahanan yang besar sehingga arus listrik tidak dapat mengalir. Fotodioda merupakan sensor cahaya
semikonduktor yang dapat mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Cahaya yang dapat dideteksi oleh fotodioda ini mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra
ungu sampai dengan sinar-X.
Gambar 2.9 Simbol fotodioda
2.12 Regresi Linier [14]