Kesulitan Belajar Pemanfaatan media komputer berbasis Powerpoint dalam proses pembelajaran remedial topik kubus dan balok di kelas VIII A SMP Xaverius Gisting Tanggamus Lampung tahun ajaran 2012/2013.

Loughlin dan Lewis dalam Wahyuni, 2011 diagnosis kesulitan belajar siswa dalam pelajaran matematika sangat cocok dengan analisis kesalahan karena respon siswa dalam pelajaran matematika sebagian besar diberikan melalui jawaban tertulis. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Davis dkk dalam Wahyuni, 2011 yang menyatakan bahwa kesalahan siswa dalam banyak topik matematika merupakan sumber utama untuk mengetahui kesulitan siswa dalam memahami matematika. Namun terlepas dari teori-teori tersebut, kesalahan dan kesulitan merupakan dua hal yang berbeda. Siswa yang melakukan kesalahan belum tentu mengalami kesulitan. Oleh karenanya perlu adanya konfirmasi untuk memastikan bahwa siswa benar-benar mengalami kesulitan dalam belajar. Kesulitan-kesulitan siswa dalam memahami konsep menghitung luas permukaan dan volum balok dan kubus dapat dilihat dari hasil pengerjaan tes diagnostik. Kesulitan siswa dalam hal ini diarahkan pada kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan tes tersebut. Langkah-langkah dalam melaksanakan diagnosis kesulitan belajar siswa M. Entang, 1984:19-29: 1. Mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar 2. Melokalisasi letak kesulitan Maksud dari langkah ini adalah menganalisis di mana letak kesulitan dan bagian-bagian yang menjadi kesulitan bagi siswa. 3. Menemukan faktor penyebab kesulitan yang dialami siswa 4. Menentukan bantuan dan kemungkinan cara untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa 5. Tindak lanjut Pada langkah ini dilakukan kegiatan pembelajaran remedial yang diperkirakan paling tepat untuk membantu mengatasi kesulitan belajar siswa.

C. Pembelajaran Remedial

1. Hakikat Pembelajaran Remedial Menurut M. Entang 1984:11 pembelajaran remedial adalah upaya pendidik dalam membantu siswa yang mendapat kesulitan dalam belajar dengan jalan mengulang atau mencari alternatif kegiatan lain sehingga siswa yang bersangkutan dapat mengembangkan dirinya seoptimal mungkin dan dapat memenuhi kriteria tingkat keberhasilan minimal yang diharapkan. Sedangkan menurut Kunandar 2009:237 pengajaran remedial merupakan suatu bentuk pengajaran yang bersifat mengobati, menyembuhkan, atau membetulkan pengajaran dan membuatnya menjadi lebih baik dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang maksimal. Kegiatan perbaikan yang dilakukan merupakan segala usaha yang dilaksanakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis dan sifat-sifat kesulitan belajar, menemukan faktor-faktor penyebabnya, dan kemudian mengupayakan alternatif-alternatif penyelesaian masalah kesulitan belajar, baik dengan cara pencegahan maupun penyembuhan, berdasarkan data dan informasi yang lengkap dan objektif. 2. Tujuan Pembelajaran Remedial Menurut Kunandar 2009: 237-238 pembelajaran remedial memiliki tujuan sebagai berikut: a. agar siswa dapat memahami dirinya, khususnya prestasi belajarnya, dapat mengenal kelemahannya dalam mempelajari materi pelajaran dan juga kekuatannya, b. agar siswa dapat memperbaiki atau mengubah cara belajar ke arah yang lebih baik, c. agar siswa dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat, d. agar siswa dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong tercapainya hasil yang lebih baik, e. agar siswa dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepadanya, setelah ia mampu mengatasi hambatan-hambatan yang menjadi penyebab kesulitan belajarnya, dan dapat mengembangkan sikap serta kebiasaan yang baru dalam belajar. 3. Fungsi Pembelajaran Remedial Pembelajaran Remedial memiliki fungsi sebagai berikut Kunandar, 2009: 238: a. Fungsi korektif, artinya melalui pengajaran remedial dapat dilakukan pembetulan atau perbaikan terhadap hal-hal yang dipandang belum memenuhi apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses pembelajaran. b. Fungsi pemahaman, artinya dengan pengajaran remedial memungkinkan guru, siswa, atau pihak-pihak lainnya dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik. c. Fungsi pengayaan, artinya pengajaran remedial akan dapat memperkaya proses pembelajaran sehingga materi yang tidak disampaikan dalam pengajaran reguler dapat diperoleh dalam pengajaran remedial. d. Fungsi penyesuaian, artinya pengajaran remedial dapat membentuk siswa untuk bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya proses belajarnya. Artinya, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya sehingga peluang untuk mencapai hasil yang lebih baik semakin besar. e. Fungsi akselerasi, artinya dengan pengajaran remedial dapat diperoleh hasil belajar yang lebih baik dengan menggunakan waktu yang efektif dan efesien. Dengan kata lain, dapat mempercepat proses pembelajaran, baik dari segi waktu maupun materi. f. Fungsi terapeutik, artinya secara langsung atau tidak langsung, pengajaran remedial dapat membantu menyembuhkan atau memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian siswa yang diperkirakan menunjukkan adanya penyimpangan.

Dokumen yang terkait

Efektivitas penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menyimak drama di kelas VIII SMP Al-Hasra Tahun pelajaran 2013-2014

2 20 195

Aplikasi pembelajaran berbasis komputer pelajaran fisika untuk SMA kelas 1 berdasarkan kurikulum KTSP

1 4 28

Penerapan media berbasis komputer

2 4 1

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Komparasi pembelajaran SAVI dan REACT pada kemampuan pemecahan masalah siswa kelas-viii materi kubus dan balok

0 1 19

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 48