2.5 Spektrofotometri Visible [8]
Spektrofotometri visible disebut juga spektrofotometri sinar tampak. Yang dimaksud sinar tampak adalah sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia. Cahaya yang
dapat dilihat oleh mata manusia adalah cahaya dengan panjang gelombang 400 – 800 nm
dan memiliki energi sebesar 299 –149 kJmol.
Cahaya yang diserap oleh suatu zat berbeda dengan cahaya yang ditangkap oleh mata manusia. Cahaya yang tampak atau cahaya yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari
disebut warna komplementer. Misalnya suatu zat akan berwarna orange bila menyerap warna biru dari spektrum sinar tampak dan suatu zat akan berwarna hitam bila menyerap
semua warna yang terdapat pada spektrum sinar tampak. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut.
Tabel 2.3 Spektrofotometri visible sinar tampak
Panjang gelombang nm
Warna-warna yang diserap
Warna komplementer warna yang terlihat
400 – 435
Ungu Hijau kekuningan
435 – 480
Biru Kuning
480 – 490
Biru kehijauan Jingga
490 – 500
Hijau kebiruan Merah
500 – 560
Hijau Ungu kemerahan
560 – 580
Hijau kekuningan Ungu
580 – 595
Kuning Biru
595 – 610
Jingga Biru kehijauan
610 – 800
Merah Hijau kebiruan
2.6 Mikrokontroler AVR ATmega8535
2.6.1 Arsitektur dan Konfigurasi Pin ATmega8535 [9]
Mikrokontroler ATmega8535 adalah mikrokontroler berjenis RISC 8 bit dengan delapan kilobyte flash memori, high performance dan low power. Piranti dapat diprogram
secara in-system programming ISP dan dapat diprogram berulang-ulang selama 10.000 kali baca tulis didalam sistem. Gambar 2.4 menunjukkkan konfigurasi pin dan blok
diagram ATmega8535.
Gambar 2.4 Konfigurasi pin ATmega8535
2.6.2 Konfigurasi pin ATmega8535 sebagai berikut :
1. VCC merupakan kaki masukan catu daya positif.
2. GND merupakan kaki masukan catu daya negatif ground.
3. AVCC merupakan kaki masukan tegangan untuk ADC.
4. AREF merupakan kaki masukan tegangan referensi untuk ADC.
5. XTAL 1 dan XTAL 2 merupakan kaki masukan untuk kristal luar.
6. RESET
merupakan kaki untuk me-reset mikrokontroler. 7.
PORT A merupakan kaki saluran IO dua arah dan kaki masukan ADC.
8. PORT
B merupakan kaki saluran IO dua arah dengan fungsi khusus seperti komparator analog, timer counter, dan SPI.
9. PORT
C merupakan kaki saluran IO dua arah dengan fungsi khusus seperti komparator analog, timer oscillator, dan TWI.
10. PORT
D merupakan kaki saluran IO dua arah dengan fungsi khusus seperti komparator analog, interupsi eksternal, dan komunikasi serial.
2.6.3 Fitur-fitur ATmega8535 [9]
1. Berperformen tinggi dan dengan konsumsi daya rendah low power
2. Fitur Peripheral
a. Dua TimerCounter 8-bit dengan Separate Prescaler sumber clock yang dapat
diatur dan Mode pembanding b. Satu TimerCounter 16-bit dengan Separate Prescaler, Mode pembanding dan
Capture Mode c.
Real Time Counter dengan sumber osilator terpisah
d. Terdapat delapan saluran ADC dengan resolusi sepuluh bit ADC e.
Empat saluran Pulse Width Modulation PWM f.
Terdapat Two Serial Interface g. Programmable serial USART
h. MasterSerial SPI Serial Interface i.
Programmable Watchdog Timer dengan On-Chip Oscillator
j. On-Chip Analog Comparator
3. IO dan kemasan
a. 32 programmable saluran IO
b. 40 pin PDIP, 44 pin TQFP, 44 pin PLCC dan 44 pin MLF 4.
Tegangan Kerja a.
2,7 – 5,5V untuk ATmega8535L
b. 4,5 – 5,5V untuk ATmega8535
5. Kelas Kecepatan
a. – 8 Mhz untuk ATmega8535L
b. 0 – 16 Mhz untuk ATmega8535
2.6.4
Reset dan Osilator Eksternal
Chip akan reset jika tegangan catu nol atau pin RST dipaksa 0 [9]. Jika
membutuhkan tombol reset, dapat ditambah dengan rangkaian reset seperti pada gambar
2.5.
Gambar 2.5 Rangkaian reset Tabel 2.4. Tegangan dan frekuensi kerja [9]
Tabel 2.4 menunjukkan tegangan dan frekuensi kerja pada mikroprosesor ATmega. Tegangan kerja chip tipe L dapat beroperasi 2,7V
– 5,5V.
2.7 Analog to Digital Converter ADC [9]
ADC pada AVR ATmega8535 merupakan ADC 10-bit tipe Successive Approximation,
yang terhubung ke sebuah multiplekser analog yang akan memilih satu dari delapan kanal. Terdapat 8 kanal ADC masing-masing selebar 10 bit. ADC dapat
digunakan dengan memberikan masukan tegangan pada port ADC yaitu port A. ADC memiliki dua jenis mode yang dapat digunakan yaitu single conversion dan
free running. Pada mode single conversion, pengguna harus mengaktifkan setiap kali ADC
akan digunakan, sedangkan pada mode free running, pengguna cukup sekali mengaktifkan, sehingga ADC akan terus mengkonversi tanpa henti.
ADC mempunyai rangkaian untuk mengambil sampel dan hold menahan tegangan input ADC, sehingga dalam keadaan konstan selama proses konversi. ADC
mempunyai catu daya yang terpisah yaitu pin AVcc – AGND. AVcc tidak boleh berbeda
± 0,3V dari Vcc. Sinyal input ADC tidak boleh melebihi tegangan referensi. Nilai digital sinyal input :
Untuk resolusi 10 bit 1024 : Kode Digital =
v
��
v
�
x 1024 2.4 Untuk mencari nilai
�
��
: V
��
=
Nilai ADC 1024
x V
�
2.5
2.8 LCD Liquid Crystal Display [9]