Kesimpulan Analisis isu gender pada pejabat perempuan di instansi pemerintahan Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur

itu, penelitian ini memberikan informasi tentang dunia birokrasi maupun tentang para pejabat dalam melakukan tugas manajerial, mulai dari perencanaan planning, pengorganisasian organizing, kepemimpinan leading dan pengendalian controlling, dalam dunia birokrasi kita mengenalnya dengan sebutan eselon, yaitu penentuan tingkat jabatan. Tingkat jabatan menentukan setiap tugas dan tanggungjawab yang akan dijalankan oleh para Pegawai Negeri Sipil dalam instansi pemerintahan. Dalam menjalankan perannya sebagai seorang manajer, para pejabat struktural tersebut menyusun perencanaan jangka menengah Kepala Bidang dan perencanaan jangka pendek Kepala Seksi, tetapi pengambil keputusan adalah tetap Kepala Dinas di masing-masing Instansi Pemerintahan. Selain membuat perencanaan jangka pendek sampai menegah, para pejabat struktural juga melakukan fungsi pengarahan khususnya dalam mengarahkan para stafnya dalam menyelsaikan suatu pekerjaan.

5.4. Saran

Berdasarkan hasil analisis penelitian ada beberapa saran yang peneliti ajukan, diantaranya adalah : 1. Untuk kaum perempuan yang bekerja di Instansi Pemerintahan ; Adanya proses pengangkatan Pegawai Negeri Sipil PNS dalam jabatan tertentu yang sudah semakin terbuka, memberikan kesempatan yang sama bagi setiap perempuan dan laki-laki yang ada di instansi pemerintahan. Oleh karena itu, kaum perempuan harus mampu menunjukkan eksistensi diri mereka dalam bekerja, melalui semangat kerja dan bertanggung jawab akan setiap tugas yang diberikan oleh pimpinan. 2. Untuk pejabat berwewenang ; Dalam proses pengangkatan seorang Pegawai Negeri Sipil PNS objektivitas dalam penilaian tanpa memandang dari sisi gender, sangatlah perlu menjadi perhatian dari team. Dengan adanya objektivitas dalam penilaian dan pengangkatan seorang Pegawai Negeri Sipil PNS memberikan kesempatan yang sama bagi setiap Pegawai Negeri Sipil PNS yang sudah memenuhi kualifikasi serta persyaratan yang harus dimiliki. DAFTAR PUSTAKA Andaleeb, Syed S. Wolford ,Gretchen Vanneman . 2004 Participation in the workplace: gender perspectives from Bangladesh, Women in Management Review, Vol. 19 Iss: 1, pp.52 – 64. Aryanto, Vincent D. Wiet. 2013. Manajemen Dalam Konteks Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Bryan McIn tosh, Ronald McQuaid, Anne Munro. 2015. ”The Impact Of Gender Perceptions and professional Values on Women’s Careers In Nursing”. Gender In Management: An International Journal,Vol. 30 No. 1, pp. 26 - 43. Cartwright, C.A. Cartwright, G.P. 1984. Developing Observation Skills. 2 nd ed. New York : McGraw-Hill. Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia.Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat. Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008.Edisi 4. Cetakan I, Jakarta:Gramedia Pustaka Utama. hlm. 372. Evetts, J. 2000. “ Analysing change in women’s careers: culture, structure and actiom dimensions. Gender, work and organizational, Vol 7 No.1, pp.44-62. Fakih, Mansour. 2003. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gary Rees Paul E. Smith. 2014. Strategic Human Resource Management An International Perspective. British Library. SAGE Hania, Maria. 2013. Mengenal Sistem Kekerabatan Patrilineal dan Matrilineal. Retrieved from http:www.kompasiana.comhoney95t Herdiansyah, Haris. 2012. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Heroe, Hertomo. 2011. Pedoman Teknis, Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender Bagi Daerah. Irianto, Jusuf. 2007. “Perempuan Dalam Praktek Manajemen Sumber Daya Manusia ”. Mayarakat, kebudayaan dan politik. Vol. 20 No. 4, pp. 257 – 265. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI