Gambar 4.22 Grafik kurva baku spektrofotometer standar pada rentang 2 ppm
– 5 ppm
Berdasarkan gambar 4.22 ditunjukkan grafik kurva baku spektrofotometer standar pada rentang 2 ppm
– 5 ppm. Berdasarkan gambar tersebut diperoleh absorban kurva baku spektrofotometer standar dengan persamaan :
y = 0,129x+0,081 4.4 Pada persamaan 4.4 diperoleh nilai a = 0,081 dan b = 0,129, nilai tersebut akan
digunakan untuk menghitung persentase larutan kunyit menggunakan sumber cahaya laser. Larutan kunyit yang akan digunakan untuk menghitung nilai persentase terdiri dari lima
daerah antara lain Wonosobo, Imogiri, Magelang, Wonogiri dan Karanganyar.
4.6.1 Perhitungan Nilai Error Larutan Kadar Kurkumin Menggunakan Sumber Cahaya Laser
Nilai error yang terjadi dihitung dengan persamaan sebagai berikut: ���� =
Standar − Hasil Pengukuran Standar
x 100 4.5 Nilai rata-rata error yang diperoleh dengan menggunakan persamaan 4.5 adalah
0,1 , hasil dari perbandingan linieritas spektrofotometer standar dengan alat ukur. Nilai rata-
rata error ini menunjukkan bahwa linearitas yang didapatkan pada pengukuran menggunakan alat ukur hasil perancangan hampir sama dengan linearitas yang didapatkan
pada pengukuran menggunakan spektrofotometer standar, sehingga proses kalibrasi
y = 0.129x + 0.081 R² = 0.992
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
2 4
6
Abso rb
an
Larutan kurva baku 2 ppm - 5 ppm Grafik Kurva Baku Spektrofotometer Standar
2 ppm - 5 ppm
Grafik Kurva Baku Spektrofotometer
Standar Linear Grafik Kurva
Baku Spektrofotometer Standar
dengan spektrofotometer standar lebih mudah untuk dilakukan. Hubungan kalibrasi antara absorban kurva baku alat ukur hasil perancangan dengan absorban kurva baku
spektrofotometer standar ditunjukkan pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hubungan kalibrasi antara absorban kurva baku alat ukur dengan absorban kurva baku spektrofotometer standar
NO
Absorban Alat Ukur x
Absorban Spektrofotometer Standar
1 ppm 0,002
0,169 2 ppm
0,012 0,331
3 ppm 0,024
0,474 4 ppm
0,039 0,617
5 ppm 0,049
0,715 Berdasarkan tabel 4.7, kemudian dibuat grafik hubungan kalibrasi antara absorban
kurva baku alat ukur hasil perancangan dengan absorban kurva baku spektrofotometer standar. Grafik hubungan kalibrasi antara absorban kurva baku alat ukur hasil perancangan
dengan absorban kurva baku spektrofotometer standar ditunjukkan pada gambar 4.23 .
Gambar 4.23 Grafik hubungan kalibrasi antara absorban kurva baku alat ukur dengan absorban kurva baku spektrofotometer standar 1 ppm
– 5 ppm
Berdasarkan gambar 4.23 diperoleh hubungan kalibrasi antara absorban kurva baku alat ukur hasil perancangan dengan absorban kurva baku spektrofotometer standar dalam
bentuk persamaan:
1
= 11,33 + 0,175 4.6
y = 11.33x + 0.175 R² = 0.988
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.01 0.02
0.03 0.04
0.05 0.06
Abs o
rba n K
urv a
B a
k u
Sp ek
tro fo
to m
et er
Sta nd
a r
Absorban kurva baku alat ukur
dimana merupakan nilai absorban alat ukur dan
1
merupakan nilai absorban hasil kalibrasi.
Besar error yang terjadi antara absorban hasil kalibrasi kurva baku alat ukur dengan absorban kurva baku spektrofotometer standar dihitung dengan menggunakan
persamaan 4.5. Hasil pengujian kalibrasi kurva baku alat ukur ditunjukkan pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil pengujian kalibrasi absorban kurva baku alat ukur No
Absorban kurva baku alat ukur
x Absorban kurva baku
Spektrofotometer Standar
Absorban hasil kalibrasi
� Error
1 ppm 0,002
0,169 0,198
17,160 2 ppm
0,012 0,331
0,311 6,042
3 ppm 0,024
0,474 0,447
5,696 4 ppm
0,039 0,617
0,617 0,000
5 ppm 0,049
0,715 0,730
2,098 Pengujian error hasil kalibrasi antara alat ukur dengan spektrofotometer standar
pada sampel kurkumin 1 ppm – 3 ppm mempunyai error lebih besar dari ± 5. Karena
error yang didapatkan melebihi error yang ditentukan yaitu
± 5, maka pengujian error akan menggunakan kurva baku pada rentang 2 ppm - 5 ppm. Grafik hubungan kalibrasi
antara absorban kurva baku alat ukur hasil perancangan dengan absorban kurva baku spektrofotometer standar pada rentang 2 ppm - 5 ppm dapat dilihat pada gambar 4.24.
Gambar 4.24 Grafik hubungan kalibrasi antara absorban kurva baku alat ukur dengan absorban kurva baku spektrofotometer standar 2 ppm - 5 ppm
y = 10.27x + 0.215 R² = 0.997
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.01 0.02
0.03 0.04
0.05 0.06
Abs o
rba n K
urv a
B a
k u
Sp ek
tro fo
to m
et er
Sta nd
a r
Absorban kurva baku alat ukur menggunakan sumber cahaya laser
Berdasarkan gambar 4.24 diperoleh hubungan kalibrasi antara absorban kurva baku alat ukur dengan absorban kurva baku spektrofotometer standar sehingga diperoleh hasil
hubungan kalibrasi dengan persamaan :
1
= 10,27 + 0,215 4.7 dimana merupakan nilai absorban alat ukur dan
1
merupakan nilai absorban hasil kalibrasi.
Besar error yang terjadi antara absorban hasil kalibrasi kurva baku alat ukur dengan absorban kurva baku spektrofotometer standar dihitung dengan menggunakan
persamaan 4.5. Hasil pengujian kalibrasi kurva baku ditunjukkan pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil pengujian kalibrasi absorban kurva baku alat ukur 2 ppm – 5 ppm
No Absorban kurva
baku alat ukur Absorban kurva baku
Spektrofotometer Standar
Absorban hasil kalibrasi
� Error
2 ppm 0,012
0,331 0,338
2,115 3 ppm
0,024 0,474
0,461 2,743
4 ppm 0,039
0,617 0,616
0,162 5 ppm
0,049 0,715
0,718 0,420
Rata-rata error 1,360
Pengujian error
hasil kalibrasi alat ukur dengan spektrofotometer standar untuk sampel kurkumin pada rentang 2 ppm - 5 ppm menghasilkan error kurang dari
± 5. Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada tabel 4.8, besar nilai error rata-rata
hasil kalibrasi yang didapat sebesar 1,360. Hasil kalibrasi kurva baku antara alat ukur dengan spektrofotometer standar pada rentang 2 ppm - 5 ppm akan digunakan sebagai
kurva baku untuk pengujian sampel kunyit. Nilai error yang didapat cukup kecil, sehingga dapat disimpulkan pengujian kalibrasi yang dilakukan sudah sesuai. Hasil pengukuran
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran L3 dan L4.
4.6.2 Perhitungan Nilai Error Larutan Kadar Kurkumin Menggunakan Sumber Cahaya LED